Tanah Gayo mendapat kunjungan dari Direktur
Jenderal Kekayaan Negara sekaligus meresmikan Desa Devisa Klaster Kopi pada
hari rabu (11/01). Dalam kesempatan tersebut turut hadir Direktur
Kekayaan Negara Dipisahkan, Direktur Pelaksana LPEI, Asisten Perekonomian Dan
Pembangunan Sekretariat Daerah Aceh, Pj. Bupati Bener Meriah, Pj Bupati Aceh
Tengah, Perwakilan Bank Syariah Indonesia Regional I Aceh, Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Aceh, Perwakilan Kantor Wilayah Perbendaharaan Aceh dan Perwakilan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai Aceh.
Penjabat Bupati Bener Meriah, Drs. Haili
Yoga, menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas kehadiran Dirjen Kekayaan
Negara dan dukungan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara melalui Kantor
Wilayah DJKN Aceh beserta seluruh jajaran Kementerian Keuangan di Aceh, LPEI,
dan Bank Syariah Indonesia (BSI). “Pemerintah
Kabupaten Bener Meriah banyak melakukan kerja sama dan salah satu hasilnya adalah
peresmian desa devisa dan ini berkat
binaan langsung dari Kanwil DJKN Aceh,
kami ucapkan ribuan terima kasih pada DJKN, LPEI dan BSI yang sudah menjadi
mitra pemerintah Bener Meriah,” pungkas Haili. Penjabat Bupati Bener Meriah berharap
kolaborasi ini bukan menjadi yang terakhir dan terus menjadi program yang berkelanjutan. Haili menyebutkan bahwa Program Desa Devisa ini melibatkan 125 petani kopi dari 5 Desa yang
berada di Kabupaten Bener Meriah.
Dalam kesempatan ini, Direktur Jenderal (Dirjen)
Kekayaan Negara, Rionald Silaban menyampaikan bahwa Kementerian Keuangan berpandangan UMKM
memiliki posisi dan peran strategis terhadap perekonomian daerah dan
pembangunan ekonomi secara nasional. Oleh sebab itu, Kementerian Keuangan
menaruh perhatian besar, dengan mendorong seluruh instansi vertikal dan Special Misson Vehicle (SMV) yang ada di bawah Kementerian Keuangan untuk berkontribusi dalam meningkatkan
pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia melalui berbagai macam program, dimana
salah satunya adalah program Desa Devisa. “Kami harap pendampingan dan dukungan
dari LPEI bisa mendorong kualitas produksi kopi gayo yang sudah sangat mendunia
ini semakin lebih baik lagi dan menghasilkan kualitas terbaiknya sehingga bisa
berdaya saing global dengan komoditas kopi yang berasal dari negara lain dan tidak
hanya dibentuk Desa Devisa tapi juga bisa diwujudkan Kabupaten Devisa,” ujar
Rionald Silaban, yang disambut
gemuruh tepuk tangan oleh seluruh tamu undangan.
Selanjutnya Agus Windiarto selaku Direktur
Pelaksana Bidang Keuangan dan Operasional LPEI menyampaikan LPEI
sebagai SMV Kementerian Keuangan RI
mempunyai tekad yang kuat untuk komoditas primadona Bener Meriah dapat menembus
pasar ekspor.” Melalui program Desa Devisa, LPEI akan memberikan pelatihan dan
pendampingan kepada petani kopi dan koperasi pendamping di Kabupaten Bener
Meriah. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing sehingga membawa
produk unggulan lokal yang mendunia.”
Rionald mengapresiasi seluruh pihak yang
terlibat dan berharap peresmian Desa Devisa ini dapat menjadi semangat baru bagi
para pihak untuk menciptakan sinergi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
dan pendapatan bagi pelaku UMKM dan petani kopi, sehingga mampu berkontribusi
dalam peningkatan ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan. Selanjutnya Pemerintah
Provinsi Aceh, melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Mawardi menimpali “kolaborasi
melalui Desa Devisa ini dapat mendorong terwujudnya sistem pembinaan yang
terpadu mulai dari produksi sampai dengan pemasaran, diharapkan hasil komoditas
kopi dari Aceh dapat meningkat terutama dari segi kualitasnya,” ujar Mawardi.
Peresmian Desa Devisa ini berasal dari lima Desa yaitu Desa Sedie Jadi, Waq Pondok Sayur, Panji Mulia 1, Bale Redelong, Kute Lintang yang menaungi 125 petani kopi. Jenis Kopi yang dihasilkan adalah kopi Arabika (Coffea benghalensis) varietas Gayo. Para petani kopi ini tergabung di dalam Koperasi Panca Gayo Coffee yang juga merupakan hasil dari pendampingan kolaborasi Kanwil DJKN Aceh dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bener Meriah yang bertujuan sebagai sentra produksi kopi.
Penulis : Wpm