Palu - Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Palu menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana yang diikuti oleh seluruh pegawai. Mengundang Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Palu sebagai narasumber, kegiatan diisi dengan berbagai materi terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan juga simulasinya pada Kamis (18/11).

Acara dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Kanwil DJKN Suluttenggomalut) Arif Bintarto Yuwono. Ia juga menyampaikan harapannya agar acara serupa diselenggarakan secara berkala, sebagai penyegaran dan kewaspadaan seluruh pegawai dapat terus terjaga.

"Acara seperti ini tentunya saya dukung sepenuhnya, apalagi telah kita ketahui bahwa Kota Palu ini merupakan daerah yang rawan bencana, khususnya gempa bumi yang masih kerap terjadi hingga saat ini," ujar Arif.

Secara spesifik, materi yang diajarkan adalah mengenai bencana gempa bumi dan tsunami, hal tersebut menyesuaikan dengan potensi bencana alam yang dimiliki Kota Palu. Setelah mempelajari definisi kedua bencana alam tersebut, seluruh pegawai juga diajarkan tentang hal-hal apa saja yang perlu dilakukan pada saat terjadi bencana tersebut. Untuk menambah pemahaman audiens, Basarnas juga turut mengadakan simulasi bencana gempa bumi serta pengarahan yang diberikan juga sangat teknis dan mendetil. Lebih jauh, audiens juga diajarkan bagaimana cara melakukan pertolongan pertama terhadap korban.

"Hal tersebut kami ajarkan sebab pada saat terjadi bencana, kami selaku tenaga penyelamat selain medis bisa jadi tidak bisa hadir dalam waktu yang singkat. Dengan begini, paling tidak hadirin telah memiliki bekal untuk melakukan penyelamatan sedini mungkin terhadap korban," kata Rifaldi, selaku Penyusun Rencana Strategi Operasi SAR.

"Kami sangat antusias mengikuti acara, mengingat lokasi kantor kami yang cukup sering terjadi gempa bumi. Tidak hanya itu, ternyata banyak juga hal antisipasi bencana yang diketahui masyarakat banyak yang ternyata bisa dibilang 'salah kaprah'. Seperti, ternyata bersembunyi dibawah meja pada saat terjadi gempa adalah hal yang salah dan justru membahayakan." ungkap Rizky pegawai KPKNL Palu.

Sebagai penutup, Rifaldi memberikan pesan, "Semoga segala sesuatu yang telah kami berikan dan demontrasikan nantinya akan sangat berguna bagi seluruh pegawai. Pesan saya adalah bahwa tidak ada satu tempat pun di Bumi kita yang aman, untuk itu kita harus selalu dalam keadaan waspada dan selalu menjaga diri dari segala kemungkinan bencana."

Penulis : Tim Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Palu