Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Mobil Pintar "Hawkeye", Dukung PKTJ Tegal Dalam Penyediaan Sarpras Transportasi Yang Handal
Prasodjo Mulyo Pamudji
Kamis, 10 Februari 2022 pukul 17:46:45   |   976 kali

Pemerintah terus berupaya meningkatkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk memenuhi sarana dan prasarana transportasi bagi masyarakat. APBN hadir sebagai instrumen kebijakan fiskal pemerintah dalam mendukung penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang andal untuk mendorong perekonomian masyarakat, terutama dimasa pandemi covid 19 yang sampai sekarang masih berlangsung di Indonesia.

Untuk mendorong pulihnya perekonomian nasional akibat dari pandemi Covid-19, dibutuhkan infrastruktur berupa jalan yang handal untuk mendukung transportasi publik dalam mendistribusikan barang dan jasa ke berbagai wilayah di Indonesia. Kenyataan yang terjadi, Infrastruktur jalan masih banyak yang belum memadai dan layak sebagai sarana-prasarana transportasi di banyak lokasi di Indonesia. Hal ini ditambah dengan penanganan perbaikan yang kurang optimal, sehingga menyebabkan kondisi Jalan di Indonesia sulit untuk beranjak menjadi layak sebagai sarana dan prasarana transportasi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Selama ini, sebagian besar proses pengumpulan data kondisi jalan masih menggunakan cara konvensional yang kurang efektif dan efisien karena hanya mengandalkan pandangan mata surveyor, yang sebagaimana manusia biasa yang punya keterbatasan juga bisa melakukan kekeliruan dan kesalahan. Adanya permasalahan pengumpulan data kondisi jalan ini bisa teratasi dengan menggunakan alat survei canggih yang bernama “Hawkeye”. Alat survei Hawkeye dapat mengumpulkan data lalu lintas dan kondisi jalan dengan cepat dan akurat.

Mobil Hawkeye merupakan mobil yang dirancang khusus untuk melakukan survei data elemen geometrik jalan dan aset jalan, analisis keselamatan jalan (safety) untuk peningkatan tingkat pelayanan jalan (IRAP) dan blackspot, pengukuran, inventarisasi, PCI (pavement condition index), IRI (International Roughness Index) atau ketidakrataan pada jalan suatu ruas jalan.

Mobil Hawkeye yang dibeli dengan menggunakan APBN hanya ada 5 unit di Indonesia yang salah satunya berada di Kampus Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) yang berlokasi di Kota Tegal Provinsi Jawa Tengah. PKTJ sebagai salah satu satuan kerja (satker) di wilayah kerja KPKNL Tegal, merupakan perguruan tinggi kedinasan yang diselenggarakan oleh Kementrian Perhubungan Republik Indonesia.

PJKT kali pertama dikenal dengan nama Balai Pendidikan dan Latihan Transportasi Jalan Raya (Balai Diklat Trans Jaya) Tegal yang didirikan pada tanggal 14 Mei 1971 dan diresmikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Sumpono Bayuaji pada tanggal 27 September 1971. Lokasinya menempati bekas pergudangan PJKA (SCS) dengan luas areal kurang lebih 6,5 hektar, terletak di Jalan Semeru Nomor 3 Kota Tegal, Jawa Tengah. Awal berdirinya lebih dikenal sebagai Pusdik Perhubungan Darat di bawah naungan Lembaga Pendidikan Perhubungan Darat Jakarta.

Tentunya, keberadaan PKTJ mempunyai peran yang sangat penting dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang handal. Salah satunya dengan mendidik mahasiswa dalam mengoperasikan Mobil Hawkeye yang canggih, sehingga mobil Hawkeye yang merupakan Barang Milik Negara yang dibeli dengan APBN dapat menjadi bagian dari solusi permasalahan pengumpulan data kondisi jalan yang masih konvensional. Kecanggihan teknologi Hawkeye memungkinkan kegiatan pengumpulan data menjadi efektif dan efisien. Kedepannya, mudah-mudahan bukan hanya cepat dalam mengumpulkan data, tapi juga pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur berupa jalan baru maupun penanganan jalan rusak bisa lebih baik, sehingga roda perekonomian kembali berputar dengan cepat dan menjadikan bangsa Indonesia unggul dan bersaing di kancah global.

(Diolah dari beberapa sumber, Penulis : Prasodjo Mulyo Pamudji)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini