Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Singaraja > Artikel
Seni Prasi, Lukisan Warisan Kerajaan Bali
Muhammad Ary Hendrawan
Rabu, 20 Desember 2023   |   432 kali

Singaraja merupakan sebuah kota di pulau dewata yang memiliki berbagai sejarah, kesenian dan warisan yang mempunyai nilai historis tidak ternilai. Dari bangunan-bangunan kota pada jaman belanda, budaya-budaya warisan dari nenek moyang, keragaman keindahan alam yang tiada dua, hingga kesenian yang memukau jagat dunia. Di Bali, terdapat banyak kesenian yang dapat kita temukan meliputi, tari-tarian, alat musik, seni rupa, dan seni lukis. Seni lukis di Bali memang sudah berkembang dari jaman prasejarah, terbukti dari penemuan-penemuan benda bersejarah yang juga terpahat lukisan seni seperti nekara, sarkofagus juga sejumlah benda dari batu, hingga Seni Lukis Bali Modern yang selalu berkembang mengikuti zaman. Tetapi tidak kalah dengan lukisan modern, di Bali juga ada lukasi warisan dari zaman Kerajaan Bali yaitu, Prasi.

Kesenian lukis prasi adalah melukis di atas daun lontar dengan ‘pengrupak’. Pengrupak merupakan alat tulis asal Bali yang berbentuk mirip dengan pisau. Seni prasi sendiri memang terkesan sederhana dengan corak klasik Bali, namun bila diperhatikan prasi memiliki corak yang rumit dan magis. Mengutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), seni lukis prasi merupakan warisan kesenian zaman Kerajaan Bali. Hal itu ditandai dengan adanya huruf Bali Kuno atau sastra Bali pada gurat-gurat daun lontar sebagai media lukisnya.

Karena menggunakan bahan alami mulai dari media gambar hingga tintanya lukisan warisan leluhur ini dikenal ramah lingkungan. Setelah daun lontar digurat dengan pisau khusus dengan detail, media lukis itu pun diwarnai dengan tinta yang terbuat dari kemiri yang dibakar sehingga menghasilkan warna hitam-kecoklatan. Lukisan prasi ini banyak diminati oleh kalangan wisatawan, khususnya wisatawan asing. Biasanya lukisan prasi ini digunakan sebagai hiasan dinding atau dekorasi di rumah. Lukisan yang dibuat dengan cara menggores ini memang benar-benar unik karena memiliki makna simbolis dari suatu cerita yang ingin disampaikan oleh sang pelukisnya

Lomba Prasi

Prasi, cerita bergambar di daun lontar kini juga dilombakan. Lomba membuat prasi dilakukan, untuk membangkitkan kembali minat anak muda untuk menekuni membuat prasi, sebagai warisan budaya. Empat puluh enam orang, menjadi peserta lomba prasi, yang dilaksanakan di Puri Seni Sasana Budaya Buleleng. Prasi merupakan kekayaan intelektual dalam warisan budaya manuskrip. Dari puluhan karya prasi yang dipamerkan, tertua adalah koleksi di Gedong Kirtya diperkirakan sudah berusia puluhan tahun, tak diketahui tahun pasti pembuatannya.

Secara sederhana prasi terlihat seperti komik dengan lontar sebagai media menggambar yang tidak kalah dengan komik zaman sekarang. Lontar digambar tokoh pewayangan, dengan mengunakan pisau yang disebut keropak. Selanjutnya guratan-guratan keropak, digosok dengan arang kemiri. Butuh ketelitian yang tinggi dalam mengerjakan prasi, jika salah untuk menguratkan keropak, peserta harus mengambar ulang dari awal.

Kini pelukis kesenian prasi sudah sangat jarang ditemui, maka dengan dilaksanakannya lomba ini diharapkan dapat menjadi stimulus untuk kembali lagi masyarakat terutamanya generasi muda mau menekuni prasi. Dengan tetap menjaga kesenian prasi, diharapkan para anak muda dapat menjaga kesenian tradisional, mengembangkan, memperkenalkan, dan membuat bisnis lukisan prasi yang memiliki nilai warisan budaya serta bernilai sejarah tersebut.

 

Sumber Referensi:

·         https://sampaijauh.com/mengenal-seni-lukis-prasi-khas-bali-melukis-di-atas-daun-lontar-5368

·         https://www.liputan6.com/regional/read/5201819/mengenal-prasi-antara-seni-dan-tradisi-di-bali

·         https://www.nusabali.com/berita/154769/prasi-bernilai-seni-tinggi-namun-penekunnya-makin-langka

·         https://www.instagram.com/p/CRLz3abBB_T/?img_index=1

·         https://www.kompas.tv/regional/235140/lomba-melukis-diatas-daun-lontar

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini