Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Singaraja > Artikel
Pandemi yang makin jauh dan bangkitnya Ekonomi bali
Muhammad Ary Hendrawan
Jum'at, 31 Maret 2023   |   2027 kali

Tahun 2022 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, banyak sekali kejadian luar biasa yang telah dialami sepanjang tahun, dari demo mahasiswa 11 april, pembunuhan berencana Brigadir J hingga tragedi Kanjuruhan. Tetapi dari semua hal tersebut, terdapat permasalahan yang terus membayang-bayangi pada tahun 2022 menuju 2023 yaitu pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19. Pemulihan yang tampak meningkat seiring dengan melandainya pandemi covid merupakan hasil seluruh aktivitas ekonomi salah satunya di Bali jika diukur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp39,36 triliun di triwulan IV 2022. Pertumbuhan yang tercatat sedikit melandai dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi tugas rumah setiap pelaku ekonomi. Jika melihat dari sisi lain, ekonomi bali pada triwulan IV 2022 tercatat lebih tinggi dibandingkan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,01 persen (yoy). Hal tersebut didukung juga pada saat meneliti ekonomi provinsi bali pada triwulan IV 2022 menjadi ekonomi provinsi tertinggi ke empat di Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi provinsi bali pada triwulan IV, ditopang oleh meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik yang didorong side event dan main event KTT G20 Presidential Summit sepanjang bulan oktober dan November 2022. Keikutsertaan delegasi maupun non-delegasi meliputi pasukan pengamanan, personel TNI, pengawal tamu negara, seniman lokal, hingga seluruh panitia pelaksana. Seluruh pihak tersebut akan meningkatkan permintaan terhadap ketersediaan sarana akomodasi dan makan-minum, transportasi, serta destinasi perdagangan besar dan eceran. Terus berlangsungnya HBKN Natal dan Tahun Baru, maupun meningkatnya kepercayaan global terhadap kualitas pengendalian penyebaran pandemi COVID-19, hingga terbukanya rute penerbangan langsung ke Bali yang semakin bertambah memberikan dampak positif juga terhadap pertumbuhan lapangan usaha terkait pariwisata. Akselerasi pertumbuhan konsumsi didorong oleh peningkatan pertumbuhan konsumsi Pemerintah seiring dengan berlanjutnya pola historis realisasi belanja modal berbasis kontrak yang jatuh tempo pada akhir tahun, serta optimalisasi Belanja Tidak Terduga dalam rangka pengendalian inflasi di triwulan IV 2022. Selanjutnya, keberlanjutan pembangunan proyek strategis yang semakin gencar dilaksanakan pada triwulan III 2022 seiring penyambutan puncak KTT G20 Presidensi Indonesia mendukung perbaikan kinerja investasi. Ekspor luar negeri juga mengalami perlambatan meski tetap tumbuh tinggi, didukung oleh tingginya nilai ekspor jasa sejalan dengan terus meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara.

Di sisi lain, peningkatan pertumbuhan masih terjadi untuk sisi investasi dan konsumsi pemerintah serta turunnya sisi pengeluaran terutama terjadi pada konsumsi rumah tangga (RT) maupun ekspor jasa. Kebijakan-kebijakan tersebut memberikan stimulus positif terhadap sektor terkait pariwisata pasca covid-19. Ditambah juga proyek-proyek konstruksi dilanjutkan seiring dengan berlanjutnya pembangunan sejumlah proyek strategis, yang bertujuan untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan event KTT.

Kondisi Keuangan Pemerintah Provinsi Bali

Dengan total realisasi belanja pemerintah dari APBD dan APBN mencapai Rp44,19 trliun, yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp43,02 triliun atau 2,72 persen mencerminkan semangat provinsi Bali dalam memperbaiki kinerja fiskal mereka. Peningkatan pagu anggaran total belanja pemerintah terutama bersumber dari anggaran APBN dan anggaran APBD Kabupaten maupun kota di Provinsi Bali yang naik masing-masing sebesar 0,25 persen dan 6,99 persen (yoy). Peningkatan ini disebabkan dari berlanjutnya kebijakan fiskal ekspansif, pembangunan infrastruktur penunjang G20, serta kewajiban pengalokasian Dana Transfer Umum untuk kegiatan pengendalian inflasi.

Realisasi total belanja triwulan IV 2022 di bali menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 2,72 persen. Hal tersebut didorong juga dari realisasi belanja APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota yang masing-masing sebesar 12,59 persen (yoy) dan 3,05 persen (yoy). Hal ini juga sejalan dengan kebijakan fiskal ekspansif oleh pemerintah daerah, upaya akselerasi pelaksanaan kegiatan pemerintah di tengah pelonggaran kebijakan PPKM, serta upaya optimalisasi anggaran belanja di akhir tahun.

Pendapatan transfer pemerintah pusat turun pada tahun 2022, menyebabkan pagu anggaran total pendapatan pemerintah provinsi bali tahun 2022 lebih rendah dibanding tahun 2021. Pendapatan transfer pemerintah pusat pada tahun 2022 dianggarkan sebesar Rp2,05 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,81 triliun. Penurunan ini disebabkan terbatasnya kapasitas fiskal pemerintah pusat di tengah pandemi yang masih berlanjut, serta kebutuhan mengalokasikan anggaran pada pos yang lebih vital. Tapi berkat peningkatan pagu anggaran PAD dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, total pagu anggaran pendapatan tidak turun lebih rendah.

Dorongan peningkatan realisasi belanja pemerintah didasarkan pada peningkatan realisasi belanja APBD Provinsi Bali dan APBD Kabupaten atau kota guna pembiayaan program-program daerah. Dengan mencatatkan Rp36,36 triliun atau 21,16 perser (yoy), pendapatan fiskal provinsi Bali terlihat sangat baik dibandingkan tahun sebelumnya pada triwulan yang sama. Peningkatan ini dipengaruhi oleh PAD/ Pendapatan Asli Daerah yang meningkat, sejalan dengan upaya dan kolaborasi pemerintah Daerah dalam mendorong optimalisai pendapatan daerah, melalui perluasan metode pembayaran pajak, dan/atau retribusi, intensifikasi pajak daerah, dan lain sebagainya.

Kondisi Inflasi Provinsi Bali

Provinsi Bali memiliki tim pengendalian inflasi daerah yang terus berusaha menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga. Tetapi data menunjukkan, 6,20 persen (yoy) merupakan gabungan inflasi triwulan IV 2022 pada dua kota provinsi Bali, dimana hal tersebut menunjukkan penurunan sebesar 0,65 persen (yoy) dibandingkan dengan triwulan III 2022. Pada triwulan 2022 kelompok transportasi mengalami tekanan harga tinggi yang diikuti oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga lebih lanjut, adalah kelompok-kelompok komoditas yang mengalami tekanan inflasi. Kenaikan harga pada komoditas bensin terjadi sejalan dengan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi seperti Pertamax dan BBM subsidi seperti pertalite dan solar, dilandaskan pada kenaikan harga minyak mentah dunia dan keterbatasan subsidi BBM oleh Pemerintah. Selanjutnya, peningkatan harga BBM juga menyebabkan timbulnya dampak lanjutan pada peningkatan tarif angkutan antar kota maupun tarif angkutan dalam kota. Faktor kenaikan inflasi lainnya juga tersinyalir didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara seiring dengan kebijakan kenaikan 10 persen untuk biaya tambahan pesawat jet dan 20 persen pesawat baling-baling akibat kenaikan harga avtur.

Tetapi, dibandingkan realisasi inflasi nasional yang tercatat sebesar 5,51 persen (yoy), realisasi inflasi gabungan dua kota di provinsi bali pada triwulan IV 2022 menunjukkan lebih tinggi. Pada awal tahun 2023 diperkirakan penurunan tekanan inflasi yang didorong oleh kelompok makanan minuman dan tembakau, kemudian kelompok transportasi, dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, dengan target inflasi provinsi bali tahun 2023 mendekati target inflasi nasional sebesar 3+1 persen.

 

Kondisi Stabilitas Sistem Keuangan Provinsi Bali

Terpantau di provinsi bali pada triwulan IV 2022 tingkat intermediasi perbankan semakin membaik dari triwulan sebelumnya. Pertumbuhan aset bank umum di bali mengalami akselerasi dari 11,73 persen (yoy) atau sebesar Rp 122,41 Triliun pada triwulan III 2022 menjadi 15,83 persen (yoy) atau sebesar Rp 137,65 Triliun (Grafik IV.1) pada triwulan IV 2022. Peningkatan aset perbankan didorong oleh akselerasi kinerja penghimpunan DPK dan peningkatan pada penyaluran kredit. Trend positif kian terlihat didasarkan terdapatnya peningkatan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi Bali, pelaksanaan event internasional KTT G20 yang turut mengakselerasi perputaran ekonomi di Bali, serta tren meningkatnya kunjungan wisatawan domestik pada periode HBKN Natal dan tahun baru. Peningkatan penghimpunan DPK terjadi sejalan dengan tren pemulihan ekonomi Bali secara keseluruhan yang diikuti dengan semakin terbukanya sejumlah lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang sebelumnya sempat tidak bekerja akibat pandemi Covid-19. Terbukanya sejumlah lapangan pekerjaan baru diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan menurunnya tingkat pengangguran, dan memberikan feedback positif pada naiknya pendapatan masyarakat sekaligus membaiknya kinerja korporasi. Kinerja pembiayaan UMKM dalam tren perbaikan seiring dengan semakin pulihnya kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang mendorong pemulihan aktivitas dunia usaha disertai dengan berbagai program stimulus yang diberikan oleh pemerintah bagi pelaku usaha kategori kecil dan menengah.

Kerentanan RT berhubungan erat dengan kinerja pariwisata bali yang meningkat, tercermin dari besarnya proporsi penduduk yang bekerja pada LU terkait pariwisata (LU Akmamin, LU Perdagangan, dan LU Transportasi). Berdasarkan data BPS pada bulan Agustus 2022, jumlah penduduk yang bekerja pada LU terkait pariwisata mencapai 36,60 persen dari total penduduk yang bekerja di Bali. Secara umum, hasil survei menunjukkan bahwa perkembangan konsumsi RT di Provinsi Bali relatif terjaga, khususnya seiring dengan berlanjutnya stimulus bantuan sosial dari Pemerintah bagi kelompok masyarakat, seperti Program Sembako, Program Keluarga Harapan dan Program Subsidi Upah bagi pekerja dengan upah dibawah Rp 3,5 juta juga sangat bermanfaat dalam menjaga kondisi keuangan masyarakat di masa pemulihan pasca pandemi. Selain itu semakin meningkatnya ketersediaan lapangan usaha baru bagi RT pada triwulan IV 2022 juga menjadi pendorong membaiknya perekonomian RT. Meskipun demikian, optimisme RT sedikit tertahan akibat sentiment konflik geopolitik, dampak proteksionisme yang menyebabkan harga-harga komoditas strategis melonjak.

Kondisi Sistem Pembayaran Provinsi Bali

Sebagian besar mekanisme sistem pembayaran di provinsi bali melanjutkan tren pertumbuhan sejalan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi di Provinsi Bali hingga triwulan IV 2022. Transaksi RTGS, SKNBI, Kartu ATM/Debit, dan Uang Elektronik mengalami pertumbuhan, sementara transaksi menggunakan Kartu kredit mengalami kontraksi. Volume transaksi Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) di Provinsi Bali tumbuh sebesar 14,70 persen (yoy) pada triwulan IV 2022, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 25,33 persen (yoy), namun jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi hingga -2,35 persen (yoy), peningkatan volume transaksi melalui BI-RTGS diperkirakan terjadi seiring dengan berlanjutnya pemulihan aktivitas ekonomi dan pariwisata di Provinsi Bali, khususnya pasca diberlakukannya sejumlah relaksasi kebijakan pemerintah terkait dengan pelaksanaan aktivitas mobilisasi penduduk maupun wisatawan yang sangat berkaitan dengan perputaran transaksi uang di bali.

Berdasarkan jenisnya, sebagian besar volume transaksi ATM/Debit pada triwulan IV 2022 adalah penarikan tunai dan transfer belanja, sedangkan penggunaan untuk belanja mendominasi volume transaksi kartu kredit. Penarikan tunai pada triwulan IV 2022 mencapai 59,32 persen dari total transaksi, menurun dari triwulan sebelumnya yang mencapai 63,11 persen. Untuk wilayah penggunaan kartu kredit belanja telah mendominasi awal tahun 2022 bahkan mencapai 97,57 persen dari total transaksi kartu kredit di triwulan IV.

Qris / Quick Response Code Indonesian Standard terus mencatatkan pertumbuhan positif, dengan jumlah pengguna layanan QRIS sisi pedagang sudah tercatat sebanyak 564.194 dan diproyeksikan terus meningkat hingga tahun 2023. QRIS menjadi bagian dari transformasi metode pembayaran selama pandemi, sebagai kanal pembayaran yang menciptakan sistem pembayaran yang efisien, efektif dan mengacu pada prinsip utama kebijakan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal (CEMUMUAH).

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali berkomitmen menjaga kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun non-tunai. Bentuk upaya yang dijalankan demi menunjukkan komitmen tersebut di antaranya layanan kas untuk penyetoran dan penukaran uang perbankan baik secara langsung di kantor Bank Indonesia maupun menyediakan layanan di tempat publik seperti pasar, penerapan clean money policy serta sosialisasi dan experience user QRIS di berbagai kegiatan

Kondisi Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Provinsi Bali

Kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Bali pada Agustus 2022 semakin membaik dibandingkan periode sebelumnya. Tampak dari persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang menurun dari 4,84 persen pada Februari 2022 menjadi 4,80 persen pada bulan Agustus lalu. Persentase ini turun didorong oleh membaiknya aktivitas pariwisata seiring kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang mendorong reopening sejumlah usaha. Jumlah pengangguran yang semakin menurun didukung juga dengan peningkatan kesempatan kerja yang tercermin pada tren job vacancy index yang semakin membaik sepanjang Februari 2022 sampai dengan Agustus 2022, dongkrakan serapan tenaga kerja ini bertitik pada lapangan usaha perdagangan, industri pengolahan, penyedia akmamin, dan pertanian.

Total penduduk yang terdampak COVID-19 pada posisi Agustus 2022 tercatat sejumlah 151,21 ribu orang atau 4,24 persen dari total penduduk usia kerja di Provinsi Bali. Ini mencerminkan penurunan signifikan dibandingkan dengan posisi bulan februari 2022 yang mencatat bahwa penduduk yang terdampak COVID-19 mencapai 405,55 ribu orang atau 11,66 persen dari total penduduk usia kerja di Provinsi Bali. Penurunan dampak COVID-19 terjadi pada seluruh komponen, baik jumlah pengangguran, jumlah penduduk yang sementara tidak bekerja, maupun jumlah penduduk bekerja yang mengalami penurunan jam kerja.

Dalam pangsa sektoral, penyumbang terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali periode Agustus 2022 adalah Lapangan Usaha Perdagangan menggeser dominasi Lapangan Usaha Pertanian. Pemicu hal tersebut, mulai dari meningkatnya domestik di tengah situasi pertumbuhan ekonomi yang secara akumulatif mulai meningkat sehingga mendorong pelaku usaha untuk berdagang. Selain itu, perluasan digitalisasi juga memudahkan pelaku usaha untuk melakukan transaksi.

Sejalan dengan membaiknya TPT, kondisi kesejahteraan masyarakat di Bali juga menunjukkan peningkatan, yang terkonfirmasi dari penurunan Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan, serta membaiknya indeks Nilai Tukar Petani di Bali. Pada Triwulan IV 2022, indeks yang diterima petani sebesar 109,73 naik 7,91persen (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di sisi lain, indeks yang dibayar petani tercatat sebesar 113,82 meningkat 5,29 persen (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi peningkatan, pengeluaran petani tercatat masih lebih tinggi dibandingkan penerimaan petani.

Kondisi Perekonomian Bali Tahun 2023

Perekonomian Bali pada tahun 2023 memiliki perkiraan tumbuh pada kisaran 4,50 persen – 5,30 persen (yoy), berpotensi meningkat dibandingkan tahun 2022 yang tumbuh 4,84 persen (yoy). Hal tersebut berbeda dengan perekonomian dunia diproyeksikan tumbuh lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya, namun masih disertai dengan peningkatan risiko stagflasi dan tingginya ketidakpastian di pasar keuangan. Di Januari 2023 diproyeksikan pertumbuhan dunia ekonomi dengan prakiraan tumbuh sebesar 2,9 persen (yoy). IMF mempublikasikan WEO pada januari 2023 dengan memprakirakan ekonomi negara maju tumbuh 1,2 persen (yoy), lebih tinggi dari prakiraan Oktober 2022 sebesar 1,1 persen (yoy). Di sisi lain, proyeksi ekonomi negara berkembang tumbuh sebesar 4,0 persen (yoy) dan lebih tinggi dari prakiraan Oktober 2022 sebesar 3,7 persen (yoy). Perbaikan proyeksi ekonomi dunia tahun 2023 terutama didorong oleh prakiraan pertumbuhan yang signifikan di Tiongkok akibat peningkatan mobilitas masyarakat dari penghapusan Zero-COVID Policy dan pembukaan kembali batasan negara. Yang akan mendorong aktivitas dan transaksi masyarakat, baik domestik maupun global.

Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Australia, Thailand, dan Taiwan adalah negara mitra dagang utama Provinsi Bali yang belum menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Salah satu proyeksi IMF menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat yaitu sebesar 1,4 persen (yoy) dan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,0 persen (yoy). Lebih lanjut, proyeksi pertumbuhan ekonomi jepang juga melambat pada 2023, yaitu sebesar 1,8 persen (yoy). Namun lebih tinggi dibandingkan proyeksi pada oktober 2022 dengan besaran 1,6 persen (yoy). Hal tersebut mencerminkan potensi penurunan aktivitas perdagangan negara mitra terhadap provinsi Bali.

Pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2023 sangat dipengaruhi oleh perbaikan kunjungan wisatawan seiring dengan pemulihan sektor pariwisata secara bertahap. Selain itu, berlanjutnya proyek-proyek pembangunan infrastruktur terkait pariwisata, dengan tetap terjaganya antusiasme wisman untuk kembali berkunjung ke Bali khususnya wisatawan asal Tiongkok, serta sejumlah maskapai penerbangan internasional yang terus membuka penerbangan langsung dan meningkatkan frekuensi penerbangan ke Bali akan menjadi katalis peningkatan kunjungan wisman. Peningkatan kunjungan wisatawan juga didukung oleh penyelenggaraan MICE event berskala nasional maupun internasional sehingga turut mendorong meningkatnya kunjungan wisman ke Bali. Minat berwisata ke Bali masih tinggi tercermin dari hasil pengolahan big data Google trend yang menunjukkan tren pencarian destinasi wisata Bali yang tetap tinggi meski sedikit melandai pada triwulan I 2023.

Dengan meningkatnya pengoperasian direct flight ke bali diperkirakan bali akan terus bertambah dari sisi ekonomi sepanjang tahun 2023. Perlu dipertimbangkan, akselerasi kunjungan wisman akan dibayang-bayangi oleh tantangan yang berasal dari eksternal. Kunjungan wisman akan sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan dalam berwisata, kebijakan perlintasan orang, perkembangan ekonomi global, serta perkembangan tren suku bunga global dan domestik yang turut mempengaruhi pola konsumi masyarakat secara global. Dalam hal konflik geopolitik Rusia-Ukraina akan menyebabkan naiknya jumlah penduduk asal Rusia dan Ukraina yang berkunjung ke Bali untuk menghindari konflik dan mencari suasana yang lebih kondusif.

Dapat dikonklusikan Ekonomi Bali akan tumbuh lebih tinggi terutama seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara dampak dari seluruh peristiwa serta kebijakan yang terjadi di dunia. Dari sisi pengeluaran, meningkatnya konsumsi rumah tangga dan investasi yang masuk ke bali juga turut mendorong peningkatan ekonomi bali pada periode berjalan. Sementara dari Lapangan Usaha, LU Perdagangan; Kontruksi; dan Pertanian diprakirakan menjadi LU yang tumbuh terakselerasi dan mendorong naiknya pertumbuhan ekonomi Bali. Sejalan dengan ekonomi Provinsi Bali yang diprakirakan tumbuh positif pada 2023, tekanan inflasi Bali diproyeksikan terjaga dalam rentang sasaran inflasi nasional 3+1 persen (yoy). Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah strategis dan antisipatif dalam mengalokasikan dana yang dimiliki serta dukungan kepada UMKM maupun proyek Pemerintah Daerah Bali akan mendukung pemulihan perekonomian Bali ke sedia kala.


Referensi:

1.   https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-Perekonomian-Provinsi-Bali-Februari-2023.aspx

2.    https://www.porosbali.com/read/202302170001/kepala-bi-bali-trisno-nugroho-yakin-bali-takkan-alami-resesi.html

3.    https://www.detik.com/bali/berita/d-6327405/bukan-pariwisata-ini-cara-bali-hadapi-ancaman-resesi-global

4.    https://www.balipost.com/news/2023/01/11/316298/Resesi-Global-di-Depan-Mata,...html

5.    https://www.cnbcindonesia.com/news/20221001150438-4-376493/dunia-gelap-tahun-depan-apa-efeknya-untuk-ekonomi-bali

6.    https://validnews.id/ekonomi/dirut-bri-potensi-indonesia-alami-resesi-hanya-2

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini