Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Mitigasi Gempa Bumi di Kawasan Perkantoran
Irfan Fanasafa
Rabu, 30 November 2022 pukul 09:55:32   |   24703 kali

Wilayah Indonesia terletak di pertemuan lempeng Bumi sehingga rawan mengalami bencana gempa bumi. Bencana gempa bumi adalah bencana yang bisa datang kapan saja dan tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah mitigasi gempa bumi agar tahu cara mengantisipasinya. Mitigasi adalah upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban dan meminimalisir kerugian.

Sebagaimana diketahui, wilayah Kabupaten Cianjur baru saja diguncang gempa berkekuatan 5,6 skala richter pada Senin siang pukul 13.21 WIB tanggal 21 November 2022. Akibat gempa tersebut menurut data Badan Nasional Penanggulan Bencana per 29 November 2022, 327 meninggal dunia dan 62.545 orang warga terpaksa mengungsi. Adapun kerusakan infrastruktur bangunan rumah adalah 56.311 rumah dengan tingkat kerusakan skala berat hingga ringan. Gempa yang terjadi dalam hitungan detik tersebut, getarannya sangat dirasakan di wilayah DKI dan Jawa Barat. Hal ini membuat kepanikan warga yang berada di dalam rumah maupun yang berada di gedung bertingkat berlomba-lomba menyelamatkan diri dengan evakuasi ke luar bangunan.

Namun mitigasi saat gempa bumi yang salah bisa menyebabkan bahaya yang fatal terutama di sekitar area perkantoran yang umumnya bangunan bertingkat, contohnya berlarian menuju tangga darurat saat gempa masih terjadi.

Untuk menghindari kesalahan seperti itu, inilah tindakan-tindakan penting yang perlu dilakukan sebagai mitigasi gempa bumi yang terbagi menjadi tiga, yakni langkah sebelum gempa, langkah saat terjadi gempa, dan langkah pasca gempa.

Langkah yang bisa dilakukan sebelum gempa yang dapat mengurangi dampaknya adalah sebagai berikut:

  1. Mengenali struktur dan letak rumah Anda untuk mengetahui risiko penyebab gempa bumi, seperti likuifaksi, longsor, gunung berapi;
  2. Merenovasi ulang struktur bangunan yang sudah rapuh. Mengetahui jalur evakuasi di tempat Anda sering berada, seperti rumah dan kantor;
  3. Pastikan Anda tahu jalur keluar, seperti tangga darurat, menuju tempat yang aman untuk berlindung. Berlatih untuk melakukan evakuasi serta menggunakan alat P3K;
  4. Mencatat nomor telepon penting yang bisa dihubungi jika terjadi gempa bumi. Selalu mematikan air, gas, dan listrik jika tidak digunakan;
  5. Posisikan perabotan menempel pada dinding dengan dipaku atau diikat untuk menghindari jatuh.

Ketika terjadi gempa, ikuti langkah berikut ini:

  1. Hindari furnitur atau perabotan tinggi yang mudah jatuh, seperti lemari, rak, dan cermin karena berpotensi untuk jatuh dan menimpa tubuh atau menghalangi jalan saat akan keluar;
  2. Jauhi sebisa mungkin jendela kaca atau barang-barang yang mudah pecah. Lindungi mata yang merupakan bagian sensitif jika ada serpihan kaca yang terpecah;
  3. Segera menunduk dan cari tempat berlindung seperti dibawah meja, dibawah kursi, atau apapun yang dapat melindungi badan apabila ada benda/material yang jatuh. Selalu usahakan untuk melindungi bagian kepala, bisa menggunakan tas, buku tebal, ataupun bantal;
  4. Selain berlindung dibawah meja, kita bisa berlari menuju tempat aman lainnya yakni di dekat kontruksi kuat seperti tiang-tiang besar (pondasi)/pilar beton dan berdiri di dekat lift. Mengapa? Karena elemen struktur yang digunakan di area itu bisa meredam distribusi gempa dan menjadi tempat yang kuat dari bangunan tersebut;
  5. Jangan pernah menggunakan lift saat gempa terjadi karena kemungkinan besar akan terjadi korsleting listrik ataupun rem darurat yang sewaktu-waktu aktif. Apabila sudah berada di dalam lift, turunlah di lantai berikutnya;
  6. Jangan langsung berlari atau menuju tangga darurat saat terjadi gempa, selain bisa menyebabkan cidera karena goncangan yang terjadi kita juga harus menghindari penumpukan orang saat di tangga darurat;
  7. Sebisa mungkin hindari berlindung di ruangan kecil dan sempit seperti kamar mandi atau gudang, karena bisa memperlambat mitigasi ataupun evakuasi yang akan dilakukan.


Setelah gempa, ikuti langkah berikut ini:

  1. Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib;
  2. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;
  3. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K;
  4. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
  5. Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
  6. Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).
  7. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
  8. Jangan panik dan selalulah berdo'a kepada Tuhan Yang Maha Esa demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Gempa bumi dapat terjadi dimana saja dan kapan saja oleh karena itu kesiapsiagaan sangat penting dilakukan. Serta jangan lupa berlatihlah mitigasi gempa yang dikoordinasi oleh tenaga terampil (contoh tenaga dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah) secara berkala untuk melatih pengambilan tindakan yang tepat bila musibah tersebut terjadi.


Penulis : Irfan Fanasafa

Referensi :

  1. BMKG, https://www.bmkg.go.id/gempabumi/antisipasi-gempabumi.bmkg
  2. Kompas.com, https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/27/193300523/mitigasi-gempa-bumi-langkah-yang-harus-anda-lakukan
  3. BPDB Bogor, https://bpbd.bogorkab.go.id/mitigasi-adalah-upaya-mengurangi-risiko-berikut-langkah-langkah-dan-contohnya/
  4. Pikiran Rakyat, https://zonabanten.pikiran-rakyat.com/banten/pr-233478049/alami-gempa-di-gedung-bertingkat-7-tindakan-penting-yang-perlu-dilakukan-untuk-menyelamatkan-diri?page=2

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini