Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Padang Sidempuan > Berita
Diplomasi Gulai Ikan Lelan Muluskan Pensertifikatan
N/a
Minggu, 30 Oktober 2016   |   1107 kali

Padangsidimpuan - Suasana pagi masih gelap saat roda Panther BB 1523 melenggang di jalan raya Padangsidimpuan-Gunung Tua yang masih sunyi. Hujan deras sehari semalam yang mengguyur kota kecil di kaki Bukit Barisan tersebut telah membuat penduduknya mungkin masih banyak yang meringkuk menahan dingin.

Namun tidak demikian dengan gabungan petugas Kantor Pelayanan Kekayaan negara dan Lelang (KPKNL) Padangsidimpuan dan Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Tapanuli Selatan, yang dengan penuh semangat telah berangkat menuju desa terpencil Lubuk Torop dan Ambasang Natigor untuk pengukuran tanah negara.

Sesampainya di kota Gunung Tua telah menunggu Kepala MIN Sihapas-hapas, Mukrin Siregar, yang telah menyiapkan mobil ber-ban besar karena tidak yakin mobil dinas Panther dapat melalui jalan terjal dan licin menuju desa Lubuk Torop. Fenomena pertama dialami tim gabungan  yang menurut Petugas Pengukur Kantah Tapsel baru kali ini ada pembuatan sertifikat di desa yang  tidak pernah mereka dengar sebelumnya.

Hanya beberapa puluh meter dari Jalan Nasional Gunung Tua – Kota Pinang, tim harus menempuh jalan berbatu kasar berliku di punggung bukit dan harus beberapa kali turun untuk mendorong mobil yang sulit menanjak karena licin. Setelah melewati perkebunan karet sampailah kami di MIN Sihapashapas kelas jauh di Desa Aek Torop. Silaturrahmi dan koordinasi dengan Kades dan pemangku adat dilakukan petugas KPKNL Padangsidimpuan agar terjalin kesepahaman akan pentingnya tanah MIN disertifikatkan atas nama Pemerintah RI agar pengembangan pendidikan dasar di desa dapat berlanjut. Hal ini dapat dipahami sesepuh-sesepuh desa sehinng mereka ikut terjun menunjukkan batas atas tanah yang masyarakat hibahkan untuk madrasah.

Menjelang tengah hari pengukuranpun selesai dan tim telah ditunggu oleh Kepala MIN Ambasang Natigor, Mora Amri Siregar, yang telah menyewa mobil double garden Rocky untuk memastikan tim sampai di desanya. Sungguh diluar dugaan perjalalanan ke desa tersebut sangat melelahkan karena jalan naik turun dengan kemiringan ekstrem , termasuk melewati sungai-sungai kecil dalam hutan tropis yang sunyi. Berkat ketrampilan pengemudi akhirnya sampailah tim di desa Ambasang Natigor. Sudah 3 tahun ini proses sertifikasi belum berhasil karena berbagai hal. Sehingga sesampainya di desa, tim langsung menjumpai Kepala Desa dan tetua adat guna menjelaskan langsung bahwa tanah akan disertifikatkan atas nama Pemerintah RI dan bukan atas nama pejabat madrasah. Hingga akhirnya tim dapat melakukan pengukuran yang juga baru pertama terjadi di desa Ambasang Natigor seperti di Desa Lubuk Torop.

Akhirnya menjelang senja pengukuran pun selesai. Tim pun merayakannya dengan mandi bersama di Aek Batangpane yang sangat jernih dan segar bersama Kepada MIN dan Kades Ambasang Natigor. Setelah sholat berjamaah di masjid, kami pun di jamu Kepala Desa dengan gulai ikan lelan, ikan asli Aek Batangpane yang manis dan hanya boleh ditangkap dengan bubu atau ditombak. Hal ini untuk menjaga kelestarian ikan lelan yang kali ini disajikan dengan gulai kental yang nikmat. Perjalanan tugas yang melelahkan membuat tim bersemangat melahap makan siang yang agak terlambat itu.

Tugas kali ini membuktikan perlunya kehadiran negara ( DJKN ) dalam menata dan mengelola asset negara yang terletak dipelosok desa terpencil yang ada di balik Bukit Marlela dalam deretan Bukit Barisan.  ( Penulis : Adi Suharna, Foto : M. Trisno Fadillah, Edited : Sie HI )

Foto Terkait Berita
Kontak
Jalan Kenanga No. 99, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara, 22725
(0634) 21897
(0634) 23478
kpknlsidimpuan@kemenkeu.go.id
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini