Sorong (06/03) KPKNL Sorong
menyelenggarakan kegiatan Dialog Kinerja Pemangku Kepentingan dan Pemberian
Penghargaan Anugerah Reksa Bandha Tahun 2024 di Gedung Keuangan Negara Sorong,
Papua Barat Daya pada hari Selasa tanggal 05 Maret 2024. Kegiatan ini merupakan
kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh KPKNL Sorong dengan tujuan
menyampaikan overview capaian KPKNL Sorong pada Tahun 2023 dan
penerimaan masukan dari para pemangku kepentingan guna perbaikan layanan di
tahun 2024.
Hadir sebagai tamu undangan Anggota Badan Pengarah
Perepatan Pembangunan Otomoni Khusus Papua (BP3OKP) Papua Barat Daya, Otto
Ilhalauw, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Papua Barat sekaligus Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Papua Barat, Purwadi Adi Putranto, Kepala
Subperwakilan Kementerian Keuangan Sorong sekaligus Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Papua, Bagus Nugroho Tamtomo Putro dan
para pimpinan satuan kerja/SKPD di Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua
Barat Daya.
Keynote speech kegiatan disampaikan oleh
Kepala Kantor Wilayah DJKN Papua, Papua Barat dan Maluku, Wibawa Pram
Sihombing. Beliau menyampaikan Dialog Kinerja bertujuan
untuk menyamakan persepsi dan membuat
rancangan strategis, berdialog untuk pencapaian tujuan bersama di tahun
2024, tidak hanya dari sisi pemberi layanan atau pemilik peta strategis
kinerja, tetapi juga dari sisi pemangku kepentingan di wilayah Papua Barat dan
Papua Barat Daya.
Pembukan acara dilakukan dengan pemukulan Tifa oleh Ir. Edison Siagian, ME, selaku Penjabat
Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Daya yang mewakili Penjabat Gubernur
Provinsi Papua Barat Daya. Beliau dalam sambutannya, memberikan apresiasi kepada KPKNL Sorong atas penyelenggaraan kegiatan forum dialog untuk peningkatan kinerja. Pemda Papua Barat Daya berkomitmen
penuh untuk mendukung seluruh kegiatan yang berniat untuk memajukan tanah Papua
dalam bentuk tanggung jawab tugas dan fungsi KPKNL Sorong.
Usia Pemerintah Provinsi Papua Barat
Daya masih sangat muda, Pemerintah Provinsi terus melakukan upaya percepatan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Provinsi Papua Barat Daya,
antara lain menyelesaikan regulasi dengan jumlah kurang lebih 40 Peraturan
Gubernur dan lebih dari 100 Keputusan Gubernur. Pemerintah Provinsi Papua Barat
Daya telah membuat dokumen perencanaan seperti RKPD, rencana pembangunan daerah
sampai tahun 2026, rancangan awal RPJPD, rencana awal untuk tata ruang wilayah
termasuk menyusun LHKS dan melantik pimpinan
Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Barat Daya yang merupakan
representasi kultural guna mengakomodasi kepentingan orang asli Papua.
Di akhir sambutannya, beliau berharap
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dapat menjalin sinergi yang berkelanjutan dengan KPKNL Sorong. Sinergi
tersebut juga diharapkan dapat terbentuk dengan
seluruh unit Kementerian Keuangan selaku wakil Pemerintah Pusat dengan Pemerintah
Provinsi Papua Barat Daya dan seluruh Pemerintah Kota/Kabupaten di wilayah
Provinsi Papua Barat Daya.
Kegiatan Dialog Kinerja
Stakeholder dibawakan
oleh Antonius Arie Wibowo, selaku Kepala KPKNL Sorong. Antonius dalam
pemaparannya mengatakan fungsi Kekayaan Negara semakin hari semakin penting.
Hal tersebut terlihat dari pelayanan publik yang diberikan, nilai BMN yang
terdapat pada Neraca/Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) semakin hari
semakin meningkat, penentu opini pemeriksaan BPK, manfaat Asset
Management terasa jika ada permasalahan/sengketa terutama pada saat
sertifikasi BMN berupa tanah, BMN digunakan fokus terhadap pembangunan
infrastruktur, tingginya pemanfaatan/optimalisasi BMN dalam Penerimaan Negara
Bukan Pajak, BMN sebagai penentu quality spending dalam
belanja pemeliharaan dan belanja modal serta BMN digunakan sebagai sumber
pembiayaan APBN (underlying penerbitan Sukuk).
Beliau
juga menyampaikan adanya perubahan pradigma dari administrator (tertib
administrasi, tertib fisik dan tertib hukum) menjadi asset manager
(highest and best use, revenue center dan cost efficiency).
Sebagai
bentuk perbaikan layanan, KPKNL Sorong menerima pertanyaan, masukan dan usulan
yang disampaikan pengguna layanan. Pertanyaan disampaikan oleh Ardianto, yang
bekerja di PT BRI Cabang Manokwari. Beliau menanyakan ”Apakah mungkin KPKNL
Sorong membuat kegiatan gathering
untuk menggarap pembeli agar ikut lelang?”. Antonius menjawab ”Setiap tahun, KPKNL Sorong selalu
menyelenggarakan sosialisasi lelang, hanya saja sosialisasi diberikan belum
pernah dilakukan kepada calon pembeli lelang. Terhadap masukan ini, akan kami
laksanakan untuk kegiatan sosialisasi lelang berikutnya. Kami akan mengundang
invenstor atau calon pembeli lelang yang potensial pada kegiatan sosialisasi
lelang berikutnya. Sosialisasi lelang yang dilaksanakan hari ini, kami
mengundang dosen dan mahasiswa dari universitas yang ada di kota Sorong”.
Masukan
kedua berasal dari Arman yang bekerja di PT BRI Cabang Sorong. Beliau
menyampaikan usulan “Perlunya ada layanan
satu atap bagi pemenang/pembeli lelang antara KPKNL Sorong dengan Dinas
Pendapatan Daerah, dan Bank Penerima PBHTB, agar pemenang/pembeli lelang yang
sudah membayar hasil bersih lelang dapat langsung menerima barang yang
dibelinya”. Antonius memberikan jawaban ”Usulkan ini akan kami tindaklanjuti dengan BPKAD dan Kantor Pertanahan
setempat khususnya di kota Sorong agar terjadi percepatan pelayanan yang lebih
strategis kedepannya bagi pemenang lelang”.