Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Parepare > Artikel
LINGKUNGAN KERJA YANG SEHAT DAN ANTI TOXIC
Ashar Hamka
Minggu, 24 Desember 2023   |   331 kali

LINGKUNGAN KERJA YANG SEHAT DAN ANTI TOXIC

Penulis: Desy D Permatasari, Pelaksana KPKNL Parepare 

 

       Sebelumnya, lingkungan kerja sehat hanya fokus pada kesehatan fisik, misalnya terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Namun belakangan ini, lingkungan kerja sehat tak hanya fokus pada kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental dan kesejahteraan pegawai. Menurut WHO, pengertian lingkungan kerja sehat adalah sebuah tempat di mana semua orang bekerja sama untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan pegawai serta lingkungan sekitar.

 

        Lingkungan kerja yang sehat merupakan kombinasi dari kebijakan, budaya kantor, dan sikap individu di dalamnya yang menciptakan atmosfer positif sehingga memungkinkan pegawai berkembang secara professional, merasa dihargai, didukung, dan aman dalam melakukan pekerjaan mereka. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat adalah tanggung jawab bersama dari berbagai pihak di dalam organisasi, baik pimpinan maupun rekan sejawat sesama pegawai.

 

        Pimpinan memiliki peran kunci dalam menetapkan budaya organisasi, kebijakan, dan praktik yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan pegawai. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan arahan yang jelas, umpan balik konstruktif, dan menjadi teladan dalam mendukung lingkungan kerja yang positif sehingga meningkatkan motivasi, kinerja, dan kepuasan kerja pegawai. Sebaliknya, saat ini kerap muncul istilah "atasan toxic" yang mengacu pada pimpinan yang menciptakan lingkungan kerja tidak sehat secara emosional atau psikologis. Pimpinan ini mungkin menggunakan kekuasaan atau perilaku yang merugikan, seperti intimidasi, penekanan, pengkritikan yang tidak konstruktif, manipulasi, atau perilaku diskriminatif. Mereka cenderung memberi pengaruh negatif atas kesejahteraan mental, motivasi, dan produktivitas tim sehingga merugikan serta tidak mendukung pertumbuhan atau perkembangan profesional pegawainya.

 

        Pegawai itu sendiri juga memiliki peran dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dengan mendukung, saling menghormati, dan berkolaborasi satu sama lain. Mereka juga dapat memberikan masukan dan membangun budaya kerja yang positif melalui interaksi sehari-hari. Menjadi pribadi yang professional dengan menerapkan Work Life Balance guna menjaga kesehatan mental dan fisik jangka panjang. Tetap konsisten dan terbuka terhadap perubahan yang mungkin diperlukan untuk mencapai keseimbangan yang sesuai.

 

        Mewujudkan lingkungan kerja yang sehat bisa menjadi proses yang berkelanjutan dan terus berubah seiring waktu. Secara rinci, dapat dijabarkan beberapa momen atau kondisi di mana lingkungan kerja yang sehat dapat terwujud meliputi:

  1. Ketika Budaya Organisasi Didukung oleh Kepemimpinan: Saat kepemimpinan di organisasi mengimplementasikan dan mendorong budaya kerja yang inklusif, menghargai, dan mendukung pegawai.
  2. Ketika Ada Keseimbangan Kerja: Saat organisasi menawarkan fleksibilitas dalam waktu kerja, cuti, dan memprioritaskan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi pegawai.
  3. Saat Pegawai Merasa Aman dan Dihargai: Ketika pegawai merasa aman dari perilaku merugikan seperti intimidasi, diskriminasi, atau pelecehan, serta dihargai atas kontribusi dan ide-ide mereka.
  4. Adanya Dukungan Kesehatan Mental: Saat organisasi memberikan akses ke sumber daya atau program kesehatan mental, serta mendorong diskusi terbuka tentang kesehatan mental.
  5. Ketika Terjadi Kolaborasi dan Tim Kerja yang Kuat: Saat terbentuknya budaya kerja yang mempromosikan kolaborasi dan tim yang kuat, di mana pegawai merasa didukung oleh rekan-rekan mereka.
  6. Peningkatan Produktivitas dan Kepuasan Kerja: Saat lingkungan kerja yang sehat menyebabkan peningkatan produktivitas pegawai dan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi.
  7. Saat Kesejahteraan Pegawai Terjaga: Ketika kesejahteraan fisik, mental, dan emosional pegawai dijaga dengan baik oleh organisasi.

        

        Mengembangkan lingkungan kerja yang sehat bukanlah pencapaian yang sederhana atau satu waktu, tetapi melibatkan serangkaian kebijakan, budaya, dan perilaku yang berkelanjutan dari semua pihak di dalam organisasi.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini