Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Pegawai Berkualitas Melahirkan Pemimpin Ideal dalam Pelayanan
Angger Dewantara
Senin, 12 Desember 2022 pukul 13:45:40   |   416 kali

Layanan publik adalah salah satu wajah pemerintah dalam fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Pemerintah dibantu pegawai yang memiliki fungsi salah satunya membantu masyarakat dalam urusan birokrasi, layanan publik yang diberikan oleh pemerintah beserta pegawainya sesuai dengan harapan stakeholders maupun masyarakat. Mulai dari waktu pelayanan yang cepat, ramah, kompeten, bahkan pelayanan itu dinilai harus sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang ada. Pelayanan kepada masyarakat mencerminkan surat keputusan pemerintah dan semestinya mendapat jaminan layanan publik terbaik dengan birokrasi yang ideal, efektif dan efisien. Tentunya kualitas pegawai juga diperhatikan karena pegawai pemerintah adalah orang-orang yang berkompeten yang menjaga citra pemerintah menjadi sedemikian baik di mata masyarakat khususnya pada pelayanan publik.

Kualitas diri pegawai adalah kumpulan dari nilai, karakter, sikap, cara berpikir dan kebiasaan yang dimiliki seseorang dengan menggunakan kecerdasan yang telah diberikan oleh Tuhan. Kualitas hidup merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia karena kualitas hidup tidak hanya mengindikasikan bagaimana kesejahteraan seseorang secara psikologis, tapi juga keberfungsian seseorang dalam kehidupannya. Tentang kualitas diri bisa menjadi gambaran seberapa jauh kita mengukur diri sendiri. Tak bisa dimungkiri semakin tinggi kualitas hidup seseorang akan semakin ketat standar diri yang harus dijaga. Selain itu, kualitas diri juga memiliki peran penting dalam mencapai kesuksesan. Semakin tinggi kualitas, semakin besar pula peluang kesuksesan yang akan didapatkan. Menjaga kualitas diri sangat penting namun sulit dilakukan. Ketika tak mampu mempertahankan kualitas diri, maka kita akan merasakan hidup tanpa makna, dan tidak berkembang. Cara paling sederhana mengukur kualitas diri melalui perkataan. Meski memiliki ilmu yang tinggi, jika hati dan lisan tidak baik, kualitas diri akan dianggap rendah. Penulis mencoba menjelaskan, mengapa kualitas hidup itu penting?. Dengan kualitas diri pegawai maka akan memberikan outcome yang lebih jauh yaitu melahirkan pemimpin masa depan yang jauh lebih baik dan tentunya semakin memberikan dampak positif terhadap pelayanan dan juga tujuan suatu organisasi.

A.Pentingnya Kualitas Diri Pegawai

Kualitas diri seorang pegawai dapat dilihat dari komitmennya untuk berhasil dalam bidang apapun yang ia tempuh baik dari perkataan atau perilaku. Kualitas diri pegawai dapat kita nilai dari bagaimana diri pegawai bukan dari apa yang mereka miliki. Mampu memberikan rasa kasih sayang kepada keluarga ketika di Kantor dapat memberikan ramah tamah kepada stakeholders dan masyarakat dengan penuh tanggungjawab dan kapasitasnya sebagai seorang pemberi layanan. Fokus pada kualitas ketika bekerja, dan fokus pada kuantitas ketika bersama keluarga. Mampu memberikan keputusan terakhir dengan menunjukkan kualitasnya dalam menentukan sebuah pilihan.

Ciri seseorang dengan kualitas diri tinggi pasti adalah orang yang bisa dipercaya. Dia sadar bahwa kepercayaan tidak bisa didapatkan secara instan dan harus diusahakan melalui perjuangan. Dia membuktikan integritasnya sebagai pegawai dan menghormati kepercayaan yang sudah dia dapatkan dari pengalaman-pengalaman hidup sebelumnya. Kualitas diri tinggi pegawai memiliki kualitas yang tidak selalu dimiliki oleh orang lain. Posisi mereka di dalam pikiran dan bahkan hati orang-orang yang mengenal mereka, tidak akan pernah dilupakan. Beberapa kualitas diri yang dimiliki oleh orang-orang yang tak terlupakan biasanya mereka berpikir positif, gigih, ulet dan mau berkorban untuk kepentingan orang banyak maupun oraganisasi.

Lantas, bagaimana cara agar kita sebagai seseorang maupun pegawai dapat meningkatkan kualitas dari diri kita sendiri? Pada dasarnya, semua orang memiliki derajat yang sama dan tidak membeda-bedakan. Bukan makhluk yang sempurna dan ada kelebihan maupun kekurangan di dalam diri masing-masing. Namun, bukan berarti diam saja kalau memiliki kekurangan tapi berusaha untuk memperbaikinya.

1. Memperbanyak Relasi

Hal yang bisa diterapkan untuk meningkatkan nilai diri salah satu caranya perbanyak relasi atau berhubungan dengan orang-orang yang bisa memberikan dampak positif.

Apalagi, kita mampu memiliki koneksi dengan seseorang memiliki pengaruh. Pasti dijamin di lingkungan sekitar kita akan memandang berbeda dibandingkan sebelumnya.

2. Memperbanyak Wawasan

Cara cerdas yang bisa meningkatkan kualitas diri salah satunya dengan memperbanyak wawasan, bisa melalui pendidikan formal maupun non formal. Bagaimanapun juga, pendidikan penting untuk menunjang kesuksesan. Sebab, kalau kita telah memperoleh kesuksesan, tentu kualitas diri pasti tidak diragukan. Namun, bukan berarti harus seputar fisik maupun harta, tetapi memiliki wawasan yang luas dapat meningkatkan nilai diri secara utuh.

3. Saling Menghargai Dan Intropeksi Diri

Memang kerap kali orang melakukan tindakan menyalahkan orang lain tanpa bisa mengintropeksi diri sendiri. Akhirnya, membuat kualitas diri rendah karena ulahnya sendiri.

Oleh sebab itu, memiliki kesadaran atas memahami bahwa menghargai dan mencintai diri sendiri hal yang penting untuk meningkatkan kualitas diri sendiri, akan terasa percuma kalau kita tidak bisa melakukan hal tersebut.

4. Bekerja Keras dan Tangguh

Membuktikan diri kita sebagai pegawai mampu menggapai kesuksesan adalah hal yang dapat meningkatkan kualitas diri. Dengan begitu, kita bisa lebih mengutamakan dengan bukti, tanpa perlu mengucapkan kata-kata atau berdebat dengan orang lain yang merendahkan.

Mereka bisa melihat dengan sendirinya seberapa tinggi nilai kualitas. Namun, bukan berarti kita bersikap sombong bahwa kita telah di atas mereka dari segi kesuksesan. Tetaplah rendah hati meskipun banyak orang yang tidak menyukai.

5. Berfikir positif terhadap hal-hal yang mustahil.

Berjuang untuk yang tidak mungkin menjadi mungkin, kebanyakan orang mencoba untuk mencapai tujuan yang hanya dapat dicapai. Namun, orang-orang yang tidak mudah terlupakan oleh orang lain, memiliki karakteristik yang sedikit berbeda. Mereka berikhtiar dan tawakkal kepada Tuhan, berusaha berani untuk memasang mimpi yang tinggi mungkin orang lain menertawakan, karena orang lain akan beranggapan bahwa tujuan yang mereka miliki sangat mustahil untuk terjadi. Tidak hanya memasang mimpi dan tujuan yang luar biasa, namun mereka juga menunjukkan kepada kita bagaimana cara menuju kesana dalam menuju cita-citanya.

6. Dapat melihat peluang dalam sebuah ketidakpastian.

Masalah mungkin akan hadir dalam waktu yang tak dapat diprediksi oleh siapapun, penghalang kecil ataupun besar juga kerap akan hadir di dalam setiap perjalanan kehidupan. Kebanyakan orang yang menghadapi penghalang besar di hadapannya, akan segera bersiap berbalik arah dan menjauhi penghalang tersebut.

7. Bekerja dengan tulus.

Mereka bukan hanya hebat dan berambisi dalam meraih mimpi mereka, namun mereka juga memiliki hati yang tulus atau ikhlas. Mereka benar-benar menunjukkan kegembiraan yang tulus ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik dan memberikan penghargaan yang tulus untuk kerja keras dan usaha ekstra yang diberikan oleh orang lain serta memiliki tingkat profesionalisme yang tinggi

8. Selalu berkontribusi dalam organisasi

Mereka yang sulit untuk dilupakan adalah orang-orang yang selalu memberikan kontribusi terbaik yang mereka miliki. Itulah sebabnya saat mereka sedang tidak ada, orang-orang akan merasa kehilangan. Ukuran nyata dari nilai adalah kontribusi nyata yang dilakukan seseorang setiap hari, tidak pernah merasa ragu untuk ikut membantu dalam menyelesaikan masalah yang ada.


Dengan memegang teguh dan menerapkan 8 nilai diatas, maka diharapkan akan membentuk diri kita sebagai pemimpin bagi diri kita sendiri dan memberikan kemampuan bagi diri kita juga untuk dapat memimpin orang lain dengan sikap :

1. Memimpin dengan hati nurani, tidak semata dengan kewenangan.

Orang yang tak terlupakan memimpin karena orang-orang di sekitar mereka ingin mereka memimpin. Mereka termotivasi dan terinspirasi oleh orang tersebut, bukan untuk mengejar jabatan sebagai pemimpin semata. Seringkali pemimpin yang paling tak terlupakan adalah pemimpin yang informal atau pemimpin yang dapat berbaur dengan para anggotanya dan rendah hati.

2. Dapat merangkul semua anggota demi tujuan yang besar

Katakanlah kita memulai sebuah organisasi dan kita berada dalam posisi kepemimpinan. Tugas kita adalah mencapai tujuan organisasi. Orang yang tak terlupakan juga bekerja untuk mencapai tujuan organisasi dan biasanya mereka memiliki prestasi yang lebih dari orang lain.

Tidak hanya itu, mereka juga bekerja dengan memiliki tujuan yang lebih besar.

3. Berani untuk mengambil risiko

Orang-orang yang tak terlupakan akan berani untuk mengambil risiko yang nyata. Dengan teladan mereka, mereka mencoba untuk menginspirasi orang lain atau pegawai untuk mengambil risiko untuk mencapai apa yang mereka yakini bahwa mereka dapat mencapainya. Orang yang tak terlupakan menginspirasi orang lain untuk mencapai impian mereka bukan hanya dengan kata-kata, namun juga menunjukkan nilai integritas dengan tindakan dan memberi contoh sesuai dengan yang mereka ucapkan.

B. Menjadi Pegawai Yang Hebat

Dengan kualitas pegawai tinggi akan melahirkan pegawai yang hebat, dalam perkembangan kerja semakin hari semakin ketat persaingannya. Seorang pegawai tentu dituntut untuk memiliki kinerja yang terbaik di organisasinya. Namun, tidak selamanya kinerja bagus dapat membuat bertahan lama di dunia kerja. Ada kalanya attitude atau sikap yang baik akan membawa pegawai ke posisi yang menguntungkan di manapun tempat kerjanya. Kemampuan memang penting dan dibutuhkan, tapi dari segi sikap juga diperhitungkan ditempat bekerja. Berikut beberapa hal yang dapat dijadikan prinsip seseorang untuk menjadi pegawai yang tidak hanya memiliki kualitas, namun juga hebat jika dibandingkan dengan pegawai lainnya.

1.Fokus dan konsentrasi bekerja

Pegawai, biasa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu kadang justru fokus bekerja akan terpecah. Untuk itu, lakukan pekerjaan utama yang menjadi focus skala prioritas dengan menggunakan manajemen waktu. Setelah tugas utama sudah selesai, Kita bisa beralih ke tugas selanjutnya. Walaupun pekerjaan selesai satu persatu, namun kualitas akan lebih maksimal daripada multitasking. Menetapkan skala prioritas dalam melakukan tugas itu adalah sangat tepat.

2. Berperilaku yang baik

Sikap pegawai atau attitude adalah modal utama dalam meniti karir dimanapun kita berada. Faktor kesuksesan yang sangat berpengaruh salah satunya adalah bagaimana kita bersikap, bertindak, berbicara kepada orang lain. Pengetahuan yang luas dan cerdas memang penting dimiliki seorang pegawai. Tidak hanya itu, attitude yang baik akan mendukung kelancaran kita berkarir. Sikap pegawai bisa diperbaiki dengan pembiasaan.

3. Stamina yang tidak mudah menyerah

Kesehatan adalah aspek penting yang mendukung kita menjadi pegawai hebat. Bila kondisi kesehatan baik tentu kinerja akan stabil bahkan meningkat. Stamina yang kuat dan tahan banting tidak mewajibkan kita berolahraga setiap minggu atau olahraga. Kebiasaan sehat mulai dari menjaga makan, tidur cukup dan berolahraga ringan sudah menjadi upaya yang baik. Kita tidak mau ambil cuti dikarenakan keseringan sakit? Kerjaan tidak akan tertunda bila kondisi kita sebagai pegawai sehat dan bugar.

4. Manajemen waktu

Mengatur waktu juga merupakan tanggung jawab bagi pegawai dalam bekerja. Kita butuh yang namanya skala prioritas. Hal itu berguna untuk menyusun dan mengatur pekerjaan mana yang perlu diselesaikan terlebih dahulu. Agar tidak berantakan dapat mengatur waktu dengan baik. Dengan menjadi manajer diri sendiri, waktu untuk kehidupan pribadi dan kerja akan seimbang. Namun kita perlu bertindak dan memulai salah satu prinsip tersebut untuk menjadi pegawai berkualitas.


Pegawai yang yang hebat tentunya memiliki kecerdasan dalam menjalankan tugas-tugasnya antara lain, dengan kecerdasan intelektual seseorang bisa berpikir cerdas untuk mencari solusi di setiap masalah, kecerdasan fisikal kita bisa menjaga kesehatan dari penyakit dan kebugaran badan tetap sehat, dengan kecerdasan emosional bisa mengarahkan potensi kearah yang lebih baik dan dengan kecerdasan spiritual bisa mengaktifkan semua kecerdasan karena manusia mempunyai tanggung jawab menjaga hubungan manusia dengan Tuhannya. Kesempurnaan manusia bisa dicapai jika telah memenuhi beberapa kecerdasan, antara lain: kecerdasan inteligensia, kecerdasan fisik, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial.

Dalam sebuah penelitian menyatakan bahwa karakter manusia mulai dari usia anak di pengaruhi oleh 20 persen karakter bapaknya, 20 persen karakter ibunya, dan 60 persen sisanya dipengaruhi oleh lingkungan. Pengaruh lingkungan ini salah satunya bisa dari bacaan yang dia pilih, tontonan yang dia nikmati dan pergaulan yang dia geluti setiap hari. Sebagai orang tua pastinya kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak kita. Menyiapkan pembentukan karakter sedini mungkin tanpa terkesan menggurui dan mengajari. Jika kita sedang mencari pembentukan karakter dari 60 persennya itu yaitu lingkunganya.

C. Pegawai Yang Berkualitas Melahirkan Pemimpin Yang Ideal Melayani

Kecerdasan pegawai sebagai pembentuk pola tingkah laku untuk melahirkan pemimpin yang ideal yang melayani masyarakat (publik). Kita sudah memasuki abad yang modern tentunya harus banyak persiapan-persiapan yang harus kita lakukan termasuk di dalamnya adalah memiliki pemimpin yangt tanggap dengan perkembangan zaman yang saat ini terjadi. Berbagai risiko dan ketidakpastian sejalan dengan perkembangan lingkungan yang begitu pesat seperti teknologi, ilmu pengetahuan, ekonomi dan sosial-budaya, sehingga para pegawai dituntut untuk belajar lebih banyak dan proaktif agar mereka memiliki pengetahuan dan keahlian yang lebih kaya. Di abad ini, pegawai menghadapi resiko yang lebih banyak dan situasi yang penuh ketidakpastian. Sehingga pegawai memerlukan pengetahuan yang lebih banyak.

Dalam rangka mencetak generasi pemimpin yang dapat merubah keadaan bangsa menjadi suatu bangsa yang maju, sejahtera serta mampu bersaing dikancah Internasional maka perlu ada pengembangan kecerdasan yang harus dimiliki oleh para pegawai yang menjadi generasi dalam memimpin bangsa.

Seorang pemimpin yang diharapkan oleh Bangsa Indonesia ialah seorang pemimpin yang mampu melihat secara cepat berbagai macam perubahan yang terjadi melalui keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Hal tersebut sesuai dengan pandangan hidup bangsa yaitu Ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila pada dasarnya tidak hanya bersifat sempit artinya pancasila mengandung makna yang memiliki kebenaran yang mutlak dan menjadi suatu aturan tak tertulis yang memaksa seseorang untuk mematuhi ideologi tersebut tanpa harus dipertanyakan tentang kebenaran didalamnya dan harus diterima secara penuh. Namun, Pancasila juga merupakan memiliki makna sebagai Ideologi terbuka yaitu merupakan ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.

Untuk menjadikan seorang pemimpin mampu berinteraksi dengan perkembangan zaman seperti yang akan terjadi pada abad ini maka pempimpin tersebut harus membekali dirinya dengan lima kecerdasan yaitu Kecerdasan Intelektual, Fisik, Emosional, Spiritual, dan ditambah kecerdasan Sosial. Kecerdasan tersebut pada dasarnya merupakan sebuah karakter dan sifat yang harus ada dalam diri para calon pemimpin terebih dalam mengahadapi era abad ke 21. Adapun beberapa manfaat dengan adanya ke-lima kecerdasan tersebut didalam diri seorang pegawai yang akan menjadi generasi bangsa adalah :

1. Kecerdasan Intelektual, kecerdasan ini berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, perencanaan, dan keberanian untuk bertindak terhadap semua kewajibannya.

2. Kecerdasan Fisik adalah bagaimana manusia bisa merawat fisik atau badan ragawi, jasmaniah. Efek dari kecerdasan fisik diharapkan manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan lancar tanpa mengalami keluhan atau gangguan yang berarti. Kecerdasan fisik mampu menjaga dirinya dari penyakit, memelihara kesehatan dan kebugaran badannya. Badan adalah wadah atau tempat roh kehidupan bersemayam.

3. Kecerdasan Emosional. Davies (Casmini, 2007: 17) menjelaskan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dirinya sendiri dan orang lain, membedakan satu emosi dengan lainnya dan menggunakan informasi tersebut untuk menuntun proses berpikir dan berperilaku seseorang. Daniel Goleman (Hariwijaya, 2005: 7) mengungkapkan bahwa kecerdasan emosi adalah (1) Kemampuan seseorang untuk mengenali emosi pribadinya sehingga tahu kelebihan dan kekurangnnya (2) Kemampuan sesorang untuk mengelola emosi tersebut (3) Kemampuan seseorang untuk memotivasi dan memberikan dorongan untuk maju kepada diri sendiri (4) Kemampuan seseorang untuk mengenal emosi dan kepribadian orang lain (5) Kemampuan seseorang untuk membina hubungan dengan pihak lain secara baik.

4. Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari hati. Dari sinilah semuanya berawal. Kecerdasan spiritual dimiliki apabila manusia mempunyai tanggung jawab menjaga hubungan manusia dengan Tuhannya. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang timbul akibat adanya hubungan vertikal dalam kaitannya manusia menjaga dirinya terkait dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Tanggung jawab yang muncul dari kecerdasan ini bahwa seluruh raga, jiwa dan hatinya berusaha diselaraskan dengan perintah dan ajaran-ajaranNya. Tidak melanggar aturan dan hukum agama ataupun keyakinan yang dianutnya.

5. Kecerdasan sosial ini merupakan suatu kemampuan serta keterampilan yang dipunyai seseorang di dalam berinteraksi sosial yakni dengan orang yang berada di sekitarnya serta juga untuk menjalin hubungan dengan kelompok masyarakat, yang dicirikan dengan kematangan diri di dalam memahami orang lain, kemudian memberikan motivasi serta juga mampu untuk dapat bekerja sama dengan orang lain

D. Pemimpin Yang Ideal Melayani dan Layak Untuk Dipilih

Kreteria pemimpin ideal yang melayani seperti apa, bagi kita yang belum tahu kriteria pemimpin yang ideal. Pasalnya, kriteria pemimpin ini yang menentukan bagaimana kita sebagai suatu organisasi berjalan ke Depannya nanti. Ketika memilih seorang pemimpin, ada beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan. Hal ini penting dilakukan untuk bisa sama-sama bekerja dalam organisasi dan mencapai target organisasi secara maksimal. Setiap individu pegawai sudah pastilah ingin menjadi seorang pemimpin, namun demikian tidak semua orang yang memiliki kriteria sebagai pemimpin yang baik. Maka dari itu jika kita memiliki kesempatan untuk memilih seorang pemimpin maka kita juga harus paham dan mengetahui beberapa kriteria pemimpin yang baik. Seorang pemimpin yang baik, tak hanya berorientasi pada hasil kerja saja, namun juga memiliki rasa empati dan mampu memperlakukan pegawai atau bawahannya dengan baik pula.

Dengan menjadi seorang pemimpin yang baik, secara tidak langsung akan terbangun motivasi kerja yang sebanding dengan pencapaian hasil yang maksimal, diantaranya:

1. Self Managing


Kemampuan untuk membuat skala prioritas, memutuskan apa yang harus dilakukan, dan bertanggung jawab menuntaskan apa yang harus diselesaikan. Self managing atau mampu mengatur diri sendiri adalah hal paling penting untuk memilih seorang pemimpin yang baik. Jika seseorang mampu untuk mengatur diri sendiri, maka bukan tidak mungkin ia juga mampu untuk mengatur orang lain. Dalam self managing, hal yang perlu diperhatikan adalah cara mengelola diri sendiri dengan efektif dalam memprioritaskan tujuan-tujuan yang ingin di capai serta bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut. Seorang pemimpin yang baik dan sangat efektif dalam melakukan kemajuan pada organisasi, harus mampu mengatur waktu, perhatian (fokus) dan mengelola emosi. Juga disisi lain seorang pemimpin baik itu, adalah pemimpin yang menyadari kelemahan, kekuatan dan potensi yang dimiliki. Selanjutnya seorang pemimpin yang baik juga mampu dalam menangani stres dan juga mampu menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional. Selain itu juga ada sebuah perilaku disiplin dan sikap fleksibel yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.


2. Acting Strategically


Strategi dapat dikatakan sebagai alat untuk merealisasikan tujuan. Dalam melakukan tindakan harus ada strategis, sebagai salah satu hal yang harus dimiliki oleh pemimpin yang nantinya akan memimpin organisasi dengan baik. Dengan pikiran demikian maju dan terbuka seorang pemimpin sudah harus mamiliki pemikiran yang srategis dalam memutuskan sesuatu. Pemimpin harus siap dalam menyesuaikan strategi dalam menangkap peluang yang ada. Dengan berpikir strategis, maka akan muncul bentuk pendekatan dan ide-ide baru untuk masa depan organisasi.


3. Effective Communicator


Pemimpin yang baik harus bisa menjadi komunikator yang baik pula. Pemimpin yang baik harus tahu kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan. Seorang komunikator yang baik harus mampu menjelaskan dengan ringkas kepada anggotanya mengenai segala hal termasuk tujuan organisasi hingga tugas penting.Jika seseorang atau anggota tidak mengerti apa yang sudah dijelaskan, maka artinya seorang pemimpin gagal menjadi seorang komunikator yang efektif. Seorang pemimpin yang baik juga harus mempu melakukan komunikasi kepada dengan semua level tingkatan termasul staff, mitra kerja dan pemilik organisasi. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar komunikan (penerima pesan) memahami dan mengerti mengenai pesan yang disampaikan oleh komunikator (pemberi pesan), bukti dari pemahaman tersebut berupa umpan balik sesuai dengan yang dipahami oleh komunikan, dapat berupa sikap dan perilaku dari komunikan.\


4. Accountable And Responsible


Pemimpin yang baik harus bersikap akuntabel dan bertanggung jawab dimana ia akan mengetahui bagaimana cara untuk menggunakan kekuasaan dan wewenang secara tepat. Selain itu, sikap mampu mengerjakan pekerjaan berdasarkan SOP (Standar Operating Procedure) adalah salah satu ciri pemimpin yang baik dan produktif. Dimana pemimpin akan menghargai pentingnya mendukung dan mendorong potensi tiap individu untuk mengikuti aturan dan kebijakan yang berlaku. Responsible, yaitu orang yang melakukan suatu kegiatan atau melakukan pekerjaan, sedangkan Accountable, yaitu orang yang akhirnya bertanggung jawab dan memiliki otoritas untuk memutuskan suatu perkara.


5. Setting Clear Goals


Pemimpin yang baik mampu menentukan arah tujuan organisasi secara jelas juga termasuk menentukan target yang ingin dicapai kepada anggota. Konsisten dalam mencapai target akan memudahkan organisasi untuk sampai ke tujuan akhir dengan sempurna dan sukses. Mampu mengatasi masalah kebimbangan dan keraguan dirinya, dengan keyakinan yang tidak tergoyahkan ketika mengalami masalah organisasi. Teori goal setting ini mempunyai dampak besar untuk proses pencapaian sebuah tujuan. Jika tidak fokus dan tujuannya tidak realistis, maka hasilnya pun juga tidak akan sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu, perlu menetapkan tujuan yang logis dan sesuai dengan realita serta mempunyai perhitungan yang akurat. Agar pencapaiannya dapat terukur.


Jadi pegawai yang berkualitas mampu memberikan pengaruh yang positif dan dapat meningkatkan kinerja organisasi juga memberikan kesan positif kepada klien atau stakeholders. Pelayanan publik betapa pentingnya kualitas pegawai dengan kecerdasan-kecerdasannya di dalam organisasi seperti: kecerdasan inteligensia, kecerdasan fisik, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritual untuk melahirkan calon pemimpin yang ideal melayani dan yang layak untuk menjadi seorang pemimpin sesuai dengan harapan organisasi dalam mengikuti perkembangan zaman. Setiap organisasi pasti ingin memiliki pegawai yang berkualitas. Pegawai yang kompeten dan dapat bekerja secara profesional dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas organisasi. Apapun bidang usaha kita, pegawai berkualitas sangat penting agar setiap pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Tidak hanya soal kemampuan kerja, tapi juga soal kemampuan bersosialiasi yang baik. Nah, bagi para pemimpin, penting untuk menilai kompetensi pegawai. Berikut ciri-ciri pegawai yang berkualitas antara lain: Menunjukkan passion terhadap pekerjaannya, Memiliki integritas yang tinggi, Berani mengambil inisiatif, Menjalankan tugas dengan baik, Berwawasan luas, Pandai berkomunikasi, Bisa menjaga hubungan sosial, Bekerja secara produktif, Berorientasi pada target, Loyalitas terhadap organisasi.


Penulis : Tim Seksi Hukum dan Informasi

Referensi :


1. https://www.facebook.com/search/top?q=4 kualitas kecerdasan {diakses pada tanggal 2/12/2022}

2. https://www.jakartakerja.com/prinsip-menjadi-karyawan-hebat/ {diakses pada tanggal 6/12/2022}

3. https://promo.goldenyouthstore.com/menjadi-pemuda-hebat... {diakses pada tanggal 6/12/2022}

4. https://www.kompasiana.com/milaseptian/58c58867c4afbd5d40f83e92/empat-kecerdasan-pembentuk-pola-tingkah-laku-pemimpin-yang-ideal-sebagai-solusi-menghadapi-abad-ke-21 {diakses pada tanggal 6/12/2022}

5. https://www.kompasiana.com/metik/5516d3eca333118b70ba8c22/kecerdasan-fisik-otak-emosi-dan-spiritual {diakses pada tanggal 6/12/2022}

6. https://entrepreneurcamp.id/kualitas-karyawan/ {diakses pada tanggal 6/12/2022}

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini