Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Riau, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau > Artikel
Upaya Meraih Keistimewaan Bulan Ramadhan dan Menjaga Produktivitas Kinerja Pegawai
Junaedi Seto Saputro
Senin, 01 April 2024   |   80 kali

Bulan Ramadan merupakan bulan yang disambut dengan suka cita oleh seluruh umat muslim, semuanya merayakan dengan penuh kegembiraan dan keberkahan setiap harinya. Namun, saat bulan Ramadan berlangsung semua pegawai muslim tetap melakukan segala bentuk aktivitas dan kewajibannya seperti bekerja secara umumnya. Bekerja adalah salah satu kegiatan yang bersifat positif dan melatih untuk berkembang serta mencari nafkah khususnya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Menjaga produktivitas kinerja selama bulan Ramadan dapat menjadi tantangan pegawai karena terjadi perubahan pola tidur, rutinitas ibadah yang lebih intens, dan penyesuaian dalam konsumsi makanan dan minuman yang berbeda dengan hari sebelumnya.

 

Bukan tanpa alasan jika bulan suci Ramadhan selalu dirindukan kehadirannya setiap tahun oleh umat muslim baik muda maupun tua, yang begitu antusias menyongsong kedatangannya. Menjaga produktivitas selama bulan Ramadan dapat menjadi tantangan tersendiri bagi pegawai yang bekerja termasuk di kantor pemerintahan. Dengan adanya bimbingan mental (bintal) pegawai merupakan salah satu sarana untuk memelihara mental serta jiwa spiritual para pegawai yang bertujuan untuk mendukung kinerja dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif melalui penguatan nilai-nilai Kementerian Keuangan terutama terkait integritas dan mempererat hubungan serta meningkatkan toleransi antar umat beragama. Agar ASN Kementerian Keuangan dapat menjadi agen perekat bangsa yang dapat mengutamakan persatuan dan kesatuan serta menghindarkan diri dari perpecahan dan tidak mudah untuk diadu domba.

 

Sesuai surat Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menghimbau agar dapat melakukan berbagai kegiatan keagamaan yang bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan pegawai kepada Allah SWT. Tujuannya agar karakter keimanan dan ketakwaan tersebut bisa menjadi pondasi motivasi, komitmen, dedikasi, dan keikhlasan dalam bekerja dan mengabdi untuk masyarakat, bangsa dan negara.

 

Bahwa untuk mendukung pencapaian visi dan misi serta penguatan budaya Kementerian Keuangan yang sejalan dengan ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, dan sebagai upaya dalam mewujudkan pengelola kekayaan negara yang berjiwa nasionalisme, berintegritas, unggul, dan memiliki kesehatan fisik dan mental yang optimal, serta guna mendukung perwujudan perekonomian Indonesia yang produktif, kompetitif, inklusif, dan berkeadilan, diperlukan kepengurusan Pembinaan Mental di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).

 

Ruang lingkup Pembinaan Mental di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara meliputi 4 (empat) bidang yaitu:

a.    Bidang ideologi, yang bertujuan membentuk sumber daya manusia agar memiliki jiwa nasionalisme, pemersatu dan perekat bangsa, loyalitas, kebersamaan, dan memiliki pengabdian yang tinggi, serta rela berkorban berdasarkan pemahaman wawasan kebangsaan, sejarah, dan tujuan bernegara yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b.    Bidang rohani, yang bertujuan membentuk sumber daya manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, dan memiliki integritas yang berlandaskan pada nilai agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;

c.    Bidang kompetensi, yang bertujuan membentuk sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepemimpinan; dan

d.    Bidang kejiwaan, yang bertujuan membentuk sumber daya manusia yang memiliki kesehatan dan ketahanan fisik dan mental yang optimal melalui pendekatan aspek kejiwaan (psikologi).

Ramadhan dan menjaga produktivitas kinerja yang tinggi adalah salah satu faktor kunci dalam kesuksesan di tempat kerja. Dengan menerapkan strategi yang tepat, meningkatkan efisiensi, fokus, dan pencapaian tujuan dalam pekerjaan disamping melaksanakan puasa di bulan Ramadhan untuk meraih keistimewaan-keistimewaannya. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan artikel yang berjudul Mencari Keistimewaan Bulan Ramadhan dan Menjaga Produktivitas Kinerja Pegawai.

