Makassar, 29 Februari 2024 Perwakilan Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan mengadakan konferensi pers untuk merilis kinerja APBN regional Sulawesi Selatan periode s.d. 31 Januari 2024 di Lantai 2 Gedung Keuangan Negara II Makassar. Acara ini dihadiri oleh perwakilan eselon II Kementerian Keuangan yaitu Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan, Kanwil DJKN Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat dan Kanwil DJPB Sulawesi Selatan.

Perwakilan Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan, Supendi dan Heri Kuswanto menjelaskan terkait perekonomian global 2024 yang diperkirakan stagnan dengan moderasi inflasi berlanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif kuat sebesar 5,05% di tengah pelemahan global tahun 2023, neraca perdagangan Januari 2024 mengalami tren surplus, Inflasi relatif terjaga di awal tahun, Indikator produksi masih cukup kuat, dan kondisi pasar keuangan domestic cukup dinamis.

Perekonomian Sulawesi Selatan di bulan Januari 2024 memiliki pertumbuhan ekonomi 4,51% (yoy), dengan inflasi (m to m) 2,38%, nilai tukar petani sebesar 116,02, IPM 2023 74,60, dan tingkat pengangguran terbuka per Agustus 2023 4,33%. Meskipun TPT Sulsel lebih rendah dari nasional, namun hal yang menjadi perhatian adalah porsi terbesar angka TPT dengan tingkat pendidikan atas dan tinggi. 

Dalam pemaparan terkait kinerja DJKN, Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi, Bertua menjelaskan bahwa PNBP sampai 31 Januari 2024 terealisasi sebesar Rp2,8 miliar dari target Rp65,76 miliar. Realisasi PNBP bersumber dari Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) sebesar Rp674 juta, Pelaksanaan Lelang sebesar Rp2,1 miliar dan Pengurusan Piutang Negara sebesar 7,9 juta.

Lebih lanjut, Bertua menjelaskan kinerja pengelolaan BMN sebesar Rp674,3 juta berasal dari pemanfaatan/sewa sebesar Rp102,8 juta, pemindahtanganan BMN Rp100,5 juta dan pendapatan BLU lainnya Rp470,9 juta. Terkait kinerja pelayanan lelang, realisasi pokok lelang Rp201,9 miliar (9,7%) dari target Rp2,08 triliun dan PNBP lelang Rp2,1 miliar (6,6%) dari target Rp32,3 miliar. Terkait pengurusan piutang negara, realisasi PNBP piutang negara sebesar Rp15,3 juta dari target Rp38,3 juta, penyelesaian berkas piutang negara sebesar 20 berkas dari target 160 berkas, dan penyelesaian outstanding piutang negara sebesar Rp595 juta dari target Rp5,1 miliar.