Palu - Dialog intensif baik di level organisasi maupun individu merupakan salah satu hal yang menentukan keberhasilan sebuah organisasi mencapai target yang ditetapkan. Dialog Kinerja Organisasi (DKO) merupakan sebuah instrumen komunikasi antara pimpinan dan seluruh jajarannya untuk melakukan proses monitoring dan evaluasi saksama guna melihat progres, mengidentifikasi kendala, dan menentukan langkah strategis berikutnya. Triwulan IV merupakan masa yang krusial dalam capaian kinerja sebuat unit. Hal ini disebabkan beberapa target kinerja bersifat target tahunan sehingga penentuan tingkat capaian ada pada Triwulan IV. Pun target dengan periode waktu semesteran dan triwulanan memerlukan pemantauan yang lebih intensif  pada Triwulan IV.

Pada Kamis (12/01), Krisdianto selaku Kepala KPKNL Palu memimpin langsung Dialog Kinerja Organisasi Triwulan IV Tahun 2022 yang bertempat pada Ruang Rapat Kepala KPKNL Palu.

“Saya mengapresiasi capaian seluruh pegawai KPKNL Palu yang tidak hanya mencapai target, namun beberapa target menunjukkan kenaikan capaian yang signifikan,” papar Krisdianto.

Krisdianto mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak lepas dari kerja keras dan koordinasi intensif di semua level. Evaluasi berkala menjadi salah satu kunci penting dalam pencapaian target. Pemetaan jenis kinerja dan penetapan skala prioritas membuat evaluasi dapat berjalan menyeluruh.

“Pada tahun 2023, evaluasi berkala dan intensif harus kita lanjutkan,” lanjut Krisdianto. Selain apresiasi bagi seluruh pegawai, Krisdianto pun mengingatkan agar para jajaran tetap fokus pada keberlanjutan capaian kinerja.

Selanjutnya seluruh Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian Umum serta Para Pejabat Fungsional mengungkapkan kendala yang selama ini dialami dan mempresentasikan gagasan untuk kinerja Tahun 2023.

“Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran (PKPA) melibatkan seluruh pegawai dalam keberhasilannya, maka tahun 2023 perlu kita tetapkan langkah strategis dan meningkatkan koordinasi antar seksi/sub bagian/jabatan fungsional,” tukas Agung Febri Wibowo selaku Kasubbag Umum.

Bertha selaku Kepala Seksi Kepatuhan Internal juga memaparkan secara detail beberapa perubahan regulasi terkait pengukuran kinerja.

Pada akhirnya Krisdianto kembali mengingatkan seluruh jajarannya,  “Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) merupakan organisasi yang progresif yang ditandai dengan perkembangan indikator kinerjanya. Kendala dan tantangan akan selalu hadir, namun DJKN juga memiliki tata cara, proses bisnis, dan berbagai platform pendukung yang dapat digunakan untuk mencapai target”.

“Maka dari itu, lebih jauh lagi, eksistensi KPKNL Palu harus dikembangkan tidak sekadar pada pencapaian target, namun harus memberikan manfaat riil kepada Kota Palu dan Provinsi Sulawesi Tengah melalui tugas fungsi yang kita miliki,” imbuhnya. (teks : Neni Puji Artanti/foto : Angger Dewantara)