Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Singaraja > Artikel
Menerapkan Work From Anywhere di Kintamani
Muhammad Ary Hendrawan
Senin, 12 Juni 2023   |   100 kali

        Pola Kerja Pasca Pandemi Covid-19 terasa sungguh berbeda dengan pola kerja sebelumnya. Pola kerja yang berorientasi pada kehadiran secara tatap muka memang memberikan dorongan untuk bekerja secara maksimal didasarkan pada suasana lingkungan yang memberikan semangat. Tetapi pegawai tidak bisa atau membatasi bekerja dalam situasi mendesak maupun diluar kantor. Maka dengan dorongan kebutuhan bekerja meskipun diluar kantor, perkembangan aplikasi dan fleksibilitas bekerja perkembang dengan pesat.

Fleksibilitas bekerja dapat dilaksanakan pada lokasi yang memiliki sarana dan fasilitas penunjang pelaksanaan FWS maupun WFA sepanjang tidak membahayakan keamanan, kesehatan, keselamatan, dan mencemarkan nama baik pegawai dan organisasi. Meski begitu, terkadang banyak pekerja yang merasa jenuh apabila harus bekerja di tempat yang sama setiap saat. Dengan menggunakan fasilitas umum yang sudah disediakan oleh pemerintah daerah atau organisasi desa seperti kintamani, pegawai dapat bekerja.

Kintamani adalah sebuah kecamatan di kabupaten bangli yang memiliki beberapa pesona alam terindah di pulau bali. Dengan luas 366,92 km², kintamani sanggup menghipnotis setiap pengunjungnya untuk berdecak kagum.

 

Restaurant dan Coffee Shop


Restoran di Kintamani sudah menjadi perbincangan wisatawan dan agen perjalanan untuk menjadi agenda tour populer di pulau Bali. Restaurant tersebut terletak di tepi kaldera Gunung Batur dan dengan pemandangan indah menghadap gunung dan danau Batur. Dengan menyuguhkan pemandangan alam yang indah, dan mempesona memberikan nuansa tenang serta nyaman sehingga ideal untuk menjadi tempat bersantap sambil bekerja. Sejumlah restaurant di Kintamani ini juga menyediakan sport atau wahana menarik yang disediakan untuk foto selfie dengan latar belakang gunung, lembah dan danau Batur.

Bagi agen perjalanan ataupun wisatawan, waktu yang tepat mengunjungi tempat ini adalah waktu siang hari. Siang hari di tempat tersebut adalah waktu menikmati keindahan alam kintamani yang tepat, dimana waktu tersebut jarang terjadi kabut dan cuaca yang terang. Sebagai waktu yang tepat, sebagian besar restauran dan tempat makan buka dan menyediakan makanan untuk disantap wisatawan. Banyak juga menu halal di sediakan untuk sahabat-sahabat muslim yang bingung mencari makanan di siang hari. Tempat makanan outdoor dengan ditemani angin pegunungan yang segar meningkatkan kenyamanan wisatawan untuk datang kembali ke tempat ini. Ruangan outdoor yang dikelilingi oleh pegunungan juga mengurangi polusi suara dan udara untuk pegawai yang jenuh serta meningkatkan kesehatan rohani dan tubuh.

Sekarang banyak wisatawan memilih Kintamani sebagai kunjungan sejumlah turis, terutama tempat Restaurant dan Coffee Shop di Kintamani. Jika perjalanan pengunjung dari arah Bali Selatan maupun bandara Ngurah Rai, maka banyak sekali pilihan transportasi yang dapat dipilih. Pilihan terbaik pengunjung ke kintamani adalah menggunakan sewa mobil dengan sopir maupun lepas kunci. Pengunjung yang menggunakan sewa mobil dengan sopir dapat mengunjungi banyak tempat wisata di pulau Bali terutama di kawasan Ubud yang sering macet dan tempat parkir yang terbatas.

 

 

Danau Batur


Danau Batur terlihat begitu cantik berpadu serasi dengan keberadaan gunung Batur dan bukit hijau yang mengelilinginya, keindahan tersebut bisa anda saksikan lebih maksimal ketika anda berada di desa Penelokan. Desa Penelokan sendiri berada di tepi kaldera gunung Batur, Bangli, untuk itulah desa Penelokan atau lebih dikenal dengan objek wisata Kintamani. Selain dari desa Penelokan, wisatawan dapat menyaksikan pesona alam danau Batur Bangli dari kejauhan, yakni dari objek wisata Kintamani. Melihat objek danau Batur dari kejauhan tentu akan berbeda saat anda berada langsung.

Seperti melihat sebuah bukit dari jauh akan tampak begitu hijau dan cantik, tapi saat anda berada langsung ke lokasinya tak akan seindah jika dipandang dari kejauhan. Namun berbeda jika anda menyaksikan keindahan danau Batur, dari kejauhan danau berbentuk bulan sabit tersebut menyuguhkan panorama indah, bahkan jika anda berada lebih dekat menuju tepi danau keindahan tersebut lebih sempurna. Hamparan birunya air danau serta bukit-bukit tinggi yang mengelilinginya berpadu indah, apalagi ditambah berbagai aktivitas yang bisa anda lakukan di sini.

Di antara 4 danau yang ada di pulau Bali, maka danau Batur yang terbesar, berada di kaldera gunung Batur Bangli yang sangat luas, bahkan kaldera gunung diklaim sebagai salah satu terbesar di dunia. Luas danaunya mencapai 16 km2, dengan kedalaman sekitar 60 meter, terletak di ketinggian 1.050 mdpl, sehingga kawasan ini berhawa sejuk, lokasinya di lereng gunung membuatnya tampil indah, berpadu serasi dengan pemandangan bukit, lembah dan gunung sehingga. Danau terbesar di Bali ini, sumber airnya berasal dari air hujan serta rembesan air yang berasal dari hutan bukit dan pegunungan. Danau Batur di Kintamani Bangli ini dimanfaatkan warga untuk keramba ikan air tawar.

Desa Karang Anyar juga disebut desa Batur karena berasal dari desa Batur, bahkan di desa tersebut dibangun juga pura Batur. Bagi warga Hindu di desa Batur sering dikunjungi dibandingkan pura Batur inti yang berada di tepi danau Batur. Warga desa jarang mengunjungi pura di tepi danau, karena pura yang jauh dan jalur pura danau yang sulit dilewati oleh alat transportasi.

 

Work From Anywhere



WFA merupakan sistem kerja yang mendukung para pegawai untuk melakukan pekerjaan dimana saja. Sistem ini memberikan pegawai pilihan untuk memilih tempat bekerjanya maupun membantu pegawai yang menghabiskan sebagian besar waktunya dijalan. Bagi pegawai yang memiliki penugasan ke luar kantor atau ke luar kota dapat melaksanakan tugas lain selama tidak membahayakan keamanan maupun mencemarkan nama baik pegawai atau instansi. Dari sisi organisasi, organisasi juga bisa menjadikan tolak ukur untuk pegawai yang melakukan WFA tersebut apakah memiliki tingkat loyalitas tinggi dalam bekerja. Pastinya untuk pegawai yang memiliki memiliki loyalitas tinggi akan mencapai target kerja excellent tanpa dipantau secara langsung oleh peer maupun atasan pegawai.

Berdasarkan Harvard Business Review dalam artikel berjudul “Our Work from Anywhere Future”, kebijakan Work From Home atau Work From Anywhere terbukti meningkatkan produktivitas kerja hingga 22%. Hal ini didasarkan pada terselesaikan permasalahan pegawai tersebut yang ingin bertemu dengan keluarganya maupun mempertemukan keluarga besar. Pegawai juga dapat mengatur waktu istirahat dan waktu produktif yang harus diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dengan situasi yang kondusif untuk mencari inspirasi, tempat yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pegawai untuk mendapatkan inovasi yang terbaik dan tepat bagi organisasi maupun pekerjaannya. Pada era sekarang yang menuntut inovasi untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas dalam bekerja, sistem WFA ini merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan tuntutan tersebut. Pegawai juga dengan senang hati akan datang ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaan yang tidak bisa dilaksanakan selama diluar kantor.

Pelaksanaan WFA merupakan penerapan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2023 tentang Hari Kerja Dan Jam Kerja Instansi Pemerintah Dan Pegawai Aparatur Sipil Negara. Perpres ini dikeluarkan untuk meningkatkan pertimbangan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai Aparatur Sipil Negara dan untuk memberikan kepastian hukum terhadap fleksibilitas kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara serta dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, serta menyesuaikan perkembangan hukum dan dinamika pelaksanaan tugas kedinasan di lingkungan Instansi Pemerintah.

 

Referensi:

www.balitoursclub.net

www.kintamani.id

denpasar.kompas.com

www.kitalulus.com

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini