Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Budaya Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Ridho Kurniawan Siregar
Selasa, 20 Oktober 2020   |   1677 kali

Untuk mengetahui peran budaya dalam pembangunan suatu wilayah maupun pengembangan sumber daya manusia sebagai aset bangsa dan negeri ini menuju Indonesia maju, Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Riau, Sumbar, dan Kepri bekerjasama dengan Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu pada hari Senin (19/10) mengadakan webinar dengan tema "Budaya Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Webinar turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara adalah Isa Rachmatarwarta yang menjadi keynote speech pada webinar kali ini.

Webinar yang diikuti oleh 710 penonton Youtube ini menghadirkan para narasumber yang kompeten di bidangnya. Adapun narasumber yang dihadirkan yaitu Bupati Tulang Bawang Barat dengan materi berjudul "TUBABA : Pulang Ke Masa Depan", selanjutnya materi "Peradaban Nusantara Dalam Konteks Brain Plasticity & Catur Yuga" yang dibawakan oleh Sadwika Salain yang dikenal sebagai Brain Biomechanist. Narasumber terakhir yang dihadirkan adalah Kepala Kanwil DJKN Riau, Sumbar, dan Kepri yang mengangkat tema "Kekayaan Nilai Dalam Kearifan Lokal".

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Indonesia negara yang kita cintai ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 km yang merangkai  lebih dari 17.500 pulau, dan luas yang meliputi 3,1 juta km persegi. . Bahkan Indonesia dikagumi dan disegani Negara-negara lain di dunia karena Indonesia memiliki kurang lebih 742 bahasa lokal dan terdiri dari 300 suku bangsa. Keanekaragaman suku bangsa. Budaya merupakan salah satu sudut pandang yang saya yakini dapat memberikan warna yang lebih baik dalam pelaksanaan tugas di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, pesan Isa Rachmatarwarta dalam sambutannya.

Dengan Tema Tubaba : Pulang Ke Masa Depan, Umar Ahmad yang saat ini menjabat sebagai Bupati Tulang Bawang Barat menyampaikan kepada seluruh peserta webinar bahwa “Tubaba bukan lagi sekedar singkatan dari Tulang Bawang Barat, Tubaba adalah masa depan. Sebuah rumah bagi semua. Sebuah ekosistem untuk menyemaikan kebajikan sosial dan merekatkan relasi antarmanusia”, imbuhnya. Kabupaten Tulang Bawang Barat (TUBABA) berada di sebelah utara Provinsi Lampung, berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan, dan berada di antara Kota Banda Lampung dan Palembang. Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat periode 2009 – 2011 menyampaikan Perjalanan pulang ke masa depan adalah gerak maju. Kita melangkah bersama waktu, dan waktu tidak pernah berjalan ke belakang. Maka, sebaik-baiknya perjalanan adalah kita melangkah ke depan dan mengarahkan pandangan kita ke depan. “Pintu Kami selalu terbuka lebar bagi teman-teman untuk bersama-sama menuju TUBABA atau sekedar bersilaturahmi dan bertukar pikiran” ujarnya menutup paparan.

Sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan oleh Sadwika Salain yang membahas kebudayaan nusantara dalam perspektif Brain Plasticity dan Catur Yuga. Penemuan situs arsitektur kuno di berbagai belahan dunia seperti Puma Punku (Bolivia), the Great Pyramid (Mesir), Stonehenge (Wales) dan Gunung Padang (Indonesia), situs yang bahkan mustahil di bangun dengan teknologi kekinian sekalipun, mengindikasikan satu hal, bahwa di masa lampau, manusia pernah hidup dengan peradaban dan teknologi yang sangat maju. Karena peradaban dan teknologi merupakan merupakan by product dari evolusi berfikir dan kecerdasan manusia, dipastikan bahwa manusia pernah hidup dengan tingkat kecerdasan yang sangat maju di masa lampau, ungkapnya.  Selain itu, Sadwika  menjelaskan bagaimana kemampuan otak manusia untuk beradaptasi dengan faktor internal dan faktor eksternal dalam pemahaman brain plasticity dan biomagnetic field.

 

Sebagai salah satu penyelenggara acara webinar, Kanwil DJKN Riau, Sumatera Barat ,dan Kepulauan Riau juga turut menjadi narasumber yaitu Sudarsono selaku Kepala Kanwil DJKN Riau, Sumbar, dan Kepri dengan mengangkat tema "Kekayaan Nilai Dalam Kearifan Lokal". Kearifan lokal merupakan sesuatu yang berkaitan secara spesifik dengan budaya tertentu dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu, ucapnya. Dalam pemaparannya juga dijelaskan bagaimana keragaman kearifan lokal atau local wisdom yang dimiliki Indonesia mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk juga Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam menjalankan fungsinya, bahwa ASN harus memiliki kompetensi sosiokultural yang akan menjadi pondasi dari teknis dan kompetensi manajerial. Kompetensi ini diperlukan agar dimana pun ASN bertugas, ia dapat beradaptasi dengan berperilaku, bersikap, dan menghargai budaya serta adat istiadat setempat.

 

Pada sesi terakhir, dilakukan sesi tanya jawab kepada seluruh peserta yang dipandu oleh moderator yaitu Arik Haryono yang juga menjabat sebagai Kepala Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu. Kesempatan bertanya diberikan secara langsung melalui slido dan pada kolom chat yang selanjutnya akan diberikan souvenir kepada 5 (lima) pertanyaan terbaik.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini