Manado – Pada Jumat (22/09), Kanwil
DJKN Suluttenggomalut bersama dengan Duta Transformasi Direktorat Penerimaan Negara
Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan (PNBP SDA dan KND)
Direktorat Jenderal Anggaran mengadakan rapat koordinasi teknis pembentukan
aplikasi chatbot PNBP SDA dalam rangka mendukung kemudahan pertukaran data
capaian PNBP SDA secara daring.
Rapat tersebut dilaksanakan dalam rangka sharing knowledge dari Kanwil DJKN Suluttenggomalut kepada Duta Transformasi Direktorat PNBP SDA dan KND Direktorat Jenderal Anggaran terkait teknis pembuatan chatbot, dalam hal ini chatbot PNBP SDA. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya permintaan data menggunakan nota dinas mengenai kinerja PNBP SDA baik migas maupun non-migas kepada Direktorat PNBP SDA. Namun, tidak semua data mengenai kinerja PNBP SDA bisa didapatkan melalui OMSPAN dan SSD PNBP seperti kinerja PNBP SDA berdasarkan provinsi, kota, dan kabupaten. Oleh karena itu, demi efisiensi dan efektivitas dalam permintaan dan penyediaan data, perlu dibuat sebuah chatbot.
Rapat tersebut dihadiri oleh Kepala Kanwil DJKN Suluttenggomalut Nikodemus
Sigit Rahardjo, Plt. Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi
Evendi Antogia beserta jajaran Kanwil DJKN Suluttenggomalut, dan Kepala
Subdirektorat Peraturan dan Dukungan Teknis PNBP SDA dan KND Frengky Setiawan
beserta jajaran.
Dalam penjelasannya, Kepala
Subdirektorat Peraturan dan Dukungan Teknis PNBP SDA dan KND Frengky Setiawan menjelaskan
bahwa selama ini mereka hanya memberikan data per provinsi di bulan berjalan,
beserta kabupaten dan kota di provinsi tersebut. Namun, ternyata ada juga
permintaan data yang lebih luas yaitu permintaan data per wilayah atau regional,
contohnya wilayah Sumatra yang terdiri dari banyak provinsi, kabupaten, dan
kota. Maka dari itu, Frengky membutuhkan pandangan mengenai permasalahan
tersebut kepada Kepala Kanwil DJKN Suluttenggomalut Nikodemus Sigit Rahardjo.
Nikodemus pada kesempatan tersebut menanggapi
bahwa pengguna internet di Indonesia sangat banyak dengan kisaran jumlah
sebanyak dua ratus juta orang dengan 91,2 persen penggunanya menggunakan whatsapp.
Oleh sebab itu, whatsapp menjadi pilihan yang baik untuk penyebarluasan
informasi melalui pembuatan chatbot. Nikodemus juga memaparkan contoh chatbot
yang digunakan di Kanwil DJKN Suluttenggomalut beserta manfaatnya.
“Dari sisi manajerial, saya ingin
memantau KPKNL mana dan IKU mana yang progress capaiannya tidak
bergerak. Misalkan IKU bea lelang dan pokok lelang. Atas IKU bea lelang
tersebut, saya memantau apakah terdapat pergerakan pada seluruh KPKNL yang disesuaikan
dengan kebutuhan.” tutur Nikodemus.
“Terciptanya inovasi dimulai dari
design thinking yaitu kita melihat dari kebutuhan data apa yang pada
saat itu mendesak.“ lanjutnya.
Rapat kemudian dilanjutkan dengan
pertanyaan dan tanggapan dari para peserta yang hadir. Diharapkan melalui rapat
tersebut, inovasi yang akan dikembangkan akan bertumbuh semakin luas seiring
dengan berjalannya waktu meskipun dimulai dari hal yang kecil dan diharapkan
hal tersebut dapat menciptakan budaya organisasi yang lebih baik. (debora)