Pensiun menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, adalah kondisi seseorang yang tidak bekerja lagi karena masa
tugasnya sudah selesai (perihal waktu). Sedangkan menurut seorang doktor asal
Amerika Serikat bernama Sidney J. Parnes, pensiun adalah keadaan seorang
individu telah berhenti bekerja dari pekerjaan utama atau proses pemisahan
seseorang dari aktivitas pekerjaannya. Jadi pensiun adalah batas antara
seseorang bekerja dengan situasi di luar pekerjaan utamanya.
Setiap pegawai sesungguhnya
tengah berjalan menuju ke gerbang batas waktu tersebut, baik itu pegawai lama ataupun calon pegawai, dan masa lamanya kerja merupakan
jauhnya perjalanan yang akan ditempuh, karena hakikatnya hidup adalah perjalanan
menuju gerbang akhir.
Seseorang sebagai pegawai
akan mengisi waktu dalam masa kerjanya sepanjang hari melaksanakan tugas-tugas
rutin yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditentukan.
Rentang waktu yang panjang, terkadang
sampai dengan 35 tahun atau lebih untuk sampai di gerbang purnabakti,
seseorang akan menemui banyak sekali pengalaman.
Dalam kurun waktu melaksanakan
perjalanan masa baktinya itu para pegawai akan mendharmabaktikan seluruh pikiran dan
tenaganya untuk instansi tempat dia bekerja. Tanpa jemu secara rutin setiap
hari datang ke kantor bekerja, melayani masyarakat, atau apapun tugas yang
telah ditentukan, berintegrasi dengan sesama pegawai. Hal mana ini merupakan
sesuatu yang menyenangkan.
Tugas yang beraneka ragam
dan berhadapan dengan banyak orang dalam hal melayani kepentingan publik, akan memberikan pengalaman yang
multikompleks. Secara rutin melaksanakan
suatu pekerjaan dalam waktu yang panjang akan menemukan titik-titik peluang
untuk melakukan tindakan diluar ketentuan yang ditetapkan, peluang-peluang dan
kesempatan untuk menguntungkan diri sendiri, dan mencari pembenaran setelah
melakukan kecurangan tersebut.
Seorang pegawai yang menyadari bahwa masa baktinya suatu saat akan berakhir pastinya dia akan senantiasa menjaga dharmabaktinya tersebut dengan melaksanakan tugas-tugasnya senantiasa untuk mengikatkan diri pada norma-norma dan kaidah yang berlaku serta berpedoman kepada peraturan yang ada,
Yang terpenting adalah adanya rasa keimanan yang tertanam di dalam dada, dan keyakinan untuk
membentengi dirinya agar tidak melakukan kesalahan serta menyadari bahwa
kesalahan sekecil apapun pasti yang maha kuasa mengetahuinya.
Menyadari bahwa tidak ada
yang abadi, semua pasti akan berakhir pada waktunya, tentunya dia akan menjaga
dan berharap agar ketika waktunya tiba
dia akan memperoleh suatu kepuasan ataupun nilai terbaik.
Nilai terbaik dan kepuasan
bagi seorang pegawai tentunya jika dia
sampai pada masa purna baktinya dengan catatan baik tanpa nilai merah sebagai
catatan kesalahan ataupun suatu hukuman
atas kesalahannya semasa aktif berkarya.
Melangkah memasuki masa Purnabakti
dengan penuh semangat dan tetap berdedikasi sampai pada titik akhir tugas serta
tanpa ada catatan hukuman merupakan suatu hal yang layak dijadikan contoh dan
diacungi jempol.
Sebagai mana yang terjadi
pada awal bulan Juli 2018 lalu, terdapat 3 (tiga) orang Aparatur Sipil Negara
dari KPKNL Bekasi yang memasuki masa purnabaktinya, yang ketiganya memiliki
semangat juang yang tinggi sampai akhir
tugasnya.
Adalah Dasril Sulaeman yang dikenal
memang penuh semangat dan sangat menguasai ilmu di bidangnya, sebagai kepala
Seksi Hukum dan Informasi yang memasuki masa pensiun pada awal bulan Juli 2018,
sampai dengan hari terakhir masih tetap dengan penuh semangat dan dedikasi yang
tinggi memberikan motivasi dan spirit
kepada bawahannya dan membagi ilmunya terutama tentang beracara di
Pengadilan dan segala hal terkait pekerjaan di Seksi Hukum dan Informasi.
Selanjutnya Mulyati, yang
merupakan Bendahara Penerima senior, ibu yang satu ini senantiasa berpenampilan
rapi apik dan selalu cantik dan bersemangat dalam rutinitas melaksanakan pekerjaannya sebagai
bendahara yang telah diembannya lebih dari 10 tahun. Mulyati tetap mendedikasikan diri untuk melaksanakan
tugasnya dengan penuh semangat, sampai hari terakhir dirinya bertugas.
Dan terakhir Ade Nurhasanah, ibu satu ini sehari-hari bertugas sebagai pejabat lelang, dan sepertinya sepak terjang dirinya selaku Pejabat
Lelang yang paling senior telah dikenal banyak orang. Ade bekerja dengan penuh semangat,
melalui waktu yang panjang sebagai pejabat lelang yang berprestasi , dan juga
menunjukkan dedikasi yang tinggi kepada negara sampai titik akhir masa tugasnya.
Ketiga ASN yang memasuki masa purnabaktinya hampir dalam waktu yang bersamaan tersebut sepertinya masih memiliki semangat yang tinggi sampai akhir tugas mereka dan untuk itu mereka layak disebut sukses sebagai pegawai. Dedikasi mereka yang total pada pekerjaanya lebih lagi pada negara selaku ASN, patut diapresiasi dan diteladani. Semoga kita yang masih aktif kiranya dapat juga mendharmabaktikan ilmu, pikiran tenaga semaksimal mungkin, sesuai dengan kemampuan masing-masing kepada negara melalui tugas-tugas yang diberikan.
sebuah kutipan yang dapat kita ambil dari John F Kennedy yaitu "Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan pada dirimu, apa yang kamu berikan pada negaramu.
Selamat memasuki masa purna bakti untuk pak Dasril, Bu
Mulyati dan bu Ade Nurhasanah, selamat kembali ke keluarga, teladanmu selalu tertanam di hati seluruh pegawai KPKNL Bekasi.
Penulis : asnul, editor
teguh K