Manado – Kamis
(26/08), Bidang Lelang Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Kanwil DJKN
Suluttenggomalut) mengundang Kepala Kantor dan Seksi Pelayanan Lelang pada
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di lingkungan Kanwil DJKN
Suluttenggomalut untuk melaksanakan Focus
Group Discussion (FGD) Evaluasi Capaian Kinerja Lelang Triwulan II Tahun
2021 dan Diskusi Pembatalan Lelang Atas Permintaan Penjual.
Dalam
sambutannya, Kepala Kanwil DJKN Suluttenggomalut Arif Bintarto Yuwono
menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dan hasil capaian pada Semester I
Tahun 2021 yang cukup baik.
“Saat
ini kita dihadapkan pada kondisi yang menantang, sehingga perlu adanya
strategi-strategi baru agar semua yang sudah direncanakan dapat terealisasi
dengan baik. Walaupun sebagian sudah mencapai target, namun itu tidak membuat
kita terlena. Adanya addendum membuat kita harus terus berupaya untuk mencapai
target kinerja tahun ini,” jelas Arif.
Pada
kesempatan tersebut, Plt. Kepala Bidang Lelang Priyanto Nugroho mengatakan FGD
ini merupakan kegiatan rutin setiap triwulan. Awal semester II ini merupakan
waktu yang tepat untuk berdiskusi dan mengevaluasi kinerja lelang sebelumnya
serta brainstorming mengenai strategi
yang diperlukan dalam menghadapi tantangan ke depan.
“Pada
lingkup Kanwil DJKN Suluttenggomalut dari target pokok lelang sebesar Rp589
miliar, sudah tercapai 96,37 persen atau Rp567,61 miliar. Sementara Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) telah memperoleh Rp11,34 miliar atau 71,08 persen
dari target sebesar Rp15,95 miliar,” tutur Priyanto.
Priyanto
juga menjelaskan mengenai strategi optimalisasi kinerja lelang pada triwulan
III tahun 2021, diantaranya penggalian potensi lelang, peningkatan upaya marketing objek lelang, dan evaluasi efektivitas
edukasi atau sosialisasi lelang agar tepat guna dan sasaran.
“Sebagian
besar capaian pada Semester I adalah dari PT Pegadaian. Walaupun hasil dari PT
Pegadaian uncontrollable, namun itu
juga merupakan bagian dari ekstensifikasi kita untuk mendukung PNBP. Harapannya
kita juga bisa menciptakan ekstensifikasi untuk Pejabat Lelang Kelas II dan
Balai Lelang,” lanjutnya.
Dalam
sesi diskusi masing-masing Kepala KPKNL dan perwakilan dari Seksi Lelang
menyampaikan progres kinerja, kendala yang dihadapi, dan strategi ke depan
dalam mencapai target tahun 2021.
Kepala
KPKNL Manado Rofiq Manshur menyampaikan bahwa realisasi KPKNL Manado sampai
dengan 20 Agustus 2021 untuk capaian pokok lelang sudah mencapai 108 persen dan
perolehan PNBP mencapai 92 persen.
“Capaian
Pejabat Lelang Kelas I masih di bawah 50 persen. Kami akan melakukan
upaya-upaya optimalisasi strategi untuk mendorong capaiannya, salah satunya
dengan mengejar potensi lelang BMN/D dan terus mengadakan komunikasi dan
intimasi dengan perbankan guna meningkatkan kinerja lelang,” ujar Rofiq.
“Dalam
merealisasikan target lelang, kami telah melalukan berbagi upaya seperti
bersinergi dengan BPK untuk melakukan penggalian potensi penjualan BMD,
pendekatan dengan kejaksaan dan kepolisian, serta upaya ekstesifikasi untuk
Lelang Hak Tanggungan bersama PT Pegadaian dan Perbankan,” jelas Kepala KPKNL
Gorontalo Diana Setiastanti.
Topik
pembahasan selanjutnya adalah terkait pembatalan lelang atas permintaan
penjual. Pada diskusi tersebut dibahas mengenai tindaklanjut pengenaan bea
lelang batal atas pembatalan lelang di KPKNL Palu karena pengumuman lelang
tidak terbit. (ayu/wdp)