Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Denpasar > Artikel
Istana Kepresidenan Tampaksiring Bali, Jaga Aset Negara Warisan Budaya Bangsa
Mayumi Ralisda Jawas
Selasa, 19 September 2023   |   639 kali

Pada artikel kali ini, Penulis ingin mengungkapkan hasil kunjungan Penulis ke Istana Kepresidenan Tampaksiring yaitu berupa deskripsi beberapa bagian istana dan informasi lainnya seputar objek istana. Sungguh suatu kehormatan bagi Penulis yang mana pihak pengelola istana berkenan memberikan ijin kepada Penulis. Semoga bermanfaat.

Istana Kepresidenan Tampaksiring terletak di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Pembangunannya di mulai pada tahun 1957 sampai dengan tahun 1960 yang di bangun secara bertahap oleh arsitek R.M Soedarsono, dengan bangunan yang pertama kali di bangun yaitu Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira, selanjutnya untuk kepentingan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV yang di selengarakan di Bali pada tanggal 7-8 Oktober 2003, dibangunlah gedung-gedung baru beserta fasilitasnya. Istana Kepresidenan Tampaksiring adalah salah satu di antara enam Istana Presiden yg ada di Indonesia dan satu-satunya istana yang di bangun setelah Indonesia merdeka. Berdirinya Istana ini diprakarsai oleh Presiden Pertama Republik Indonesia yaitu Presiden Soekarno, yang menginginkan adanya tempat peristirahatan bagi Presiden Republik Indonesia beserta keluarga maupun bagi tamu Negara. Konon, pada waktu itu Presiden Soekarno sebenarnya tidak terbersit untuk membuat istana kepresidenan di Tampaksiring, namun setelah diundang oleh Raja Gianyar untuk datang ke Gianyar maka setelah momen pertemuan tersebutlah diputuskan untuk membuat istana kepresidenan di Tampaksiring.

Karena terletak sekitar 40km dari ibukota Bali sehingga cukup jauh dari keramaian, dan juga berada pada ketinggian kurang lebih 600 meter dari permukaan laut, kawasan Istana Kepresidenan Tampaksiring mempunyai curah hujan yang cukup tinggi dan memiliki hawa cenderung dingin, berlokasi di atas tanah yang berbukit dan di kelilingi kawasan yang asri dengan perkampungaan khas Bali dengan panorama terlihat jelas kemegahan Gunung Batur dan Gunung Agung, menjadikan lokasi Tampaksiring dipilih menjadi salah satu istana kepresidenan di Indonesia.

Wisma Merdeka menjadi bangunan utama yang pertama kali di bangun dan berdiri di atas lahan seluas 1.200 meter persegi yang menghadap Pura Tirta Empul yang airnya bersih seperti Kristal dan terus menerus mengucur dari mata air Tirta Empul dahulunya menjadi bangunan peristirahatan milik Kerajaan Gianyar. Di wisma ini, terdapat kamar-kamar tidur yang diperuntukan bagi presiden beserta keluarga, ruang tamunya di tata indah berhiaskan patung-patung dan lukisan-lukisan pilihan, sebagai tempat menerima tamu negara sebelum tamu negara tersebut ditempatkan ke Wisma Negara apabila tamu tersebut beristirahat atau menginap di kawasan istana.

Di Wisma Negara terdapat sejumlah kamar tidur bagi tamu negara yang beristirahat atau menginap di Istana Tampaksiring. Bangunan wisma yang mempunyai luas 1.476 meter persegi ditata sangat Indah dengan hiasan-hiasan bunga kayu memanjang di dinding-dindingnya. Di sebelah timur ruangan tamu wisma ini tampak pepohonan rindang di lereng bukit yang apabila langit cerah akan tampak pemandangan Gunung Agung.

Wisma Merdeka dan Wisma Negara dipisahkan oleh jembatan sepanjang 40 meter selebar 1,5 meter. Jembatan ini di sebut Jembatan Persahabatan karena para tamu negara yang datang berkunjung selalu di antar melalui jembatan ini dari Wisma Merdeka menuju Wisma Negara. Namun tidak jarang pula apabila ada event tertentu di kawasan istana yang diikuti oleh tamu negara, Jembatan Persahabatan juga dipakai sebagai tempat bercengkerama sejenak bagi presiden dan tamunya diwaktu santai mereka mengingat lokasi jembatan yang berada ditengah-tengah antara Wisma Merdeka dan Wisma Negara. Itulah sebabnya mengapa dinamakan Jembatan Persahabatan.

Selanjutnya ada Wisma Yudistira yang terletak di tengah-tengah kompleks Istana Tampaksiring sebagai tempat menginap rombongan tamu negara dan para petugas yang melayani presiden beserta keluarga. Di sebelah barat daya Wisma Merdeka terdapat Wisma Bima yang mengambil nama saudara kedua Pandawa ini dimaksud sebagai tempat peristirahatan para pengawal presiden beserta keluarga dan tamu keluarga presiden. Sejumlah bangunan lain yang terdapat di kawasan istana adalah Pendopo, Wantilan, Gedung Konferensi, Museum, Perpustakaan, Gedung Perkantoran, dan Gedung Istura.

Sebagai salah satu pendukung keasrian, di sisi depan kawasan Istana Kepresidenan Tampaksiring terdapat area hewan rusa yang pemeliharaannya dilakukan secara ketat dan profesional. Terdapat dua jenis rusa yaitu Rusa Timor (Cervus Timorensis) merupakan salah satu jenis rusa asli Indonesia yang menjadi penghuni tertua Pulau Timor. Rusa Timor termasuk satwa yang di lindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 dan sejak tahun 2008 rusa timor di masukan dalam status konservasi rentan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Jenis rusa yang kedua adalah Rusa totol yang merupakan bukan fauna asli Indonesia. Pada tahun 1814, Gubernur Jendral Inggris Thomas Stanford Raffles mendatangkan rusa totol ke Istana Bogor yang berkembang biak hingga sekarang, dan untuk di Istana Kepresidenan Tampaksiring Bali rusa totol di datangkan dari Istana Bogor.

Istana Kepresidenan Tampaksiring merupakan salah satu satuan kerja pengguna Barang Milik Negara (BMN) di wilayah kerja Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Denpasar, yang mana BMN berupa tanah, bangunan dan BMN selain tanah bangunan seperti rusa maupun BMN pendukung lain merupakan BMN yang digunakan oleh Istana Kepresidenan Tampaksiring Bali. Dalam pengelolaan kawasan istana, pihak satuan kerja Istana Kepresidenan Tampaksiring yang berada dibawah Sekretariat Negara bekerjasama dengan KPKNL Denpasar sebagai mitra pengelola, di mana KPKNL adalah unit vertikal Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan.

 

Mayumi Ralisda Jawas//Ida Ayu Trisna Pariastini

 

#IstanaTampaksiringBali

#AboutBali

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini