Batam - Sejak beberapa tahun terakhir Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Riau, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau (Kanwil DJKN RSK) menerapkan kebijakan pembinaan secara terpadu kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di wilayahnya.

Melibatkan seluruh Bidang dan Bagian Umum di Kanwil, pembinaan dilakukan secara serentak sekurang-kurangnya dua kali setahun. Tujuannya agar pembinaan berjalan efesien, efektif dan tepat sasaran.

Agenda utama pembinaan terpadu adalah monitoring dan evaluasi capaian kinerja tahun/semester sebelumnya dan perbaikan layanan.

Model pembinaan seperti ini mengingatkan kita pada layanan inovasi Kanwil DJKN RSK yang dinamai LANTERA (Layanan Terpadu Kekayaan Negara) yang ditujukan kepada stakeholders Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

Pembinaan terpadu kali ini dilaksanakan di KPKNL Batam selama 4 (empat) hari mulai 14 s.d 17 Februari 2017 yang dikoordinir oleh Kepala Bidang Lelang, Nezaretta.

Dalam kesempatan tersebut Nezareta mengungkapkan bahwa secara keseluruhan KPKNL Batam telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan Kantor Pusat. Untuk itu, capaian yang bagus ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Tak lupa Nezareta menyampaikan pesan dari Kepala Kanwil DJKN RSK agar seluruh pegawai bekerja keras dan berupaya melakukan perbaikan terhadap langkah-langkah pencapaian target mengingat target IKU 2017 lebih menantang (challenging) sesuai arahan Menteri Keuangan.

Sementara itu, Kepala KPKNL Batam Syukri Asyadhy berterima kasih kepada Kanwil DJKN RSK yang selama ini telah membimbing dan membina KPKNL Batam. Tanpa bimbingan Kanwil capaian kinerja KPKNL Batam tentunya kurang optimal. Ditambahkannya lagi pembinaan dari Kanwil dan Kantor Pusat mempunyai arti penting dan strategis dalam keberhasilan suatu organisasi. Untuk itu Syukri berharap seluruh pejabat eselon IV dan pelaksana KPKNL Batam melaksanakan dengan serius hasil rekomendasi pembinaan Kanwil dan senantiasa berkoordinasi dan menjalin komunikasi yang berkesinambungan setiap menemukan permasalahan dan kendala dalam melaksanakan tugas dan pelayanan kepada stakeholders.

Selanjutnya tim pembinaan terpadu yang terdiri dari 7 (tujuh) orang melakukan tugasnya ke seksi-seksi terkait. Adapun poin-poin pembinaan terpadu Kanwil RSK diantaranya (1) Pembinaan pelaksanaan lelang dengan melakukan pemeriksaan minuta risalah lelang, security paper dan meminimalisir kesalahan dalam pembuatan risalah lelang; (2) Pembinaan layanan hukum dan informasi antaral lain administrasi pengembalian uang jaminan lelang, penerbitan kuitansi pembeli lelang dan SPPNL, penyetoran hasil lelang ke penjual atau kas Negara, ketepatan waktu dan kevalidan pembuatan laporan KEP-157, penanganan perkara dan pemeliharaan jaringan TIK; (3) pembinaan pelayanan kekayaan Negara meliputi persiapan revaluasi BMN tahun 2017, percepatan program sertifikasi BMN berupa tanah 2017, dan monitoring Wasdal BMN; (4) Pembinaan layanan umum meliputi penggunaan anggaran, ketepatan waktu dan kevalidan laporan keuangan, percepatan pelaksanaan proyek pembangunan rumah dinas, penyelenggaran diklat sesuai hard competency, dan pengelolaan BMN; (5) Pembinaan piutang negara meliputi penggalian potensi piutang daerah, percepatan penyelesaian piutang Negara berdasarkan potensi BKPN dan percepatan penyelesaian BKPN yang berasal dari BUMN; (6) Pembinaan penilaian lebih menitikberatkan pada persiapan Tim Penilai dalam rangka revaluasi BMN Tahun 2017 dan peningkatan kapasitas penilai melalui Quality Asurance; (7) Pembinaan Kepatuhan Internal lebih menekankan pada penyelesaian temuan LHP Pemeriksa/Itjen, penyusunan dan penandatangan kontrak kinerja 2017 agar segera diselesaikan serta mitigasi risiko yang tahun ini menjadi IKU 2017. (Tim Humas KPKNL Batam)