Dalam menjalankan
pekerjaan di kantor sehari-hari, kita telah menghadiri banyak rapat. Bahkan
untuk kalangan top management, rapat merupakan
“makanan” rutin karena melalui top manajemen ini keputusan suatu organisasi akan
diambil. Namun, ternyata ada hal yang unik yang dapat diamati dari kegiatan
rapat di masing-masing tempat seluruh dunia.
Kita ambil contoh, budaya
kerja di salah satu negara Eropa, yaitu Jerman, merupakan salah satu budaya
kerja yang paling sehat bagi manusia. Sehingga tidak heran banyak orang dari
penjuru dunia senang untuk hidup dan bekerja di negara ini. Salah satunya,
Irwan Prasetyo yang merupakan salah satu influencer
pada media sosial yang membagikan pengalamannya bekerja di salah satu
perusahaan di Jerman pada videonya bersama Raditya Dika, dirinya menyampaikan,
“Bekerja bersama orang Jerman itu memiliki kultur yang berbeda dan jauh lebih
efektif. Kita mengadakan rapat dan mengambil keputusan hanya dalam hitungan
menit.” Dirinya juga mengatakan bahwa orang-orang Jerman sangat menghargai
waktu, khususnya untuk rapat, dan membahas hal pekerjaan bersama rekan di luar
jam kerja merupakan hal yang illegal.
Selain itu, Irwan juga
pernah bekerja di perusahaan yang sama, namun kali ini bertempat di Los
Angeles, California. Menurutnya, meskipun bekerja di perusahaan yang sama,
namun karena berbeda tempat, budaya kerja menjadi sangat berbeda. “Orang Amerika
memiliki semangat kerja yang sangat tinggi, bahkan cenderung ambisius. Mereka
sangat sering mengambil hari lembur untuk insentif tambahan, satu hal yang sama
adalah mereka tidak pernah berbicara perihal pekerjaan di luar jam kerja.” Dari
pengalaman Irwan Prasetyo di atas, kita dapat melihat satu poin penting yaitu
bagaimana pentingnya untuk menggunakan waktu setiap orang
dengan bijak.
Bagaimana Rapat Orang
Indonesia di Mata Warga Negara Asing?
Kita kerap mendengar dan
menilai bagaimana kebiasaan dan kultur orang asing terlebih ketika hendak
berkunjung ke suatu negara. Sebelum berkunjung ke negara lain, kita akan
mencari tahu bagaimana keseharian warga di negara tersebut. Namun, pernahkah kita
terpikir bagaimana warga negara lain menilai kebiasaan orang Indonesia
khususnya dalam kegiatan rapat? Dilansir dari crossculture2go.com, terangkum
beberapa kebiasaan orang Indonesia saat rapat sebagai berikut :
1. Jam Karet (Rubber Time)
Meskipun
di banyak negara dianggap sangat tidak sopan jika datang terlambat ke suatu
janji bisnis tanpa alasan yang jelas, di Indonesia ada yang disebut jam karet,
“waktu karet”. Orang Indonesia
cenderung menomor-dua-kan ketepatan waktu dibandingkan hal-hal lainnya.
2. Small Talk
Pertemuan dimulai saat
tuan rumah/pimpinan sudah hadir. Sebelumnya, orang-orang akan melakukan obrolan
ringan dan membicarakan hal-hal pribadi. Pertemuan di Indonesia seringkali
merupakan kesempatan sempurna untuk saling mengenal lebih baik dan mempererat
hubungan kekeluargaan. Hal ini dianggap aneh oleh beberapa orang di negara lain
dan dianggap membuang-buang waktu.
3. Indirect Communication Style
Masyarakat Indonesia
dinilai kerap berkomunikasi secara tidak langsung karena informasi tidak
diungkapkan secara jelas dan gamblang. Jika orang Indonesia hendak menyampaikan
hal yang penting, maka mereka akan mengulanginya berulang kali serta
merangkumnya lagi di bagian akhir. Mungkin terdengar aneh, namun bagi orang
Indonesia, banyaknya pengulangan menunjukkan pentingnya suatu topik. Jika ingin
memastikan mitra orang Indonesia memahami semuanya, sebaiknya ulangi beberapa
kali, namun selalu dengan cara yang berbeda.
4. Circular Approach
Masyarakat Indonesia
lebih menyukai dialog melingkar. Topik akan disinggung, dihilangkan, dan
kemudian diangkat kembali. Hal ini terutama terjadi pada topik-topik penting
dan sulit yang dapat menimbulkan perselisihan dan gangguan keharmonisan. Oleh
karena itu, Anda tidak boleh bersikeras untuk tetap berpegang pada sudut
pandang Anda. Dalam diskusi yang sangat terbuka, panas, konfrontatif, dan
argumentatif yang hanya berdasarkan fakta, masyarakat Indonesia akan segera
merasa terpojok. Mereka akan merasa kehilangan muka dan mungkin akan
menghentikan diskusi.
5. Decision Making
Di Indonesia, segala
sesuatu membutuhkan waktu, apalagi sampai tercapai konsensus. Bahkan mungkin
ada lima pertemuan, di antaranya akan selalu ada tahapan diskusi baru. Setelah
rapat berakhir, Anda dapat merangkum kembali poin-poin terpenting dan
mengirimkan notulennya kepada semua orang melalui email sehingga memicu rapat
lanjutan.
Bagaimana menurut anda
mengenai 5 poin diatas? Apakah relate
atau justru tidak setuju dengan rangkuman 5 poin kebiasaan rapat orang
Indonesia diatas?
Terlepas dari tanggapan
apapun mengenai 5 poin diatas, sejatinya kita harus selalu bijaksana dalam
memanfaatkan waktu, terlebih melibatkan waktu dan kesempatan orang lain. Jadi
penting untuk menggunakan waktu setiap orang dengan bijak dan menjadwalkan
setiap pertemuan secara efisien dan terarah. Beberapa kebiasaan kita sebagai
orang Indonesia perlu diubah untuk dapat mengefisienkan waktu. Lantas bagaimana
tahapan rapat yang optimal dan efisien?
1. Berbagi Informasi
Jika pertemuan diselenggarakan
untuk berbagi pengetahuan, maka dapat dilakukan dalam bentuk webinar, sesi
pelatihan, atau konferensi. Namun, apabila pertemuan ditujukan untuk mencari
akar permasalahan dan solusi, maka informasi yang disajikan adalah keadaan di
lapangan dan harapan terhadap solusi yang akan dicari. Selama pertemuan berbagi
informasi, yang terbaik adalah bersiap dengan dukungan visual. Mempersiapkan slide deck atau presentasi visual tidak
hanya akan membantu Anda menyampaikan pesan dengan lebih jelas, namun juga
memastikan bahwa semua peserta dapat mengikuti; membantu Anda menjalankan rapat
dengan lebih efisien.
2. Brainstorming
Hal ini dimaksudkan
untuk menumbuhkan ide-ide baru, mengeksplorasi pendekatan alternatif, atau
mengatasi masalah rumit dalam upaya menemukan solusi inovatif atau
kreatif. Brainstorming dapat diadakan dengan dua orang atau
lebih dengan tujuan akhir untuk menghasilkan ide-ide baru sebanyak mungkin.
Untuk menghindari rapat yang berulang di waktu yang akan datang, pemimpin rapat
harus membuat pedoman rapat dan memastikan ceklist kebutuhan akan solusi pada
rapat dapat terpenuhi.
3. Diskusi
Dalam rapat diskusi apa
pun, penting agar pendapat setiap orang didengar dan dipahami oleh semua pihak.
Sasarannya adalah menuangkan semua ide sambil mengembangkan dan menyempurnakan
pembahasan. Di akhir diskusi, semua orang yang hadir harus merasa didengarkan
dan dipahami. Kompetensi partisipan rapat juga menjadi hal penting, jangan
sampai melibatkan orang yang tidak perlu/tidak berkompeten dalam bidang terkait
topik bahasan dalam rapat tersebut. Orang Indonesia cenderung melibatkan
seseorang yang tidak relevan karena rasa tidak enak dan bentuk penghormatan
terhadap jabatan tertentu.
4. Kesepakatan/Penyelarasan
Rapat kesepakatan atau
penyelarasan merupakan salah satu rapat terpenting yang dapat Anda
selenggarakan atau hadiri karena rapat tersebut memberdayakan semua peserta
untuk menyelaraskan dan bergerak maju secara sinkron. Tujuan dari pertemuan
kesepakatan atau penyelarasan adalah untuk melakukan diskusi interaktif
sehingga setiap orang yang hadir dapat mengembangkan pemahaman bersama mengenai
maksud dan tujuan proyek. Setelah kesepakatan atau pertemuan penyelarasan
selesai, seluruh pemangku kepentingan utama, peserta, dan kolaborator harus
selaras dan siap untuk bergerak maju secara serempak.
Untuk menjalankan suatu kegiatan,
tentunya perlu melihat kesanggupan setiap anggota di bidangnya masing-masing.
Kesepakatan yang terbentuk akan memungkinkan kegiatan berjalan sesuai rencana
yang ditentukan pada saat rapat.
5. Pengambilan Keputusan
Pada tahapan ini, ibarat
palu sudah diketok oleh pimpinan rapat, semua bagian yang terlibat tidak dapat
lagi melakukan negosiasi atau penambahan masukan pendapat setelahnya. Rapat
pengambilan keputusan digunakan oleh rekan satu tim ketika mereka perlu
menyepakati secara formal keputusan penting yang akan menjadi tolok ukur untuk
proyek masa depan.
Jika Anda ingin membuat
keputusan yang lebih baik, Anda harus mengadakan pertemuan yang memadai.
Mengetahui cara menyelenggarakan atau menghadiri rapat pengambilan keputusan
dengan benar sangatlah penting karena rapat ini adalah alat penting yang
digunakan dalam setiap organisasi. Lalu apakah budaya rapat kita orang
Indonesia seperti Small Talk atau basa-basi untuk meningkatkan
keakraban harus dihapus?
Tentu tidak, menurut
penulis, kita perlu melakukan penyesuaian untuk menjadi pribadi dan organisasi
yang lebih baik. Dimulai dari hal kecil saat rapat, untuk mengefisienkan waktu
dan bijaksana dalam menghargai waktu yang telah diluangkan oleh orang lain,
maka kita perlu mengutamakan substansi pokok rapat dan melakukan pengambilan
keputusan. Hal-hal lain seperti small talk dapat dilakukan
apabila keputusan telah diambil dan rapat telah selesai dilaksanakan. Dengan
catatan, tidak membahas atau mengganggu keputusan rapat yang telah diputuskan.
Referensi :
1. www.crossculture2go.com diakses pada 6 Oktober
2023
www.fellow.app diakses pada
6 Oktober 2023