 

A. Mencari Keistimewaan Pada Bulan Ramadhan

Pada bulan Ramadhan, ini tidak mengherankan karena memang di dalamnya banyak terdapat keistimewaan. Paling tidak, ada beberapa keistimewaan Ramadhan yang bisa ditulis dalam artikel ini, antara lain;

1.    Sebagai bulan yang dipilih Allah SWT. Bulan Ramadhan adalah momentum yang dipilih Allah untuk melaksanakan kewajiban puasa sebulan penuh. Ketika bulan atau masa dipilih langsung oleh Allah untuk menunaikan ibadah, maka bulan itu tentu istimewa dan Allah memang mempunyai kuasa untuk memilihnya.  

2.    Sebagai momentum turunnya al-Qur`an. Bulan suci ini tidak saja dipilih untuk menunaikan ibadah puasa, tapi juga menjadi momentum penting turunnya al-Qur`an. Terkait hal ini Allah SWT berfirman: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”

3.    Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Keistimewaan ini masih terkait dengan yang kedua. Dalam turunnya al-Qur`an ada momen yang disebut lailatul qadar (malam kemuliaan) yang terdapat pada 10 akhir bulan Ramadhan.  

4.    Merupakan syiar Allah yang perlu diagungkan. Ada banyak syiar-syiar Allah yang perlu diagungkan, di antaranya adalah puasa pada bulan Ramadhan. Mengenai kemuliaan pengagungan syiar ini, Allah SWT berfirman: “Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah SWT, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” Ternyata, mengagungkan syiar Allah adalah salah satu indikator ketakwaan hati. Dan kalau kita melihat tujuan inti dari puasa, juga agar membentuk insan yang bertakwa.

5.    Orang yang sungguh-sungguh menjalankan ibadah pada bulan ini dengan penuh keikhlasan dan harapan, maka dia akan dibersihkan dari dosa sebagaimana bayi yang baru dilahirkan.

6.    Merupakan bulan yang mana Nabi Muhammad beserta sahabat-sahabatnya sangat antusias dalam menyambutnya, bulan penuh berkah, pintu langit dibuka dan pintu neraka ditutup, serta  setan-setan dibelenggu.  

7.    Merupakan bulan di mana bacaan al-Qur`an Nabi Muhammad secara langsung disimak oleh malaikat Jibril.   

 

Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa dan sangat dinantikan oleh umat Islam dari seluruh dunia. Menjelang kedatangan bulan suci, terdapat sebuah tradisi yang kita kenal dengan tarhib Ramadhan. Secara bahasa, tarhib artinya penyambutan. Jika ditilik lebih lanjut, asal kata ini dapat ditelusuri dari kata Rahiba-Yarhabu-Rahaban yang berarti ittasa'a (melebarkan, meluaskan, melapangkan). Tarhib juga merupakan ungkapan selamat datang atas kedatangan seseorang atau kehadiran sesuatu yang indah.


Maka dari itu, tarhib Ramadhan artinya menyambut bulan Ramadhan. Ini adalah suatu hal yang dilakukan umat Islam untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita dan persiapan. Ramadhan adalah undangan yang istimewa dari Allah SWT. Untuk itu, sebuah kewajiban bagi kita untuk mengetahui seluk beluk Ramadhan, puasa dan ibadah lainnya sebelum jamuan tersebut berlangsung.


Tarhib Ramadhan merupakan hal-hal yang kita lakukan untuk menyambut bulan Ramadhan agar kita bisa mengisi bulan istimewa ini dengan hal-hal yang mengandung nilai pahala. Berikut ini adalah contoh tarhib Ramadhan, antara lain;

1. Membaca Doa untuk Menyambut Ramadhan

Membaca doa menyambut Ramadhan merupakan salah satu bentuk menyambut bulan suci dengan penuh harapan dan doa. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam menjalankan ibadah puasa dan mendapatkan keberkahan di bulan Ramadhan. Berikut ini adalah doa menyambut Ramadhan: Allahumma bariklana fi rajaba wa sya'bana wa balighna ramadhana, artinya, "Ya Allah, Ya Allah berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadan." (HR Ahmad). Allahumma sallimni ila ramadhaana wasallim lii ramadhaana wa tasallamhu minni mutaqobbalan.
Artinya: "Ya Allah, selamatkan aku hingga sampai Ramadhan, dan selamatkan Ramadhan untukku, dan terimalah Ramadhan dariku dengan benar-benar diterima."  

2. Membaca Doa saat Melihat Hilal Ramadhan

Melihat hilal Ramadhan adalah momen penanda dimulainya bulan suci Ramadhan. Saat melihat hilal, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa khusus yang berisi rasa syukur dan doa untuk kelancaran ibadah puasa. Berikut doa yang bisa dipanjatkan: Allahumma ahillahu 'alaina bil yumni wal imani wassalamati wal islam. Rabbi wa rabbukallah hilalu rusydin wa khairin. Artinya: "Ya Allah, perlihatkanlah hilal itu kepada kami dengan keamanan dan keimanan, keselamatan dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, hilal petunjuk dan kebaikan."  

3. Menyucikan Niat

Menjelang Ramadhan, penting untuk menyucikan niat dalam beribadah. Hal ini bertujuan agar ibadah puasa di bulan Ramadhan dijalankan dengan ikhlas dan semata-mata karena Allah SWT.

4. Mempersiapkan Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik merupakan modal penting untuk menjalankan ibadah puasa dengan optimal. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan kesehatan fisik dengan menjaga pola makan, berolahraga, dan istirahat yang cukup.

5. Memperdalam Ilmu Agama

Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Memperdalam ilmu agama selama bulan Ramadhan dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti kajian agama, membaca buku-buku Islam, atau mendengarkan ceramah agama.

6. Melatih Diri dengan Puasa Sunnah

Melatih diri dengan puasa sunnah di bulan Syaban dapat membantu tubuh beradaptasi dengan kebiasaan berpuasa di bulan Ramadhan. Selain itu, puasa sunnah juga dapat meningkatkan pahala di sisi Allah SWT.


Kegiatan menyambut bulan suci Ramadhan pada Kementerian Keuangan juga dilakukan  untuk menyambut kehadiran bulan Ramadhan. Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Selama bulan Ramadhan, kita tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga harus menahan hawa nafsu dan mengarahkan diri ke arah yang positif. Salah satunya dengan senantiasa menjaga integritas dan menolak tawaran gratifikasi dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mempertahankan dan meningkatkan integritas selama bulan yang penuh berkah ini

 

B. Menjaga Produktivitas Kinerja Pegawai

Pengertian Produktivitas

Secara umum, produktivitas dalam bekerja didefinisikan sebagai ukuran komparasi atau perbandingan antara kuantitas dan kualitas kerja seorang pegawai. Produktivitas kerja dinilai dalam satuan waktu atau periode dengan tujuan untuk mencapai prestasi atau hasil yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan semua sumber daya. Jika diperhatikan dalam sudut pandang yang lebih sederhana, produktivitas kerja sebenarnya memiliki keterkaitan antara masukan dan keluaran. Kita bisa memperhatikan dari banyaknya sumber daya yang dipakai dan waktu yang dibutuhkan dalam suatu proses kerja. Tujuannya yaitu untuk mencapai kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan yang maksimal. 

 

Produktivitas kerja sendiri punya dua sudut pandang, yaitu efektivitas dan efisiensi. Efektivitas memiliki fokus utama pada pencapaian yang dilakukan seorang pegawai dan berhubungan dengan waktu, kualitas, dan jumlah pekerjaan yang berhasil dikerjakan. Sementara itu, sudut pandang efisiensi memiliki fokus utama pada segala usaha dan upaya yang dilakukan untuk membandingkan masukan dengan keluaran. 

 

Pengertian Kinerja

Sementara itu, kinerja atau performa kerja merupakan proses melaksanakan atau mengerjakan suatu tugas, fungsi, atau tindakan tertentu. Kinerja mengacu pada kemampuan seseorang untuk mencapai apa yang diharapkan oleh organisasi. Pengukuran kinerja seorang pegawai berasal dari tingkat keberhasilan yang telah disepakati sebelumnya. Artinya, performa kerja suatu pegawai bisa dibilang sama dengan peringkat yang baik atau memuaskan dalam menyelesaikan pekerjaan, tugas, aktivitas, maupun tanggung jawab sesuai dengan bidang pekerjaannya. Biasanya, organisiasi akan melakukan evaluasi atau penilaian terhadap kinerja pegawai dalam kurun waktu tertentu, misalnya setiap bulan, kuartal, pertengahan tahun atau enam bulan sekali, atau langsung pada akhir tahun.  Umumnya, organisasi akan memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap pencapaian kinerja pegawai yang baik. Penghargaan bisa berupa kenaikan gaji, bonus, insentif hingga promosi jabatan.

 

Beberapa strategi yang bisa meningkatkan produktivitas di tempat kerja, pada bulan puasa Ramadhan, antara lain:

1.    Manajemen Waktu yang Efektif

Penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang prioritas kita dan mengatur waktu dengan bijak. Buatlah daftar tugas yang perlu diselesaikan dan alokasikan waktu secara proporsional.

2.    Buat Rencana Harian

Setiap pagi, membuat rencana harian yang jelas tentang tugas-tugas yang akan kita selesaikan. Prioritaskan tugas yang paling penting dan selesaikan mereka terlebih dahulu. Menggunakan checklist dapat membantu kita melacak kemajuan dan memberikan kepuasan ketika kita menyelesaikan tugas satu per satu.

3.    Hindari Multitasking

Meskipun terlihat efisien, multitasking sebenarnya dapat mengurangi produktivitas. Alih-alih membagi perhatian kita pada banyak tugas sekaligus, fokuslah pada satu tugas pada satu waktu. Dengan demikian, kita dapat memberikan perhatian penuh dan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif.

4.    Atasi Gangguan

Identifikasi dan atasi gangguan yang menghambat produktivitas kita. Berkomitmen untuk tidak terganggu selama periode waktu tertentu agar kita dapat fokus sepenuhnya pada pekerjaan kita.

5.    Manfaatkan Teknologi yang Meningkatkan Produktivitas

Ada banyak alat dan aplikasi yang dirancang khusus untuk meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Manfaatkan alat seperti aplikasi manajemen tugas, aplikasi pengingat, dan alat kolaborasi online untuk mengatur pekerjaan kita, mengingatkan tenggat waktu, dan bekerja secara efisien.

6.    Lakukan Istirahat yang Terjadwal

Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga produktivitas dan kesejahteraan kita. Jadwalkan istirahat singkat setelah periode kerja tertentu untuk merefresh pikiran dan mengembalikan energi kita. Gunakan waktu istirahat untuk berjalan-jalan, melakukan pernapasan dalam, atau melakukan latihan perenggangan ringan.

7.    Optimalkan Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang nyaman dan terorganisir dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan. Bersihkan meja kita dari kekacauan, atur peralatan kerja dengan rapi, dan pertimbangkan penggunaan tanaman indoor atau musik yang menenangkan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan menenangkan.

8.    Delegasikan Tugas yang Tidak Perlu Kita Kerjakan Sendiri

Jangan ragu untuk mendistribusikan tugas kepada tim atau kolega/teman kerja kita. Identifikasi tugas-tugas yang dapat di-delegasikan dan yakinkan diri kita untuk mempercayai orang lain. Dengan membebaskan diri kita dari tugas-tugas yang tidak perlu kita lakukan sendiri, kita dapat fokus pada tugas-tugas yang memerlukan keahlian kita.

9.    Perhatikan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk produktivitas. Tetapkan batas yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi, dan berikan waktu yang cukup untuk istirahat, hobi, dan hubungan sosial yang membangun.

10. Tingkatkan Keterampilan dan Pengetahuan kita

Peningkatan terus-menerus dalam keterampilan dan pengetahuan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Investasikan waktu kita untuk belajar hal baru, mengikuti pelatihan, atau mengikuti seminar yang relevan dengan pekerjaan kita. Semakin kita berkembang, semakin efektif kita menyelesaikan tugas-tugas.

11. Meningkatkan produktivitas di tempat kerja.

Bukanlah hal yang sulit jika kita menerapkan strategi yang tepat. Dengan mengelola waktu dengan bijak, mengatur prioritas, dan mengimplementasikan strategi produktivitas ini, kita dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi, menyelesaikan lebih banyak tugas, dan mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam pekerjaan kita.

 

Dengan manajemen waktu yang baik, kita akan tetap bisa bekerja dengan maksimal tanpa keteteran atau tidak dapat bekerja dengan baik dan tidak ada rasa cemas saat menjelang buka puasa. Sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang memuaskan dan berbuka puasa dengan tenang. Kemampuan beradaptasi dengan situasi kerja apa pun, termasuk transisi dari hari-hari biasa ke Ramadhan, adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang pegawai ASN profesional. Jangan jadikan ibadah puasa Ramadhan sebagai penghalang dalam melakukan pekerjaan dengan baik karena pada dasarnya, semua orang akan bisa melewati berbagai rintangan kerja jika bisa beradaptasi.

 

Penulis           : Abd. Choliq, Kepala Seksi Kepatuhan Internal, Bidang KIHI Kanwil DJKN RSK

 

Referensi       :

1.    https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7201555/tarhib-ramadhan-adalah-pengertian-dan-contoh-pengamalannya.

2.    https://www.kompasiana.com/imamsyaif/648476fe4addee6afd0a4533/10-strategi-terbukti-meningkatkan-produktivitas-di-tempat-kerja

3.    https://ratu.ai/cara-meningkatkan-produktivitas/

4.    https://www.jobstreet.co.id/id/career-advice/article/bekerja-di-bulan-ramadan-cek-7-kiat-berikut

 

 

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini