Palu (25/10) - Tim Seksi Pelayanan Lelang bersama dengan kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Palu berkunjung ke PT. Pelindo IV yang berlokasi di Pantoloan, Kota Palu. Kunjungan dilakukan dalam rangka penggalian potensi lelang, identifikasi terhadap objek yang akan dilelang sekaligus menghadiri kegiatan Aanwijzing yang diselenggarakan oleh PT. Pelindo IV.
"Saya sangat senang dapat memiliki kesempatan untuk mengunjungi PT Pelindo IV di Pantoloan ini, juga menyampaikan rasa terimakasih yang selalu mempercayakan lelang oleh KPKNL Palu dalam proses penghapusan dan penjualan aset," ujar Krisdianto Kepala KPKNL Palu.
Barang yang menjadi objek lelang yaitu berupa 1 (satu) unit Luffing Crane (nilai limit : Rp5.499.200.000) dan Railing, serta 2 (dua) unit Forklift Battery 2 Ton (masing-masing nilai limit : Rp13.200.000). Rencananya, kedua barang tersebut akan dilelang oleh KPKNL Palu secara online (e-auction) dengan mekanisme terbuka (open bidding) pada 28 Oktober 2021 mendatang. Untuk keterangan lebih lanjut dapat diakses melalui laman lelang.go.id atau aplikasi Lelang Indonesia pada perangkat handphone android.
"Kami merasa perlu hadir pada kegiatan aanwijzing ini mengingat nilai barang yang sangat besar. Selain itu, kami juga hadir bersama Kepala KPKNL Palu yang baru (Krisdianto) sebagai salah satu bentuk pengenalan terhadap stakeholder KPKNL Palu." kata
Pada kunjungan tersebut Tim KPKNL Palu bertemu dengan Hardin Hasjim, General Manager PT. Pelindo IV dan Abdul Malik manajer teknik PT Pelindo IV Pantoloan. Hardin mengutarakan harapannya agar lelang ini berjalan lancar dan laku dengan harga setinggi mungkin. Hasil lelang selain untuk penerimaan perusahan, pelaksanaan lelang juga memberikan kemudahan bagi kami dalam mengelola aset perusahaan.
Dari hasil kunjungan, Tim KPKNL Palu telah melakukan identifikasi terhadap objek lelang serta berhasil menggali potensi lelang terhadap aset PT Pelindo IV Pantoloan yang akan dihapuskan.
"Rencana tahun depan kami juga akan kembali mengajukan lelang kepada KPKNL, namun saat ini masih dalam proses penghapusan." kata Abdul Malik.