Bima – Menyadari banyaknya manfaat yang dirasakan dari kegiatan berbagi pengetahuan, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bima mengadakan knowledge sharing. Kegiatan yang bertujuan agar para pegawai dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan diadakan pada Selasa (26/1) di Aula Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bima. Kegiatan tersebut dibagi menjadi dua sesi dengan narasumber Kepala Subbagian Umum KPKNL Bima dan Kepala Seksi Informasi beserta staf Kanwil Bali dan Nusa Tenggara.

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh pegawai KPKNL Bima dibuka oleh Selo Tarnando S. selaku Kepala KPKNL Bima. Dalam sambutannya disampaikan bahwa tujuan acara kegiatan ini agar setiap pegawai diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan berbagi pengetahuan sehinga dapat tercipta interaksi intensif  antara individu untuk belajar dan berkolaborasi secara bersama-sama yang pada akhirnya, melalui kebiasaan knowledge sharing tanpa memperhatikan perbedaan jabatan agar dapat dikembangkan kapabilitas, pertukaran pengetahuan secara sukarela sebagai motivasi untuk membangkitkan semangat, komitmen  dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan sehari-hari.

Sesi Pertama dibuka oleh Rifaid, Kepala Subbagian Umum KPKNL Bima yang memaparkan penyempurnaan PMK Nomor 246/PMK.01/2011 tentang Mekanisme Penetapan Jabatan dan Peringkat Bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/ PMK. 01/ 2015.

Sesi Kedua disampaikan oleh Zulkifli Kepala Seksi Informasi Kanwil Bali dan Nusa Tenggara yang memaparkan materi tentang Keterbukaan Informasi Publik berdasarkan UU RI Nomor 14 tahun 2008. Dalam paparannya Zulkifli yang akrab dipanggil Zul dan hobby bulu tangkis ini mengingatkan bahwa informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang, selain itu keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan Negara dan budaya publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik, namun perlu diketahui untuk membuka akses atas informasi publik adalah mana yang wajar untuk disampaikan dan dikecualikan kepada publik.

Di akhir acara yang berlangsung dengan penuh ceria, banyak pegawai yang memberikan pendapat, saran, dan pertanyaan karena materi yang disampaikan erat kaitannya dalam praktek interaksi pelayanan publik dan tingkat kinerja masing-masing pegawai. Sesi tanya jawab yang santai membuat kesan dan pesan lebih mudah dipahami dan suasana lebih hangat. (Penulis/fotografer:Harun Husin/Al Humam)