Wilayah Indonesia terletak di pertemuan lempeng Bumi
sehingga rawan mengalami bencana gempa bumi. Bencana gempa bumi adalah bencana
yang bisa datang kapan saja dan tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, penting
untuk mengetahui langkah mitigasi gempa bumi agar tahu cara mengantisipasinya. Mitigasi adalah upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah
jatuhnya korban dan meminimalisir kerugian.
Sebagaimana diketahui, wilayah Kabupaten Cianjur baru saja
diguncang gempa berkekuatan 5,6 skala richter pada Senin siang pukul 13.21 WIB
tanggal 21 November 2022. Akibat gempa tersebut menurut data Badan Nasional Penanggulan
Bencana per 29 November 2022, 327 meninggal dunia dan 62.545 orang warga terpaksa
mengungsi. Adapun kerusakan infrastruktur bangunan rumah adalah 56.311 rumah dengan
tingkat kerusakan skala berat hingga ringan. Gempa yang terjadi dalam hitungan detik
tersebut, getarannya sangat dirasakan di wilayah DKI dan Jawa Barat. Hal ini
membuat kepanikan warga yang berada di dalam rumah maupun yang berada di gedung
bertingkat berlomba-lomba menyelamatkan diri dengan evakuasi ke luar bangunan.
Namun mitigasi saat gempa bumi yang salah bisa menyebabkan
bahaya yang fatal terutama di sekitar area perkantoran yang umumnya bangunan
bertingkat, contohnya berlarian menuju tangga darurat saat gempa masih terjadi.
Untuk menghindari kesalahan seperti itu, inilah tindakan-tindakan
penting yang perlu dilakukan sebagai mitigasi gempa bumi yang terbagi menjadi tiga, yakni
langkah sebelum gempa, langkah saat terjadi gempa, dan langkah pasca gempa.
Langkah yang bisa dilakukan sebelum gempa yang dapat
mengurangi dampaknya adalah sebagai berikut:
- Mengenali
struktur dan letak rumah Anda untuk mengetahui risiko penyebab gempa bumi,
seperti likuifaksi, longsor, gunung berapi;
- Merenovasi ulang struktur
bangunan yang sudah rapuh. Mengetahui jalur evakuasi di tempat Anda sering
berada, seperti rumah dan kantor;
- Pastikan Anda tahu jalur
keluar, seperti tangga darurat, menuju tempat yang aman untuk berlindung.
Berlatih untuk melakukan evakuasi serta menggunakan alat P3K;
- Mencatat nomor telepon
penting yang bisa dihubungi jika terjadi gempa bumi. Selalu mematikan air, gas,
dan listrik jika tidak digunakan;
- Posisikan perabotan menempel
pada dinding dengan dipaku atau diikat untuk menghindari jatuh.
Ketika terjadi gempa, ikuti
langkah berikut ini:
- Hindari
furnitur atau perabotan tinggi yang mudah jatuh, seperti lemari, rak, dan
cermin karena berpotensi untuk jatuh dan menimpa tubuh atau menghalangi jalan
saat akan keluar;
- Jauhi
sebisa mungkin jendela kaca atau barang-barang yang mudah pecah. Lindungi mata
yang merupakan bagian sensitif jika ada serpihan kaca yang terpecah;
- Segera
menunduk dan cari tempat berlindung seperti dibawah meja, dibawah kursi, atau
apapun yang dapat melindungi badan apabila ada benda/material yang jatuh.
Selalu usahakan untuk melindungi bagian kepala, bisa menggunakan tas, buku
tebal, ataupun bantal;
- Selain
berlindung dibawah meja, kita bisa berlari menuju tempat aman lainnya yakni di
dekat kontruksi kuat seperti tiang-tiang besar (pondasi)/pilar beton dan
berdiri di dekat lift. Mengapa? Karena elemen struktur yang digunakan di area
itu bisa meredam distribusi gempa dan menjadi tempat yang kuat dari bangunan tersebut;
- Jangan
pernah menggunakan lift saat gempa terjadi karena kemungkinan besar akan
terjadi korsleting listrik ataupun rem darurat yang sewaktu-waktu aktif.
Apabila sudah berada di dalam lift, turunlah di lantai berikutnya;
- Jangan
langsung berlari atau menuju tangga darurat saat terjadi gempa, selain bisa
menyebabkan cidera karena goncangan yang terjadi kita juga harus menghindari
penumpukan orang saat di tangga darurat;
- Sebisa
mungkin hindari berlindung di ruangan kecil dan sempit seperti kamar mandi atau
gudang, karena bisa memperlambat mitigasi ataupun evakuasi yang akan dilakukan.
Setelah gempa, ikuti langkah
berikut ini:
- Keluar
dari bangunan tersebut dengan tertib;
- Jangan menggunakan tangga
berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;
- Periksa apa ada yang terluka,
lakukan P3K;
- Jangan mamasuki bangunan yang
sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Telepon atau mintalah
pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Dengarkan informasi mengenai gempabumi
dari radio (apabila terjadi gempa susulan).
- Jangan mudah terpancing oleh
isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Jangan panik dan selalulah
berdo'a kepada Tuhan Yang Maha Esa demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
Gempa bumi dapat terjadi dimana saja dan kapan saja oleh karena itu kesiapsiagaan sangat penting dilakukan. Serta jangan lupa berlatihlah mitigasi gempa yang dikoordinasi oleh tenaga terampil (contoh tenaga dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah) secara berkala untuk melatih pengambilan tindakan yang tepat bila musibah tersebut terjadi.
Penulis : Irfan Fanasafa
Referensi :
- BMKG, https://www.bmkg.go.id/gempabumi/antisipasi-gempabumi.bmkg
- Kompas.com, https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/27/193300523/mitigasi-gempa-bumi-langkah-yang-harus-anda-lakukan
- BPDB Bogor, https://bpbd.bogorkab.go.id/mitigasi-adalah-upaya-mengurangi-risiko-berikut-langkah-langkah-dan-contohnya/
- Pikiran Rakyat, https://zonabanten.pikiran-rakyat.com/banten/pr-233478049/alami-gempa-di-gedung-bertingkat-7-tindakan-penting-yang-perlu-dilakukan-untuk-menyelamatkan-diri?page=2