Literasi digital diperlukan dalam penggunaan
teknologi. Salah satu komponen dalam lingkungan belajar, akademis, dan profesional yaitu literasi digital. Penerapan literasi
digital dapat membuat masyarakat jauh lebih bijak dalam menggunakan serta
mengakses teknologi. Dalam bidang teknologi, khususnya informasi dan
komunikasi, literasi digital berkaitan dengan kemampuan penggunanya. Kemampuan
untuk menggunakan teknologi sebijak mungkin demi menciptakan interaksi dan
komunikasi yang positif.
Pengertian Literasi Digital
Dikutip
dari buku Peran Literasi Digital di Masa
Pandemik (2021) karya Devri Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan
serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat
komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Kecakapan pengguna dalam
literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi,
menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta
tepat sesuai kegunaannya.
Prinsip Dasar Literasi Digital
Menurut
Yudha Pradana dalam Atribusi Kewargaan
Digital dalam Literasi Digital (2018), literasi digital memiliki empat
prinsip dasar, yaitu:
1. Pemahaman
Artinya masyarakat memiliki kemampuan untuk
memahami informasi yang diberikan media, baik secara implisit ataupun
eksplisit.
2. Saling ketergantungan
Artinya antara media yang satu dengan lainnya saling bergantung dan
berhubungan. Media yang ada harus saling berdampingan serta melengkapi antara
satu sama lain.
3. Faktor sosial
Artinya media saling berbagi pesan atau informasi kepada masyarakat. Karena keberhasilan jangka panjang
media ditentukan oleh pembagi serta penerima informasi.
4. Kurasi
Artinya masyarakat memiliki kemampuan untuk mengakses, memahami serta
menyimpan informasi untuk dibaca di lain hari. Kurasi juga termasuk kemampuan
bekerja sama untuk mencari, mengumpulkan serta mengorganisasi informasi yang
dinilai berguna.
Manfaat
Literasi Digital
Dilansir
dari Manfaat Literasi Digital Bagi
Masyarakat dan Sektor Pendidikan Pada Saat Pandemi Covid-19 (2020) karya
Eti Sumiati dan Wijonarko, literasi digital telah membawa banyak manfaat bagi
kehidupan masyarakat. Manfaat tersebut di antaranya:
1.
Kegiatan mencari dan memahami informasi dapat menambah wawasan individu.
2.
Meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta
memahami informasi.
3.
Menambah penguasaan ‘kosa kata’ individu, dari berbagai informasi yang
dibaca.
4.
Meningkatkan kemampuan verbal individu.
5.
Literasi digital dapat meningkatkan daya fokus serta konsentrasi
individu.
6.
Menambah kemampuan individu dalam membaca, merangkai kalimat serta menulis
informasi.
Tantangan Literasi Digital
Literasi
digital setidaknya memiliki dua tantangan yang harus dihadapi, dan bisa diatasi
dengan menerapkan literasi digital dalam setiap penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
1. Arus informasi yang banyak
Tantangan paling kuat dari literasi digital adalah arus informasi yang
banyak. Artinya masyarakat terlalu banyak menerima informasi di saat yang
bersamaan. Dalam hal inilah literasi digital berperan, yakni untuk mencari, menemukan,
memilah serta memahami informasi yang benar dan tepat.
2. Konten negatif
Konten negatif juga menjadi salah satu tantangan era literasi digital.
Contohnya konten pornografi, isu SARA dan lainnya. Kemampuan individu dalam
mengakses internet, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, harus
dibarengi dengan literasi digital. Sehingga individu bisa mengetahui, mana
konten yang positif dan bermanfaat serta mana konten negatif.
Literasi Digital ASN
Kegiatan
literasi digital bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sejalan dengan core value ASN, yakni BerAKHLAK. ASN dituntut mampu
memahami dan merespon cepat digitalisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan
sektor publik.
Dalam
sesi paparan Budaya Digital Sektor Pemerintahan, Kepala Lab Psikologi Binus
University Bekasi, Istiani menguraikan salah satu fungsi ASN sebagaimana
tercantum dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yaitu
perekat dan pemersatu bangsa. Keberadaan media sosial yang memiliki dualisme dampak positif maupun
negatif, maka sebagai
perekat dan pemersatu bangsa, ASN harus senantiasa membangun wawasan
kebangsaan, serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari.
Cara-cara yang bisa
dilakukan ASN dalam membangun budaya digital, yaitu:
§ menghargai,
§ mewujudkan
cinta tanah air,
§ menyebarkan
konten konstruktif/positif,
§ bersikap
santun dan bermartabat,
§ menciptakan
ruang diskusi yang sehat,
§ memperkuat
harmoni dan kebersamaan, dan
§ mempromosikan
gaya hidup yang berkualitas.
Budaya digital adalah tentang menjadi fleksibel dan memiliki tenaga kerja yang dapat menjawab tantangan baru sehingga organisasi tidak ketinggalan, menjadi Indonesia maju dan ASN makin cakap digital. (Penulis: Kamsidah)
https://www.kompas.com: literasi digital pengertian prinsip dan manfaat tantangan dan contoh
https://aptika.kominfo.go.id : pemerintahan dorong asn berakhlak yang kompeten yang
kompeten dan adaptif