Palu (26/01), Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Palu menyelenggarakan kegiatan Rabu Biru yaitu Rabu Berbagi Ilmu Baru Edisi Spesial. Rabu Biru edisi spesial kali ini membawa topik "Cara Menulis Artikel yang Menarik dan Berkualitas" dengan mengundang narasumber dari media Sulteng Raya, Temu Sutrisno. Kegiatan Rabu Biru diselenggarakan secara daring melalui zoom meeting. Tidak hanya pegawai KPKNL Palu, kegiatan tersebut juga diaudiensi oleh pegawai dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara (Kanwil DJKN Suluttenggomalut), KPKNL Manado, Gorontalo, dan Ternate.

Pada sambutannya, kepada KPKNL Palu, Krisdianto mengatakan, "harapan kami mengundang Sulteng Raya sebagai narasumber pada kegiatan ini adalah kami ingin seluruh pegawai khususnya KPKNL Palu dapat belajar dan menerapkan ilmu tersebut pada karya-karya tulisan yang kita buat baik dalam kaitannya dengan tugas dan fungsi kantor dan menjadikan menulis sebagai budaya baru."

Temu sebagai narasumber menyampaikan beberapa poin penting dalam materinya,"Mengawali menulis harus dimulai dari keinginan diri sendiri, dengan menumbuhkan niat untuk selalu terbuka dan belajar. Sebab, seseorang dapat menjadi penulis yang handal merupakan buah dari belajar mengenai ilmu dan teknik-teknik menulis."

Temu juga menekankan bahwa menulis tidak memerlukan bakat, melainkan sesuatu yang dapat dipelajari oleh semua orang. Selain itu, Temu tekankan juga kepada audiens agar tidak mengandung ujaran kebencian, ataupun menyinggung Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA), dan yang terpenting tidak memiliki dampak negatif terhadap kedaulatan suatu negara khususnya Indonesia.

"Kami harian Sulteng Raya, sangat siap bersinergi dengan rekan rekan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, kami siap menjadi penerbit bagi karya-karya tulisan hadirin. Akan lebih baik, jika kedepannya dapat diagendakan pelatihan langsung sehingga audiens sekalian dapat terjun langsung mengenai tata cara penulisan secara teknis," ungkap Temu.

Sembari menutup, Temu mengutarakan agar dalam menulis tetap tidak melanggar kode-kode etik dan asas kepatutan. Jangan sampai tulisan yang dibuat melahirkan mudarat bagi masyarakat banyak. Bahkan akan sangat menjadi nilai tambah apabila karya tulisan kita memberikan manfaat bagi pembacanya.

Penyusun : Tim Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Palu