Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bandar Lampung > Artikel
ERA KEBERLIMPAHAN INFORMASI
Hakim Setyo Budi Mulyono
Selasa, 30 Juni 2020   |   887 kali

Oleh: Hakim SB Mulyono
Di dunia di mana informasi berserakan dan mudah didapatkan oleh siapapun, keunikan seseorang bukan lagi ditentukan oleh berapa banyak informasi yang bisa didapatkan atau dibagikannya, sebab kini siapapun bisa melakukannya dengan mudah; artinya hal tersebut bukan lagi keunikan. Bukan juga ditentukan oleh berapa banyak jumlah orang yang menyukai tulisan atau karya seseorang, sebab media bisa mengorbitkan atau menenggelamkan tulisan atau karya seseorang; artinya kepopuleran bukan lagi lantaran tulisan atau murni karena karya itu sendiri.

Di dunia di mana informasi mudah disalin dan ditulis ulang (seperti kalimat dalam tulisan ini), siapapun kini bisa menulis sesuatu dari apa yang telah didapatkannya. Di dunia di mana keyboard bisa diketik sambil tiduran, kepandaian menulis bukan lagi keunikan melainkan hanya satu hal. Kesadaran pikiran yang mendasari apa yang ditulis adalah hal lain yang berbeda.

Di dunia keterbukaan informasi ini, sebaiknya jangan mudah kaget dan jangan mudah heran. Ojo kagetan. Ojo nggumunan.

Saat ini, informasi dengan mudah didapatkan oleh siapa saja. Informasi telah berada di ujung jari. Nyaris setiap orang bisa berbagi informasi apapun. Mulai dari yang penting hingga yang tak berguna. Mulai dari sampah hingga mutiara.

Nyaris setiap orang bisa mengkonfirmasi ulang kebenaran informasi yang dia terima.

Kini nyaris tak ada lagi yang benar-benar bisa dirahasiakan. Mulai dari rahasia bisnis hingga sulap. Rahasia menu makanan hingga cara perakitan kapal. Kini pintu informasi telah terbuka dan rahasia menjadi kosakata yang semakin langka.

Di era informasi, keunggulan seseorang tidak lagi ditentukan oleh sebanyak apa informasi yang dia dapat dan bagikan.

Di era ini, keunggulan seseorang ditentukan oleh kemampuannya merangkai berbagai kepingan puzzle informasi yang berserakan menjadi satu gambar besar yang utuh dan menyeluruh namun ringkas dan sederhana. Siapa yang lebih dulu mampu menemukan benang merah yang mengaitkan berbagai informasi menjadi satu konklusi, dialah yang unggul dan berpotensi memenangkan kompetisi.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini