Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Bangga Melayani Bangsa
Ayundari
Selasa, 03 Agustus 2021 pukul 16:00:14   |   3705 kali

Olimpiade Barcelona Spanyol tahun 1992 merupakan salah satu momen yang bersejarah bagi bangsa Indonesia karena pertama kalinya Indonesia merebut Medali Emas. Lagu Indonesia Raya untuk pertama kali berkumandang di arena olimpiade sebanyak dua kali. Pertama, ketika Susi Susanti berhasil meraih medali emas tunggal putri cabang bulutangkis dengan mengalahkan Bang Soo Hyun (Korsel). Kedua, disusul oleh Alan Budikusama yang berhasil meraih medali emas dengan mengalahkan compatriot-nya Ardi B Wiranata.

Keberhasilan tersebut membanggakan sekaligus mengharukan Susi Susanti dan Alan Budikusuma karena berhasil memberikan yang terbaik untuk bangsanya dan menjadi orang Indonesia pertama yang merebut medali emas di Olimpiade. Tentu keberhasilan tersebut diperoleh dengan kerja keras dan pengorbanan, no pain no gain.

Hal tersebut juga membaggakan bangsa Indonesia karena berkumandangnya lagu Indonesia Raya dua kali dan berkibarkannya bendera merah putih yang merupakan simbol-simbol NKRI. Oleh sebab itu keberhasilan tersebut juga meningkatkan nasionalisme bangsa Indonesia.

Peran Melayani Bangsa

Kisah heroik di atas merupakan salah satu wujud dari melayani bangsa dengan memberikan prestasi di bidang olah raga. Setiap anak bangsa dapat melayani bangsa Indonesia sesuai dengan perannya dalam masyarakat, dengan melaksanakan peran tersebut secara baik. Peran sekecil apapun dalam masyarakat jika dilaksanakan dengan baik akan memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia. Keep it simple but signicant. Misalnya seorang pengusaha dapat melayani bangsanya dengan melaksanakan usaha sesuai dengan praktik bisnis yang sehat dan berbela rasa kepada sesama. Seorang mahasiswa dapat melayani bangsanya dengan menuntut ilmu dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyongsong masa depannya.

Untuk memberikan kontribusi yang terbaik terhadap bangsa Indonesia, satu hal yang perlu ditingkatkan adalah kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Ketika rasa bangga sudah mengelora, maka akan mendorong untuk memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa dengan tulus tanpa mengharapkan reward dari negara. "Jangan tanya apa yang dilakukan oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang kamu bisa lakukan untuk negara". (John F Kennedy)

Aparatur Negara Pelayan Bangsa

Dalam birokrasi pemerintahan, melayani bangsa bukan hanya suatu kewajiban tetapi seharusnya menjadi passion bagi aparatur negara. Aparatur Negara yang merupakan salah satu pengerak utama pelayanan publik dan pembangunan nasional harus memberikan pelayanan terbaik untuk bangsa Indonesia.

Kata melayani mempunyai makna yang mendalam. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu arti kata melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang. Dari pengertian tersebut, subjek yang memberikan layanan harus mengutamakan pihak yang dilayani. Oleh sebab itu subjek yang memberikan layanan lebih tepat disebut pelayan. Hal ini selaras dengan istilah dalam bahasa Inggris yang menggunakan public servant utuk Aparatur Sipil Negara.

Plato, filsuf Yunani berkata; “Siapakah yang senang kalau harus melayani orang lain”. Hal ini menandakan bahwa melayani bukan suatu hal yang mudah. Melayani membutuhkan pengorbanan diri untuk selalu mengutamakan yang dilayani. Oleh sebab itu orang yang melayani, harus keluar dari zona nyamannya atau mengorbankan kepentingannya untuk dapat memberikan layanan yang terbaik. Di samping itu, aparatur negara harus menjadikan pekerjaannya sebagai passion dalam kehidupannya. Dengan demikian, aparatur negara akan secara terus menerus berpikir kreatif dan solutif untuk mewujudkan tujuan organisasi, dan tidak akan pernah berhenti sebelum tujuan organisasi tercapai dengan efektif dan efisien.

Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu dibutuhkan aparatur negara yang mempunyai pola pikir melayani, berintegritas, membangun sinergi/kolaborasi dan mempunyai kebanggaan sebagai anak bangsa/nasionalisme yang tinggi. Rakyat Indonesia membutuhkan aparatur negara yang mempunyai karakter tersebut sehingga dapat melayani rakyat dengan bangga dan tulus.

“Jenderal perang yang menyerbu tanpa menginginkan ketenaran dan yang mundur tanpa memperdulikan rasa malu, dan yang dipikirkannya hanyalah cara untuk melindungi negaranya serta melayani yang baik untuk kedaulatan, adalah permata berharga dari sebuah bangsa” (Sun Tzu)

Penulis : Edward UP Nainggolan (Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Barat)


Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini