Pada saat ini, siapa yang tidak kenal
dengan aplikasi Gojek dan aplikasi Tokopedia. Dua aplikasi karya anak bangsa
yang berhasil membuka mata dunia. Dua aplikasi yang berhasil membuktikan bahwa
bangsa Indonesia tidak hanya sebagai pengguna ataupun penikmat produksi luar
negeri.
Tokopedia, merupakan aplikasi marketplace atau aplikasi yang dibuat agar
masyarakat dapat memasarkan produknya secara daring. Tokopedia membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) untuk memperkenalkan tokonya kepada pihak yang lebih luas.
Sebelum berganti menjadi “Selalu Ada,
Selalu Bisa”, sejak tahun 2018 Tokopedia mengeluarkan slogan “Mulai Aja Dulu”.
Dari slogan tersebut kita dapat melihat, Tokopedia berkeinginan agar masyarakat
dari seluruh pelosok Indonesia dapat memulai usahanya. Kita tahu dalam
menjalankan usaha banyak tantangan maupun risiko yang pasti muncul. Namun
segala sesuatu yang besar dimulai dari langkah yang kecil. Tokopedia
mengkampanyekan kepada pelaku usaha di Indonesia untuk segera memulai usahanya,
meskipun dengan modal terbatas ataupun pengetahuan mengenai cara memasarkan
barang yang masih minim.
Berbeda dari Tokopedia yang lahir dari
permasalahan UMKM di dalam memasarkan produknya, Gojek lahir dari permasalahan
kemacetan di Indonesia yang dialami oleh foundernya.
Nadiem Makarim menggunakan transportasi sepeda motor milik orang lain yang
disewakan dengan cara membonceng penumpangnya (di Indonesia disebut ojek)
hampir setiap hari ke tempat kerjanya. Selain itu, Nadiem juga melihat ternyata
sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek hanyalah sekedar
mangkal menunggu penumpang. Dengan adanya Gojek, pengemudi dapat menunggu order sambil mengerjakan hal-hal yang
lain
Sejak tahun 2019 Gojek mengeluarkan slogan
“Pasti Ada Jalan”. Slogan ini seakan-akan menjawab kebutuhan masyarakat
Indonesia akan transportasi yang membantu berpindah dari suatu tempat ke tempat
yang lain dengan mudah. Selain itu gojek juga membantu pengiriman barang
ataupun pemesanan makanan, yang bagi sebagian orang, sebelum ada gojek hal itu
sangat merepotkan.
Dari cerita kedua aplikasi tersebut kita
dapat belajar bahwa permasalahan yang sering kita hadapi dapat kita jadikan peluang.
Para founder aplikasi tersebut pasti
tidak terpikir bahwa aplikasi yang mereka kreasikan bisa menjadi besar seperti
saat ini, mereka mungkin hanya berpikir bahwa bagaimana mereka bisa mencoba
membantu menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
Masing-masing aplikasi tersebut berjalan
masing-masing saja sudah banyak membantu permasalahan yang terjadi dalam
kehidupan kita. Bisa kita bayangkan dengan bergabungnya kedua organisasi besar
tersebut, mungkin lebih banyak lagi kemudahan yang bisa kita rasakan. Slogan
“Mulai Aja Dulu (Tokopedia), Pasti Ada Jalan (Gojek)” apabila digabungkan
seakan-akan memotivasi kita untuk selalu mencoba hal-hal yang baru (yang kita
tahu pasti ada tantangan dalam menjalaninya).
Dari segi valuasi, Gojek sendiri
diperkirakan memiliki valuasi sekitar 10 Miliar Dolar, sedangkan Tokopedia
sendiri diperkirakan memiliki valuasi sekitar 7 Miliar Dolar. Namun setelah IPO
(Initial Public Offering) atau
menawarkan saham kepemilikan perusahaan kepada masyarakat, valuasi GoTo
diperkirakan dapat mencapai 40 Miliar Dolar. Hal ini berarti dengan
penggabungan kedua organisasi ini, masyarakat (investor) mempunyai ekspektasi
lebih dari nilai yang mereka miliki masing-masing.
Dari hal ini dapat kita pelajari bahwa
kadang jika kita bekerja sendiri kita mungkin dapat mengerjakan 10 pekerjaan,
dan rekan kita dapat menyelesaikan 7 pekerjaan. Namun jika kita dapat bekerja
sama dengan rekan kita tersebut, tanpa kita sadari kita dapat menyelesaikan
lebih dari 17 pekerjaan.
Dengan bergabungnya kedua organisasi
tersebut, memang tidak menjamin perjalanan hubungan kerja sama mereka terus
berjalan dengan baik. Nama besar kadang mempunyai beban yang berbeda, apabila
lebih mementingkan kehebatan masing-masing, kadang malah membawa hasil lebih
buruk. Namun dengan semboyan mereka : Go
Far, Go Together, penggabungan ini menginginkan mereka melangkah jauh
dengan melangkah bersama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Seperti
kalimat If you want go fast, go alone; If
you want go far go together. Mereka menginginkan melangkah lebih jauh,
dengan cara memilih melangkah bersama.
Penulis
: Efraim Pranata , Kanwil DJKN Sumut