Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
APBN Tetap Bekerja Keras, Laju Pemulihan Ekonomi Terjaga
Ridho Kurniawan Siregar
Selasa, 29 Maret 2022 pukul 22:21:22   |   249 kali

Jakarta, 28 Maret 2022 – Kasus harian Covid-19 secara global kembali menunjukkan peningkatan setelah melewati puncak gelombang Omicron. Hal ini disebabkan oleh penyebaran varian BA.2 yang merupakan subvarian Omicron. Sementara itu, kasus harian domestik terus menurun. Vaksinasi menjadi instrumen utama pengendalian pandemi dan terus diakselerasi untuk melindungi masyarakat. Sampai dengan 27 Maret 2022, total vaksin dosis 1 mencapai 72,50 persen total populasi domestik, vaksin dosis 2 mencapai 58,42 persen, dan vaksin booster mencapai 7,39 persen total populasi domestik.

Selanjutnya, risiko global mengalami peningkatan, khususnya didorong percepatan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat serta konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Kombinasi tersebut menimbulkan kenaikan harga komoditas global khususnya sektor pangan dan energi, serta kenaikan inflasi di beberapa negara maju. Hal ini meningkatkan volatilitas arus modal, nilai tukar, dan sektor keuangan, serta mendorong percepatan normalisasi kebijakan moneter.

Di sisi domestik, laju pemulihan ekonomi terjaga. Mobilitas penduduk kembali meningkat sejalan membaiknya kondisi Covid-19. Leading indicators menunjukkan pertumbuhan, antara lain Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada di atas level optimis, peningkatan Indeks Penjualan Ritel (IPR), dan pertumbuhan konsumsi listrik industri dan bisnis. Kondisi pasar keuangan domestik terjaga relatif stabil dan resilient. Hal ini tak lepas dari dukungan fundamental ekonomi yang kuat dan terus berada dalam tren pemulihan. Kinerja APBN di bulan Februari masih mencatatkan surplus, pendapatan masih tumbuh kuat. Kedepan, growth pendapatan akan menuju ke tingkat lebih normal. Belanja negara akan terus didorong agar semakin optimal. Pemerintah akan tetap waspada dan terus memonitor perkembangan eskalasi risiko global agar dapat menentukan respon kebijakan yang tepat dan efektif. Demikian disampaikan pada publikasi APBN Kita edisi Maret 2022.

Pemulihan Ekonomi Indonesia Tahun 2022 Terjaga Seiring Membaiknya Kondisi Fundamental Domestik

Optimisme masyarakat sedikit melemah seiring peningkatan kasus Omicron di bulan Februari, namun IKK masih pada level optimis sebesar 113,1.Peningkatan kasus Omicron juga berdampak pada penurunan permintaan masyarakat untuk melakukan konsumsi. Realisasi IPR bulan Februari diperkirakan meningkat sebesar 14,5 persen (yoy), sedikit melemah dibandingkan pertumbuhan bulan Januari (15,35 persen (yoy)). Pertumbuhan konsumsi listrik industri dan bisnis tinggi, menunjukkan kuatnya aktivitas dunia usaha, masing-masing mencapai 14,1 dan 9,3. Namun tingkat konsumsi masyarakat kembali meningkat di awal Maret seiring penurunan kasus Covid-19, dan diperkirakan akan semakin meningkat menjelang bulan Ramadhan. Selain itu, indikator dini aktivitas investasi (PMTB) masih kuat di awal tahun 2022. Konsumsi semen, penjualan mobil niaga, dan penjualan alat berat tumbuh positif pada Februari 2022, masing-masing 2,7 persen, 31,5 persen, dan 146,5 persen.

APBN Efektif Mengatasi Dampak Covid-19

Pemulihan ekonomi mampu mendorong tingkat penyerapan tenaga kerja yang cukup masif di tahun 2021. Program perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan dalam APBN efektif menurunkan tingkat kemiskinan kembali ke level single digit menjadi 9,71% per September 2021, menuju ke tren perbaikan kesejahteraan masyarakat yang telah terjadi di masa prapandemi. Kebijakan pemerintah akan terus konsisten mendorong pertumbuhan yang inklusif dengan mengakselerasi pemulihan kesejahteraan, khususnya dari sisi penyerapan tenaga kerja yang lebih optimal serta pembangunan kualitas sumber daya manusia.

Dari Konferensi Pers APBN KiTa Maret 2022

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini