Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Pertumbuhan UMKM di Kota Denpasar
Slamet Adi Priyatna
Jum'at, 03 Maret 2023 pukul 08:24:58   |   2560 kali

Sektor UMKM di Kota Denpasar memiliki peranan penting karena merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar disektor pariwisata. Dengan berkembangnya pembangunan yang berbasis budaya lokal membuat pulau Bali menjadi destinasi wisata baik manca negara maupun domestik. Berkembangnya sektor pariwisata juga akan ikut mempengaruhi perkembangan ekonomi, termasuk UMKM. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah Denpasar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tingginya pertumbuhan UMKM di Denpasar mempunyai dampak positif dari segi penyerapan tenaga kerja, pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya khususnya di bidang ekonomi dan peningkatan pendapatan domestik regional bruto. Selain itu, aspek pariwisata bisa menumbuhkan jiwa berwirausaha warga Denpasar untuk melakukan kegiatan bisnis yang berbasis kearifan lokal.

Kota Denpasar sebagai kota metropolitan mengalami perkembangan UMKM sangat pesat hal ini terbukti dengan pertumbuhan UMKM mencapai 175,52 persen selama tahun 2019 sampai dengan 2020 yaitu sebesar 11.500 naik menjadi 31.685 unit. Usaha tersebut diklasifikasikan dalam 4 jenis usaha yaitu perdagangan, aneka usaha, industri pertanian dan industri non pertanian. Namun demikian masih banyak kendala yang dihadapi para pelaku usaha kecil ini dalam mengembangkan usahanya yaitu SDM (sumber daya manusia) yang kurang memadai, sulitnya memperoleh modal, masalah bahan baku, produksi, dan persaingan pasar, biaya pemasaran, serta meningkatnya penggunaan barang import merupakan beberapa penghambat atau masalah yang dihadapi oleh pelaku UMKM di Kota Denpasar.


Berdasarkan diuraikan diatas, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan UMKM dalam menghasilkan keuntungan dan mengembangkan usahanya di Kota Denpasar. Faktor- faktor ini mempunyai dampak dan pengaruh cukup besar bagi pelaku usaha untuk membuka usaha dan Beberapa faktor-faktor tersebut adalah :

1) Mempunyai Jiwa Kewirausahaan .

Jiwa kewirausahaan dapat mendorong suksesnya seseorang terutama pada era globalisasi dan informasi dalam menekuni suatu usaha. Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa, sikap, kepribadian dan perilaku kewirausahaan. Oleh sebab itu perlu jiwa wirausaha dan bisnis yang kuat agar mampu mengembangkan usahanya yang telah dirintisnya. Selain itu, perlunya informasi dari Dinas UMKM agar tercipta talent-talent baru dalam berwirausaha.

2) Tingkat Pendidikan


Tingkat pendidikan khususnya terkait manajemen wirausaha merupakan salah satu sumber daya yang ikut serta dalam faktor produksi sehingga perusahaan menjadi maju. Artinya jika pendidikan dari pemilik UMKM cukup memadai maka hasil produksi akan meningkat begitu pula dengan laba. Keahlian dan kemampuan pelaku usaha yang didukung oleh tingkat Pendidikan yang tinggi akan mampu bersaing dan mengembangkan usahanya dengan baik.

3) Pengaruh Modal Usaha

Modal usaha biasa digunakan untuk membiayai berbagai keperluan usaha, seperti biaya prainvestasi, pengurusan izin, biaya investasi untuk membeli aset, hingga modal kerja.Sedangkan modal keahlian adalah kepiawaian seseorang dalam menjalankan suatu usaha. Semakin besar modal yang dimiliki UMKM semakin banyak alternatif barang atau jasa yang di perdagangkan sehingga pengembangan usaha lebih bisa di tingkatkan dan pada akhirnya

4) Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran sangat penting pengaruhnya dalam meningkatkan volume penjualan, karena dengan meningkatnya volume penjualan dalam operasi perusahaan akan dapat menunjang tercapainya tingkat laba yang diharapkan oleh perusahaan. Biaya pemasaran juga berperan serta untuk menghasilkan keuntungan yang besar karena dengan memperkecil biaya-biaya yang timbul maka keuntungan yang diperoleh cukup besar.

5) Lamanya Membuka Usaha

Bahwa semakin lama usaha tersebut berjalan maka akan mengakibatkan adanya perkembangan usaha yang signifikan kearah yang positif atau negatif. Hal tersebut tergantung dari iklim perdagangan dan persaingan yang terjadi di dunia usaha atau pasar dan biasanya usaha yang lebih lama berdiri cenderung lebih berkembang karena sudah memiliki banyak pengalaman dalam menjalankan usahanya dan juga usaha yang memiliki umur yang bisa dibilang mapan lebih dapat bersaing dengan usaha atau pelaku UMKM lainnya.

Kontributor : Yuniantoro Sudrajad

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi. 2011. Kewirausahaan. Bogor: Ghalia Indonesia

Candor (2013) Pengaruh Modal Usaha Jumlah Jam Kerja, dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Pengerajin Di Desa Kerebet, Kecamatan Panjangan, Bantul

Danarti. 2005. Dari Hobi Menjadi Hoki: Peluang Menjadi Jutawan dari Rumah. Penerbit Andi Yogyakarta Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Denpasar. 2016. Data Jumlah dan Nama UMKM di Kota Denpasar

Firdausa, R.A., Arianti, F., (2013), Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan PedagangKios di Pasar Bintoro Demak, Diponegoro Journal of economics,

Nugraha.Ardi. 2011. Pengaruh Modal Usaha, Tingkat Pendapatan, dan Sikap Kewirausahaan Terhadap Pendapatan Usaha Pengusaha Industri. Skripsi. Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negri Yogyakarta.

Pamungkas, Rizki. 2014. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Pemegang Usaha Warabala (Studi Kasus Pada Waralaba Makanan dan Minuman Lokal di Kota Semarang). Skripsi. Program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini