Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta > Berita
Mutasi dan Puasa, Sama-Sama Memiliki Arti dan Tujuan
N/a
Jum'at, 19 Juli 2013   |   4791 kali

Semarang – “Mutasi itu hal yang biasa, mutasi itu bisa diartikan sebagai tiga hal, yaitu mu-ta-si artinya muter antar provinsi, muter antar instansi, dan muter antar seksi. Jadi wajar kalau ada yang merasa senang dan ada yang merasa jauh lebih senang lagi. Selamat bergabung dan membangun Kanwil DJKN Jawa Tengah dan DIY,” ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Suhadi usai melantik dan mengukuhkan 30 orang pejabat eselon IV di lingkungan Kanwil DJKN Jawa Tengah dan DIY pada 8 Juli 2013 di ruang rapat kanwil, Semarang, Jawa Tengah.

Suhadi berpesan agar pejabat yang baru saja dilantik melaksanakan tugas dengan penuh ketelitian, mengingat banyaknya gugatan atas pelaksanaan lelang baik perdata maupun pidana. Kemudian acara diisi dengan selayang pandang perkenalan wajah-wajah baru yang bergabung di keluarga besar Kanwil DJKN Jawa Tengah dan DIY, dengan tujuan agar lebih saling mengenal. Selain pelantikan, juga diadakan pelantikan pejabat lelang kelas I Eko Yuli Harimawan dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surakarta.

Acara ditutup dengan pengajian dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan yang dihadiri oleh para pejabat dan pegawai. Ustadz Puryanto yang saat itu memberi tausiyah mengatakan bahwa ada tiga hal yang bisa dipetik dari Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183-186 yang telah dibacakan oleh Moh. Rohman yaitu pertama, ayat tersebut Allah tujukan untuk hamba-Nya yang beriman, karena yang tidak beriman tidak akan kuat dalam menjalankan puasa. Kedua, puasa itu wajib bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelumnya dan yang terakhir adalah tujuan menjalankan puasa adalah agar manusia menjadi orang yang bertakwa.

“Bergembiralah menyambut datangnya bulan Ramadhan karena dalam hadist diriwayatkan “Barangsiapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, diharamkan Allah jasadnya menyentuh api neraka”. Hadist Riwayat An-Nasa’I,” tutur Ust. Paryanto menjelaskan. Ia menambahkan bahwa puasa bukanlah alasan untuk menurunkan performa, karena bekerja adalah termasuk ibadah. “Semoga kita bisa menjadi orang yang bertakwa sebagaimana perintah Allah SWT,” pungkasnya. (Lara Atika Pratiwi/Hendra Adiwibowo - Bidang KIHI Kanwil DJKN Jawa Tengah dan DIY/edited/bas)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini