Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Bekerja dengan Niat dan Hati
N/a
Selasa, 15 Juli 2014 pukul 11:59:24   |   1107 kali

“Melakukan pekerjaan harus disertai niat dan kehadiran hati sehingga dalam pekerjannya dapat total serta fokus dan selalu diberi kemudahan oleh Allah”, salah satu pesan Muriyanto, Kepala KPKNL Sidoarjo dalam mengisi kultum  (kuliah tujuh menit) dengan tema Prinsip – prinsip kerja secara Islami. Kultum bertempat di Mushola KPKNL Sidoarjo (Kamis, 10 Juli 2014).

Dengan datangnya Bulan Ramadhan, Takmir Mushola  KPKNL Sidoarjo mengadakan kegiatan sholat berjamaah (setiap sholat Dhuhur dan sholat Ashar). Ada yang beda dengan ramadhan kali ini, karena di setiap setelah Sholat Ashar selalu diadakan kultum (kuliah tujuh menit).  Kegiatan ini dimulai pada awal ramadhan sampai dengan akhir Ramadhan. Yang mengisi acara seluruh pejabat/ pegawai muslim secara bergantian sesuai jadwal yang telah dibuat Takmir.

Muriyanto, mengatakan dalam bekerja kita harus memegangi prinsip-prinsip bekerja yang telah diajarkan oleh Islam (agama kita) kepada kita, yaitu  ada lima antara lain Cinta, Tawakal, Syukur, Sabar dan Istiqomah. Yang pertama, Cinta artinya rasa senang kepada sesuatu dan bersedia mengorbankan apapun untuk hal yang disenangi itu. Jadi prinsip cinta dalam kerja berarti menanamkan rasa senang kepada pekerjaan yang sedang dilakukan dan bersedia mengorbankan apapun untuk penyelesaian pekerjaan tersebut. Suatu pekerjaan memang menghendaki prinsip cinta tersebut, agar Ia dapat diselesaikan dengan baik. Yang Kedua, Tawakal, artinya menyerahkan kepada Allah tentang berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan setelah semua sebab-sebabnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pelaksanaannya. Manusia memang harus bertakwakal kepada Allah, sebab seperti yang telah diuraikan di atas berdasarkan ayat 2 Surat Fathir, bahwa Allah yang membuka dan menutup rahmat bagi seseorang. Allah juga memerintahkan kepada manusia untuk bertawakal kepadanya. sebagaimana difirmankan-Nya :
Artinya :  Jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kamu kepada-Nya, jika kamu benar-benar orang-orang yang menyerahkan diri.

Selanjutnya,  Ketiga, Syukur, adalah Akhlak yang mulya yang muncul karena kecintaan dan keridhoan yang besar terhadap sang pemberi rahmat. Syukur tidak akan mungkin dapat terwujud jika tidak diawali dengan keridhoan. Seseorang yang diberikan nikmat oleh Allah SWT walaupun sedikit tidak mungkin bersyukur akan bersyukur kalau tidak ada keridhoan, demikian pula orang yang diberi kelancaran rezeki dan harta yang melimpah akan terus merasa kurang dan tidak akan bersyukur jika tidak dirinya keridhoan. Kaum muslimin yang kami mulyakan, syukur yang sebenarnya tidaklah cukup dengan  mengucap Alhamdulillah, namun hendaknya seseorang hamba bersyukur dengan hati, lisan dan anggota badannya. Artinya bahwa mengakui dan meyakini bahwa nikmat tersebut semata-mata datangnya di Allah dan menggunakan nikmat tersebut di jalan Allah.

Keempat, Sabar, Kesabaran merupakanm perkara yang sangat dicintai oleh Allah dan sangat dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah adalah benar-benar menjadi barometer keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Semua orang yang beriman berharap menjadi golongan orang yang dicintai Allah SWT, orang yang tersebut adalah orang-orang yang sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah SWT, dan Allah selalu bersama orang yang sabar

Kelima, Istiqomah, Istiqomah artinya seantiasa menaati Allah. Allah menghendaki agar orang-orang beriman senantiasa menaati-Nya, sebagaimana difirmankan-Nya :
Artinya : Maka senantiasa kamu menaati-Ku, sebagaimana yang aku perintahkan kepadamu  ( S. Hud : 112)
Agar tetap istiqomah maka harus memahami dan mengamalkan dua kalimat shahadat dengan baik dan benar, mengkaji Al-Qur’an dengan membaca dan merenungkannya, itozam (konsekuen) dalam menjalankan syariat Islam, membaca kisah-kisah orang sholeh sehingga bias dijadikan uswah (teladan) dalam Istiqomah, memperbanyak do’a kepada Allah agar diberi Istiqomah, bergaul dengan orang-orang sholeh, kata Muriyanto.
                          

Selanjutnya, Muriyanto menuturkan Prinsip-prinsip Kerja secara Islami, antara lain melakukan pekerjaan juga harus disertai niat dan kehadiran hati.refleksinya pekerjaan akan dilaksanakan dengan baik, selalu hati-hati, memenuhi prosedur, efisien, percaya diri dan tidak ragu dalam mengambil keputusan dan dapat dipertanggung jawabkan segala sesuatunya. Pekerjaan seperti ibadah, berat pada awalnya namun setelah dilakukan berulang-ulang akan menjadi kebiasaan atau menjadi hafal dan akhirnya akan menjadi tidak berat dengan sendirinya. Pekerjaan jurusan yang diperoleh secara baik, harus disyukuri dan di yakini sebagai amanah yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Tuhan akan memberi buah atas segala sesuatu yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Pekerjaan sebagai amanah hendaknya dilaksanakan dengan nikmat serta suka cita yang akan mendorong muslima, sehingga dicintai teman dan lingkungan. Pekerjaan adalah sumber rezeki bagi orang mukmin karenanya akan bekerja keras dan serius, mengeluarkan seluruh kemampuannya sehingga tidak mudah melimpahkan tanggungjawabnya kepada orang lain. Pekerjaan akan bernilai ibadah jika diniatkan kepada hal yang diperintahakan Allah. Agar pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah dan enteng maka hadirkanlah keikhlasan dan kesabaran.

Jamaah yang hadir mendengarkan dengan baik dan sangat antusias. Setelah acara Kultum selesai para Jamaah kembali ke ruangan masing-masing, semoga prinsip-prinsip kerja secara islami dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari di Kantor. (Teks : Okki / Edited : Evi)

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini