Kementerian Keuangan Indonesia adalah salah satu entitas pemerintahan yang berperan penting dalam pengelolaan keuangan negara. Dalam operasinya, Kementerian Keuangan memiliki layanan lelang yang sudah terbukti sangat baik, tetapi sayangnya, layanan ini belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan di dalam Kementerian Keuangan sendiri. Namun, sebenarnya ada peluang besar untuk meningkatkan pemanfaatan layanan lelang ini, terutama dalam konteks mutasi rutin yang terjadi setiap tahun.

Setiap tahun, terdapat mutasi rutin baik di dalam Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) maupun mutasi antar unit eselon 1 di Kementerian Keuangan. Hal ini sebenarnya merupakan peluang emas untuk lebih mengenalkan dan memasyarakatkan lelang.go.id kepada para pegawai Kementerian Keuangan. Mengapa demikian? Karena setiap pegawai yang mengalami mutasi atau promosi pasti akan meninggalkan barang-barang yang dapat dijual, seperti kulkas, mesin cuci, AC, TV, sepeda motor, mobil, bahkan hak sewa rumah.

Bayangkan jika setiap pegawai yang mengalami mutasi atau promosi memanfaatkan lelang.go.id. Setiap tahun, ada ratusan pegawai yang mengalami mutasi atau promosi di Kementerian Keuangan, dan efeknya akan sangat positif bagi lelang.go.id. Pembeli potensial bisa berasal dari sesama pegawai Kementerian Keuangan atau bahkan masyarakat umum di sekitar kantor-kantor vertikal di seluruh Indonesia.

Misalnya, pegawai A dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kupang pindah ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kediri. Pegawai ini pasti membutuhkan barang-barang seperti sepeda motor, mesin cuci, kulkas, dan lainnya untuk kebutuhan sehari-hari. Pada saat yang sama, pegawai B dari KPPN Kediri bisa saja sedang mutasi ke KPPN Pamekasan dan memiliki barang-barang yang dibutuhkan oleh pegawai A. Dalam situasi seperti ini, lelang.go.id akan menjadi platform ideal untuk menjual dan membeli barang-barang tersebut, meskipun kedua pegawai tersebut mungkin tidak saling kenal.

Potensi ini sebenarnya lebih besar daripada lelang produk UMKM, karena melibatkan banyak barang bekas yang masih berkualitas tinggi dan sesuai dengan kebutuhan pegawai yang mutasi atau promosi.

Namun, untuk mewujudkan ide ini dengan sukses, dukungan dari Pimpinan Organisasi  sangat diperlukan. Pimpinan dapat merangkul konsep ini sebagai langkah inovatif yang dapat memaksimalkan pemanfaatan lelang.go.id dan memberikan manfaat nyata bagi pegawai dan masyarakat luas.

Dalam konteks sejarah, kita dapat melihat bahwa lelang sudah ada di Indonesia sejak lama. Pada masa Hindia Belanda, terjadi masalah terkait penjualan barang-barang milik pejabat VOC yang mengalami mutasi atau perpindahan. Oleh karena itu, pada tahun 1908, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad 1908 Nomor 189 tentang Vendu Reglement. Pada masa itu, permintaan lelang eksekusi dan barang-barang pindahan lebih diutamakan.

Dengan mengenang sejarah ini, kita dapat melihat bahwa ide untuk memanfaatkan lelang dalam konteks mutasi dan promosi pegawai bukanlah sesuatu yang baru, tetapi bisa menjadi solusi yang relevan dan efektif di era modern ini. Dengan dukungan yang tepat, Kementerian Keuangan dapat menjadi pelopor dalam memanfaatkan potensi besar yang ada dalam lelang.go.id untuk kebaikan pegawai dan masyarakat luas. 

Oleh: Jarwa Susila