Pasir putih, air laut hijau jernih, serta lambaian daun pohon kelapa yang biasanya menjadi atraksi utama tujuan wisata, kali itu justru menjadi destinasi tugas negara. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padang, diwakili oleh Alizar selaku ketua tim dan Bayu Kurnianto selaku anggota, melakukan penilaian atas tanah yang berbentuk sebuah pulau utuh, Selasa (30/8).

Terletak di pinggir Selat Mentawai, Samudera Hindia, Pulau Katang-Katang yang menjadi objek penilaian kali itu harus dicapai dengan perjalanan panjang. Berangkat selepas subuh, Tim Penilai KPKNL Padang memulai ekspedisi mereka dengan menempuh jalan berkelok Padang-Pesisir Selatan.

“Penilaian pulau ini pada awalnya diusulkan untuk dilakukan pada bulan Juni kemarin, namun ombak saat itu sedang besar,” ujar Kepala Seksi Logistik Distrik Navigasi II Teluk Bayur Zaidanus yang turut menemani Tim Penilai KPKNL Padang. Situasi laut memang wajib menjadi salah satu perhatian utama dikarenakan tiga jam perjalanan dilakukan di atas perahu kayu.

Dari kejauhan, Pulau Katang-Katang terlihat penuh dengan rimbunan pohon kelapa. Menara suar milik Distrik Navigasi II Teluk Bayur yang diletakkan di tengah pulau menyembul dari antaranya. Menara suar tersebut merupakan alat navigasi penting yang menjaga keselamatan kapal yang melintas di Samudera Hindia

Tim Penilai KPKNL Padang berhasil menjejakkan kaki di Pulau Katang-Katang pada tengah hari. Survey lapangan pun segera dilakukan terhadap kondisi fisik dan lingkungan pulau seluas 28.780 meter persegi itu. Hasil penilaian Pulau Katang-Katang ini akan digunakan dalam rangka pencatatan neraca Laporan Keuangan Pemerintah Pusat pada Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur. (Teks/Editor: Bayu Kurnianto/Nurul Fadjrina, Foto: Bayu Kurnianto)