Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Palu > Artikel
Jadi Warisan Budaya Unesco, Jamu Dengan Sejuta Manfaat Dukung Keseharian Kerjamu!
Angger Dewantara
Rabu, 10 Januari 2024   |   459 kali

Siapa disini yang belum pernah minum jamu? Hampir seluruh masyarakat Indonesia pasti pernah minum jamu dan juga turut merasakan khasiatnya. Selain menjadi minuman yang menyehatkan, jamu juga sudah menjadi bagian penting tak terpisahkan dari sejarah peradaban masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan.

Jamu merupakan obat tradisional yang dimanfaatkan menjadi alternatif dalam mendukung kesehatan masyarakat. Bahan-bahan herbal banyak dimanfaatkan untuk dapat meracik jamu yang berkhasiat, tidak jarang ramuan jamu juga bersisi rempah akar, daun, bunga, biji-bijian, hingga bahan bahan hewani seperti telur ataupun bagian hewan juga turut menjadi bagian dari racikan jamu. Beberapa bahan yang paling banyak digunakan dalam jamu adalah kunyit, jahe, asam jawa, serai, dan kayu manis.

Dilansir dari tirto.id, beberapa sejarawan meyakini bahwa Jamu pertama kali menjadi bagian dari masyarakat Indonesia di masa Kerajaan Mataram (abad ke-16). Ada juga yang meyakini bahwa keberadaan jamu di tengah masyarakat jauh sebelum abad ke-16, yakni abad ke-8. Hal ini mengingat ditemukannya buku kuno resep-resep pembuatan jamu di perpustakaan kerajaan Jawa di Yogyakarta dan Surakarta.

Di samping sejarah dan asal-usulnya yang menarik, ada satu fakta menarik mengenai cara penjualan jamu di masyarakat. Mbok Jamu, bayangan masyarakat ketika mendengar kata jamu tidak lepas dari istilah tersebut. Bagaimana tidak? Sosok Mbok Jamu begitu ikonik dalam benak kita, sampai-sampai kita sering menjumpai tokohnya dalam berbagai karya seperti sinetron , drama kolosal, hingga film. Di manapun kalian tinggal, pasti familier dengan sosok Mbok Jamu yang berupa perempuan yang identik dengan kebaya dan tas gendong terbuat dari anyaman bambu sambil memikul botol besar berisi jamu di punggungnya menjajahkan jamu sambal berkeliling.

Budaya Sehat Jamu dinobatkan menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) milik Indonesia oleh UNESCO

Per tanggal 6 Desember 2023 lalu, UNESCO menobatkan Budaya Sehat Jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda. Penobatan Jamu menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia dilakukan melalui sesi sidang ke-18 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kasane, Bostwana, akhirnya diputuskan bahwa jamu menjadi bagian dari budaya Indonesia secara utuh.

Dilansir dari laman Kemlu.go.id, Budaya Sehat Jamu menjadi WBTB Indonesia ketigabelas yang berhasil diinskripsi ke dalam daftar WBTB UNESCO. Sebelumnya, Indonesia telah menginskripsi dua belas elemen budaya lainnya sebagai WBTB UNESCO, yaitu Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Pendidikan dan Pelatihan Batik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga Genre Tari Tradisional di Bali (2015), Seni Pembuatan Kapal Pinisi (2017), Tradisi Pencak Silat (2019), Pantun (2020), dan Gamelan (2021).

Sudah bukan rahasia umum, kalau mengonsumsi jamu membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Bahkan, Kepala BPOM juga sependapat bahwa jamu dapat dijadikan pilihan utama untuk tujuan kesehatan bangsa. Dalam situs Pom.go.id, Penny K. Lukito (Kepala BPOM RI) pernah menjelaskan bahwa BPOM RI telah membuat satgas ercepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu dan Fitofarmaka yang menjadi salah satu upaya perwujudan kebijakan hilirisasi untuk mendukung akses dan ketersediaan obat nasional.

Apakah kalian sadar, bahwa tren back to nature saat ini sebenarnya sangat relate dengan jamu. Obat-obatan herbal saat ini kembali menjadi pilihan dalam proses pengobatan, selain harganya terjangkau obat-obatan herbal seperti jamu juga cenderung tidak memberikan efek samping kepada pasien. Jamu juga bisa dijadikan minuman rutin dan menjadi cara paling murah dalam melakukan tindakan preventif pencegahan penyakit dalam tubuh.

