Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Bahaya Prokrastinasi bagi ASN
Khairurrijal Ibrahim
Kamis, 10 Maret 2022 pukul 13:55:23   |   860 kali

Bahaya Prokrastinasi bagi ASN

Di dunia yang begitu hectic saat ini, kita tentu dihadapkan pada berbagai macam tugas dan tanggung jawab, salah satunya adalah tugas dan kewajiban kita sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebagai ASN kita diharapkan menjadi agen pemerintah dalam menjalankan fungsi negara. Namun dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab tersebut membuat kita terkadang keteteran, sehingga muncul perilaku prokrastinasi, yaitu menunda-nunda pekerjaan.

Prokrastinasi merupakan sifat yang harus dihindari oleh setiap orang, terlebih lagi bagi seorang ASN, karena dengan memiliki sikap ini maka dapat mengganggu kelancaran tugas yang diberikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Jadi sebenarnya apa sih yang menyebabkan seseorang berprokrastinasi?

Secara harfiah, prokrastinasi adalah sebuah perilaku menunda suatu pekerjaan yang seharusnya dikerjakan. Perilaku prokrastinasi muncul karena adanya perasaan tidak menyenangkan maupun kebosanan (Procrastination, t.t.). Salah satu definisi dari sudut pandang psikologi disampaikan oleh Klingsieck (2013) yang mana telah mencakup dan menyempurnakan definisi sebelumnya. Prokrastinasi diartikan oleh sebagai sebuah perilaku menunda pekerjaan atau aktivitas yang penting, tanpa memperhatikan dampak negatif yang lebih besar dibandingkan dampak positifnya (Klingsieck, 2013). Terapat beberapa jenis prokrastinasi, antara lain Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi pasif.

Penyebab Munculnya Prokrastinasi

Menurut Dr. Joseph Ferrari, salah satu psikolog yang fokus dengan penelitian terkait prokrastinasi, menjelaskan beberapa alasan kenapa kita senang menunda pekerjaan.

· Prokrastinasi adalah gaya hidup

· Prokrastinasi bukan masalah manajemen waktu

· Prokrastinasi itu bukan sifat bawaan

· Senang membohongi diri sendiri

Sedangkan menurut O’Donoghue & Rabin (2008) mereka menjelaskan bahwa individu dengan present-bias preference cenderung memiliki masalah dalam pengendalian diri, karena cenderung mengejar hadiah atau rasa senang yang instan atau cepat, daripada reward dari upaya atau pekerjaan jangka panjang.

Bagaimana cara mengatasi prokrastinasi ?

Berdasarkan tipe dan faktor yang menyebabkan kemunculan prokrastinasi, dapat diketahui bahwa terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut.

· Membuat daftar pekerjaan atau aktivitas

Menyusun daftar berbagai tugas secara manual baik di buku catatan, kalender, maupun journal hingga daftar secara digital melalui aplikasi dapat digunakan sebagai upaya mengatasi prokrastinasi. Membuat daftar secara menarik, detail dengan proses atau capaian, dan dapat dilihat secara langsung oleh yang bersangkutan dapat memperbaiki kecenderungan prokrastinasi pada individu (Laschke dkk., 2013).

· Mengubah mindset

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan berempati terhadap diri sendiri terutama future-self maupun berempati terhadap future-self orang lain yang bersinggungan dengan aktivitas tersebut (Procrastination, t.t.; Perlmutter, 2019). Future-self pada konteks ini dapat diartikan sebagai harapan atau tujuan yang ingin dicapai.

· Break down target atau tujuan dan berikan reward

Memperkecil atau menyederhanakan target memberikan peranan tersendiri dalam membantu procrastinator dalam mengatasi perilaku menunda, terutama yang dikarenakan aktivitas atau pekerjaan terlalu rumit dan terasa sulit untuk diselesaikan. Menyederhanakan target dengan membagi sebuah proses panjang menjadi beberapa tahapan untuk mencapai target utama.

· Hindari distraksi

Selain ketiga hal yang telah disampaikan tersebut, menghindari distraksi menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan (Cherry, 2020). Berbagai upaya yang dilakukan untuk mengatasi prokrastinasi ini tidak akan memberikan efek yang diharapkan jika individu yang bersangkutan masih saja terjebak dengan distraksi yang ada.

Dengan mengetahui dan memahami penyebab dan gejala terjadinya prokrastinasi serta alternatif solusi yang dapat dilakukan, diharapkan agar kita semua khususnya bagi para ASN yang mendapatkan amanah untuk menjalankan tugas-tugas dan fungsi negara, dapat memiliki etos dan semangat kerja yang tinggi, serta terhindar dari perilaku dan sikap menunda-nunda pekerjaan (prokrastinasi). Dengan demikian, apa yang yang menjadi tujuan organisasi maupun tujuan negara secara luas, dapat benar-benar terwujud.

Referensi

https://satupersen.net/blog/cara-menghilangkan-kebiasaan-menunda-prokrastinasi-adalah

https://kampuspsikologi.com/prokrastinasi-dan-cara-mengatasinya/#Apa_itu_Prokrastinasi

Cherry, K. (2020, Mei 30). What Is Procrastination? Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/the-psychology-of-procrastination-2795944

Klingsieck, K. B. (2013). Procrastination. European Psychologist, 18(1), 24–34. https://doi.org/10.1027/1016-9040/a000138

Laschke, M., Hassenzahl, M., Brechmann, J., Lenz, E., & Digel, M. (2013). Overcoming procrastination with ReMind. Proceedings of the 6th International Conference on Designing Pleasurable Products and Interfaces – DPPI ’13, 77. https://doi.org/10.1145/2513506.2513515

O’Donoghue, T., & Rabin, M. (2008). Procrastination on long-term projects. Journal of Economic Behavior & Organization, 66(2), 161–175. https://doi.org/10.1016/j.jebo.2006.05.005

Perlmutter, A. (2019, Oktober 19). Why We Need Empathy for Our Future Selves. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-modern-brain/201910/why-we-need-empathy-our-future-selves

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini