Tegal - Siklus manajemen kinerja diawali dengan penandatanganan kontrak kinerja
oleh Kepala Kantor dengan Kepala Kanwil DJKN Jateng dan DIY pada 31
Januari 2022, selanjutnya penandatangan sasaran kinerja pegawai seluruh
pejabat/pegawai KPKNL Tegal. Langkah-langkah peningkatan kualitas kinerja
berbasis Strategy Focused Organization (SFO) terus dilakukan. Kinerja dan
resiko adalah dua hal yang saling berkaitan. Dalam pencapaian kinerja perlu
dikelola risiko yang akan berpengaruh dalam pencapaian kinerja tersebut. Maka
evaluasi kinerja, pemetaan dan mitigasi risiko harus dilakukan secara periodik.
Dialog Kinerja Organisasi merupakan sarana yang diharapkan efektif dalam
mencapai kinerja yang optimal, selain Dialog Kinerja Individu (DKI).
Pelaksanaan Dialog Kinerja Organisasi Triwulan I ini dilaksanakan
melalui Ms Teams dan dipimpin oleh Aris Purwanto Plt. Kepala KPKNL diikuti oleh
para pegawai pada hari Rabu (5/04). DKO merupakan salah satu alat evaluasi
untuk mengukur sejauh mana tingkat efektifitas dan efisiensi kinerja KPKNL
Tegal selama Triwulan I Tahun 2023. Besar kecilnya hasil yang diperoleh tidak
terlepas dari kualitas kinerja KPKNL Tegal dalam pencapaian tujuan organisasi.
Dalam paparannya, Edi Sudiman Kepala Seksi Kepatuhan Internal
menyampaikan capaian Nilai Kinerja Organisasi (NKO) KPKNL Tegal Triwulan I 2023
sebesar 117,98% dimana dari 20 IKU, terdapat 12 IKU berstatus hijau, dan 8 IKU
berstatus abu-abu, yaitu IKU Tingkat Efektifitas Tindak Lanjut
Persetujuan Pengelolaan Barang Milik Negara, IKU Tingkat Kesesuaian Penggunaan
BMN dengan Standar Barang dan Standar Kebutuhan (SBSK), dan IKU Persentase
Barang Milik Negara berupa Tanah yang Disertipikatkan. Ketiga IKU tersebut
sudah ada proges capaian dan akan terus dilakukan upaya agar capaiannya
maksimal. Terkait tindaklanjut hasil DKO Triwulan lV tahun 2022
telah dilaksanakan dan masih ada beberapa yang masih terus dijalankan pada
periode triwulan I 2023 khususnya upaya pencapaian PNBP Pengelolaan BMN yang
belum memenuhi target.
Edi Sudiman menambahkan bahwa ada beberapa hal
berpotensi mempengaruhi realisasi pencapaian kinerja Hasil Lelang yaitu masih banyaknya lelang TAP dan nilai
lelang yang laku terjual relatif kecil. "Sampai dengan Triwulan I persentase
lelang TAP sebesar 71,69% yaitu sebanyak 119 frekuensi dari total
166 frekuensi). Dibandingkan sampai dengan Triwulan IV tahun 2022 lelang TAP
sebesar 52,53%. Frekuensi lelang TAP mengalami kenaikan antara Triwulan I 2023
dengan Triwulan IV 2022," ungkapnya.
Selanjutnya dalam DKO Triwulan I ini, dimintakan tanggapan dan diskusi
untuk mengetahui akar masalah dari banyaknya lelang TAP dan juga
nilai lelang laku yang kecil serta upaya pencapaiani target IKU yang menjadi
tanggung jawab Seksi PKN. Dari hasil diskusi, disepakati alternatif
langkah–langkah yang akan ditempuh antara lain dengan melakukan
koordinasi/wasdal kepada satker atas aset BMN yang belum dioptimalisasi,
melakukan konfirmasi kepada KPPN Tegal terkait PNBP Aset, melakukan penggalian
potensi lelang baik melalui surat maupun datang langsung ke pemohon lelang /stakeholders
serta melakukan promosi/pemasaran lelang barang-barang
yang di lelang melalui medsos KPKNL Tegal.
Sebagai penutup, Aris Purwanto mengapresiasi atas capaian NKO Triwulan I
2023 dan meminta agar para punggawa KPKNL Tegal bekerja keras, bekerja cerdas
dan terus semangat untuk mencapai NKO yang optimal. “Jangan terlena dengan
capaian ini, tetapi jadikan sebagai pijakan untuk mencapai hasil yang optimal.
Selanjutnya perlu disusun langkah-langkah/ rencana aksi yang relevan
sehingga diharapkan dapat meningkatkan pencapaian kinerja organisasi” pungkas
Aris. (Penulis : Seksi HI)