Terdapat ratusan resep dan puluhan cara mengolah atau membuat ramuan jamu. Begitu juga dengan khasiatnya, bahkan ada beberapa ramuan jamu sapu jagat yang memiliki lebih dari khasiat dalam menyembuhkan penyakit diantaranya seperti :

1.     Rimpang Kunyit, dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati penyakit seperti gangguan fungsi hati, radang sendi, wasir, gangguan saluran kemih, asam urat, maag, hingga mencegah tekanan darah tinggi. Rimpang kunyit juga bisa dikonsumsi meskipun tidak dalam keadaan sakit, rimpang kunyit dapat membantu menjaga kebugaran tubuh.

2.     Kencur/Beras kencur, bahan ini sangat umum ditemui pada penjual jamu dimanapun. Khasiat bahan ini sangat banyak dari mulai anti diabetes, anti oksidan, anti bakteri, anti radang, hingga beberapa pihak beranggapan beras kencur dapat menjadi zat antikanker.

Kencur dapat Menghilangkan Stres

Masih banyak lagi ramuan jamu dengan berbagai manfaatnya, namun ada satu fakta menarik mengenai kencur atau ramuan Beras Kencur lho! Yaitu dapat mencegah dan menghilangkan stress. Terdengar sangat berguna bagi kita ya, beras kencur dapat menjadi solusi yang sangat murah sebagai antisipasi menghalau stress setelah seharian beraktivitas.

Memiliki nama latin Kaempferia galanga, kencur ternyata masih satu famili dengan jahe atau Zingiberaceae. Itulah sebabnya mereka memiliki bentuk yang hampir mirip. Meskipun demikian, kencur dapat memberi manfaat yang berbeda dari jahe untuk kesehatan tubuh. Selain kerap digunakan dalam berbagai masakan, encur juga mengandung banyak komposisi zat yang baik, antara lain pati, mineral, sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam sinamat, borneol, paraeumarin, asam, anisat, alkaloid, dan masih banyak lagi. Kandungan sineol, asam metil kanil, penta dekaan, asam sinamat masuk kedalam minyak-minyak atsiri.

Melalui para peneliti dari Departemen Farmasi Universitas Jahangirnagar Bangladesh, mereka menemukan bahwa ekstrak tanaman kencur, baik dari rimpang (akar) maupun daunnya memiliki sifat antidepresan yang bisa memberikan efek sedatif atau menenangkan. Di samping itu, rasa hangat yang dihasilkan dari kencur mirip seperti minuman jahe dapat memberikan sensasi rileks dan meredakan stress.

Kamu tidak mungkin tidak menemukan ramuan beras kencur di ‘Mbok Jamu’, karena ini merupakan ramuan paling disukai masyarakat Indonesia. Namun, kalua kami tidak sempat untuk keluar membelinya, kami bisa membuatnya sendiri dirumah. Caranya :

1.     Rebus 3 rimpang kencur yang sudah dikupas kulitnya dan dicuci bersih dengan 1 rimpang jahe, 5 sentimeter kunyit, air asam, gula pasir, dan gula jawa. Rebus hingga mendidih.

2.     Saring air hasil rebusan tersebut

3.     Masukkan sedikit beras yang sudah direndam dan dihaluskan ke dalam air rebusan. Apabila ingin rasa kencur yang lebih pekat, kamu bisa menambahkan kencur mentah yang telah dipipihkan ke dalam air rebusan.

4.     Aduk rata dan tunggu hingga sari kencur mengendap dibawah, kemudian dapat dikonsumsi selagi hangat.


Melihat banyaknya manfaat jamu, rasanya sangat sulit untuk mengabaikan ramuan ini. Selain harganya murah, pengolahannya pun melalui proses yang tanpa kontaminasi dari bahan-bahan kimiawi tambahan. Rasanya sangat melegakan apabila jamu menjadi pilihan minuman rutin masyarakat Indonesia, melihat sejarahnya yang panjang serta banyaknya khasiat yang diberikan, masyarakat Indonesia harus bisa melestarikan keberadaan ramuan-ramuan jamu yang biasanya diturunkan secara turun temurun. 

 

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini