Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah > Berita
Organisasi yang Sehat untuk Pelayanan yang Terbaik
N/a
Rabu, 26 Agustus 2015   |   744 kali

Banjarbaru - Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan (Sekjen) bersinergi dengan Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah (Kanwil DJKN Kalselteng) mengadakan kegiatan sosialisasi pelaksanaan Survei Kesehatan Organisasi dan Kepemimpinan (MOFIN) pada Kamis, 20 Agustus 2015. Acara dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai 2 Kanwil Kalselteng dan diikuti oleh seluruh pegawai Kanwil dan perwakilan KPKNL di wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah. Turut hadir tim dari Subbag Organisasi dan Kepatuhan Internal (OKI) Setditjen KN mendampingi narasumber dari Biro Organisasi dan Tata Laksana (Organta) dan Biro SDM Sekjen.

Joko Prihanto selaku Kepala Kanwil Kalselteng, dalam sambutan pembuka, menerangkan bahwa dalam rangka transformasi kelembagaan, Kementerian Keuangan membutuhkan organisasi yang sehat, SDM yang profesional dan berintegritas tinggi. Hingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada stakeholder. Diharapkan acara sosialisasi dapat memberi ilmu dan pengetahuan baru yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Selain itu, dapat memberikan perubahan pola kerja dan berpikir sehingga lebih efektif dan efisien dalam rangka peningkatan pelayanan kepada stakeholders.

Dalam pemaparan pertama, Titin Kristinati, Kepala Bagian Organisasi II Biro Organisasi dan Tata Laksana (Biro Organta) Sekjen Kemenkeu, menjelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan MOFIN, antara lain konsep kesehatan organisasi, hasil pelaksanaan MOFIN Kemenkeu pada 2013/2014, hasil MOFIN 2013/2014 pada lingkungan Kanwil DJKN Kalselteng, dan rencana pelaksanaan MOFIN di 2015. Dijelaskan oleh Titin bahwa organisasi yang sehat pasti akan berkinerja tinggi, dan menghasilkan output yang maksimal juga. Begitu pula sebaliknya, organisasi yang sakit, tentu kinerjanya rendah dan outputnya akan turut rendah.

Selanjutnya, dijelaskan pula sebaiknya pada posisi yang membutuhkan keahlian, posisi yang membutuhkan kecakapan khusus, ditempatkan orang-orang yang memiliki kompetensi dalam bidang tersebut, bukan sekadar asal "comot" untuk posisi yang strategis karena dapat membahayakan organisasi. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan profiling secara menyeluruh kepada seluruh pegawai sebelum dilakukan penempatan pegawai. Selain itu, diperlukan  knowledge sharing secara berkala untuk membantu pemerataan pengetahuan dengan narasumber yaitu para pegawai yang telah melaksanakan diklat.

Haris Febriyanto Firdaus dari Biro SDM dalam pemaparan kedua menjelaskan mengenai kepemimpinan dan penilaian pemimpin, serta yang perlu dilakukan saat pelaksanaan Survei Kepemimpinan. Dijelaskan bahwa semua orang dapat merasa mampu menilai seorang pemimpin, tetapi hanya bawahannya yang dapat menilai pemimpin itu dengan lebih baik, terlepas dari sisi subjektivitas dan objektivitas nilai yang dihasilkan. Survei kepemimpinan ini diharapkan untuk diisi dengan jujur dalam rangka peningkatan kualitas kepemimpinan di lingkungan Kementerian.

Acara tanya jawab  semakin menambah antusiasme peserta yang telah terbangun sejak awal. “Tidak ada pemimpin yang sempurna, tidak ada bawahan yang sempurna, tetapi bila kita sinergikan keduanya, maka akan menjadi suatu kekuatan yang positif,” pungkas Joko Prihanto dalam sambutan penutup. (Teks/foto:Rahman, Hesti/Rahman)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini