Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Jawa Barat > Berita
Kinerja Positif APBN Tetap Terjaga Dalam Mendukung Momentum Pemulihan Ekonomi dan Melindungi Masyarakat
Ferry Andika Harmen
Jum'at, 22 September 2023   |   35 kali

Jakarta, 20 September 2023

  1. Memasuki bulan September 2023, tekanan dan ketidakpastian pada perekonomian global masih tinggi. PMI Manufaktur Global Agustus 2023 masih berada di zona kontraksi, pada level 49,0. Sekitar 66,7 persen negara yang disurvei masih mengalami kontraksi aktivitas manufaktur, termasuk AS, Inggris, Jerman, Perancis, Korsel, Jepang dan Kanada. Sementara PMI Indonesia terus menguat di zona ekspansi.
  2. Harga minyak dunia meningkat 9,8 persen (ytd) ke level USD94,3 per barel di tengah fluktuasi harga komoditas akibat berkurangnya supply global yang dipicu perpanjangan supply cut Saudi dan pembatasan ekspor Rusia. Sementara harga gas alam dan batu bara masing-masing turun 30,7 persen (ytd) dan 56,8 persen (ytd). Untuk komoditas pangan, harga CPO turun 15,6 persen (ytd), gandum turun 26,3 persen (ytd), kedelai turun 7,1 persen (ytd), dan jagung turun 22,0 persen (ytd). Penurunan harga komoditas sejalan dengan tren inflasi global yang juga menurun, meskipun belum diikuti penurunan suku bunga acuan di berbagai negara.
  3. Inflasi domestik bulan Agustus 2023 terkendali di level -0,02 persen (mtm), 1,43 persen (ytd), atau 3,27 persen (yoy), didukung inflasi pangan yang stabil. Sementara neraca perdagangan tetap surplus memasuki bulan ke-40 pada Agustus 2023 sebesar USD3,12 miliar (secara akumulasi dari Januari-Agustus mencapai USD24,34 miliar), meskipun ekspor dan impor melanjutkan tren penurunan. Pada Agustus 2023, ekspor tercatat USD22,00 miliar (terkontraksi 21,2 persen yoy) dan impor tercatat USD18,88 miliar (turun 14,8 persen yoy).
  4. Hingga Agustus 2023, aktivitas ekonomi domestik terjaga baik. Dari sisi produksi, PMI Manufaktur Indonesia terus ekspansif, mencapai 53,9. Konsumsi listrik tumbuh positif, 10,3 persen (yoy) untuk bisnis dan 0,1 persen (yoy) untuk industri. Dari sisi konsumsi, Indeks Keyakinan Konsumen mencapai 125,25 dan Mandiri Spending Index cukup stabil setelah ternormalisasi, tumbuh 33,70 persen (yoy), serta Indeks Penjualan Riil tumbuh 1,3 persen (yoy).
  5. Kinerja pasar keuangan domestik dipengaruhi sentimen global. Apresiasi nilai tukar Rupiah masih terjaga (menguat 2,3 persen ytd), sementara indeks Dolar AS kembali bergerak positif. Hingga 14 September 2023, pasar SBN masih mencatat inflow sebesar Rp75,3 triliun (ytd), meski pada dua bulan terakhir mencatat outflow hingga Rp17,7 triliun. Sementara di pasar saham, secara ytd mengalami outflow sebesar Rp2,8 triliun. Yield SBN mengalami tren kenaikan dalam 2 bulan terakhir, meskipun sempat membaik di awal September (Yield SBN 10 tahun naik 44 bps dibanding akhir Juli, sementara secara ytd turun 21 bps).
  6. Kinerja APBN di bulan Agustus 2023 terjaga positif, mendukung momentum pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat, namun perlu diwaspadai perlambatan pertumbuhan pendapatan.
  7. Realisasi Belanja Negara mencapai Rp1.674,7 triliun atau 54,7 persen Pagu APBN, tumbuh 1,1 persen (yoy). Komponen Belanja Pemerintah Pusat (BPP) telah terealisasi sebesar Rp1.170,8 triliun (52,1 persen dari Pagu), ditopang Belanja K/L sebesar Rp581,6 triliun dan Belanja non-K/L sebesar Rp589,1 triliun. Sebanyak 55,5 persen dari BPP atau sebesar Rp649,7 triliun merupakan belanja yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, baik melalui;   a. Perlindungan Sosial, Petani dan UMKM, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 9,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kartu sembako bagi 18,7 juta KPM, dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) untuk 96,7 juta peserta, serta berupa bantuan benih, mulsa, pupuk organik, alat/mesin pertanian, dan bantuan ternak. Selain itu, pemerintah juga telah menyalurkan subsidi dan kompensasi listrik untuk 39,3 juta pelanggan, subsidi LPG 3 Kg untuk 4,7 juta metrik ton, subsidi dan kompensasi untuk 10.224,5 ribu kilo liter BBM, dan subsidi perumahan untuk 132,4 ribu unit, b. Sektor Pendidikan, seperti Program Indonesia Pintar untuk 11,4 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar Kuliah untuk 725,3 ribu mahasiswa, Bantuan Operasional Sekolah (Kemenag) untuk 6,3 juta siswa, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri untuk 197 PTN, serta Kartu Prakerja untuk 804,85 ribu peserta, c. Sektor Infrastruktur, seperti pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, sanitasi/persampahan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jalan, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, bendungan, dan irigasi. Selain itu, juga digunakan untuk memberikan bantuan stimulan perumahan gempa Cianjur sebanyak 42,4 ribu Kepala Keluarga.
  8. Belanja prioritas juga terus dijaga. Realisasi belanja prioritas mengalami pertumbuhan positif di semua sektor, yaitu kesehatan 5,5 persen (yoy), ketahanan pangan 7,0 persen (yoy), Pendidikan 7,1 persen (yoy), dan infrastruktur 8,3 persen (yoy).
  9. Transfer ke Daerah (TKD) telah tersalur sebesar Rp503,9 triliun (61,9 persen dari Pagu), tumbuh 5,2 persen (yoy). Realisasi penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) naik 54,6 persen (yoy) akibat naiknya Pagu DBH khususnya jenis Cukai Hasil Tembakau (CHT), Minerba, dan Migas TA 2023. DAK nonfisik naik 26,9 persen  (yoy) disebabkan peningkatan kepatuhan penyampaian syarat salur. Sementara penyaluran DAU dan Dana Otonomi Khusus lebih rendah dibanding tahun lalu dipengaruhi penyiapan syarat salur, serta Dana Desa sedikit lebih rendah karena adanya penyesuaian penggunaan.
  10. Pembiayaan Investasi 2023 berfokus pada sektor prioritas demi kesejahteraan masyarakat. Pembiayaan Investasi telah disalurkan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 146.123 unit rumah di 390 kota/kabupaten, melalui LMAN untuk membiayai Proyek Strategis Nasional (PSN). Selain itu, pembiayaan investasi juga digunakan untuk mencerdaskan bangsa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dengan jumlah penerima program native sebanyak 10.159 orang, penerima dari Kemendikbudristek sebanyak 75.902 orang, dari Kemenag sebesar 27.575 orang, serta pendanaan riset untuk 2.463 proyek. Pemerintah juga berkomitmen memberikan bantuan kepada dunia internasional melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).
  11. Realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp1.821,9 triliun (74,0 persen dari Target APBN 2023), tumbuh 3,2 persen (yoy). Pendapatan Negara dari Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh positif, sementara Pendapatan Kepabeanan dan Cukai menurun.
  12. Penerimaan Pajak telah mencapai Rp1.246,97 triliun (72,58 persen dari Target), tumbuh 6,4 persen (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya 7,8 persen (yoy). Kinerja penerimaan pajak masih tumbuh positif didukung kinerja kegiatan ekonomi yang baik, namun mulai melambat dipengaruhi oleh penurunan signifikan harga komoditas, penurunan nilai impor, dan tidak berulangnya kebijakan PPS.
  13. Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp171,6 triliun (56,6 persen dari Target), turun 16,8 persen (yoy) dipengaruhi penurunan Bea Keluar dan Cukai. Penerimaan Bea Masuk tumbuh 3,0 persen (yoy), didorong oleh kenaikan tarif efektif dan menguatnya kurs USD meskipun terjadi penurunan basis impor. Penerimaan Cukai turun 5,6 persen (yoy) karena total produksi yang menurun utamanya dari Golongan 1. Bea Keluar turun 80,3 persen (yoy) akibat penurunan harga Crude Palm Oil (CPO) dan adanya kebijakan pembersihan (flush out) stok CPO yang mendorong tingginya ekspor CPO pada 2022, serta turunnya volume ekspor mineral.
  14. Realisasi PNBP tumbuh positif di tengah fluktuasi harga komoditas, yaitu mencapai Rp402,8 triliun (91,3 persen dari Target), tumbuh 4,3 persen  (yoy), terutama didorong oleh peningkatan pendapatan SDA non-Migas dan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND). Pendapatan SDA non-migas mencapai Rp97,3 triliun (150,2 persen dari Target) akibat penyesuaian tarif iuran produksi/royalti batu bara. Pendapatan KND mencapai Rp65,5 triliun (133,3 persen dari Target) disumbang setoran dividen BUMN perbankan dan non-perbankan. Sementara itu, pendapatan SDA Migas (58,7 persen dari Target) melambat disebabkan oleh menurunnya Indonesian Crude Price (ICP) dan lifting minyak bumi. PNBP Lainnya (96,2 persen dari Target) menurun disebabkan oleh penurunan pendapatan Penjualan Hasil Tambang (PHT). Pendapatan BLU (65,1 persen dari Target) juga menurun disebabkan penurunan dari pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit.
  15. Surplus APBN bulan Agustus mencapai Rp147,2 triliun atau 0,70 persen PDB, turun dari surplus bulan Juli Rp153,5 triliun atau 0,72 persen terhadap PDB. Keseimbangan primer tercatat positif sebesar Rp422,1 triliun (Agustus 2022: positif Rp342,6 triliun). Pembiayaan anggaran terealisasi Rp160,1 triliun. Pembiayaan utang (neto) melalui SBN dan pinjaman hingga akhir Agustus 2023 terealisasi sebesar Rp198,0 triliun (28,4 persen Target), atau turun 40,4 persen (yoy).
  16. Sebagai kesimpulan, di tengah kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian, pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal ketiga diperkirakan tetap di atas 5,0 persen didukung inflasi yang terkendali, aktivitas ekonomi yang baik, dan daya beli masyarakat yang terjaga. Kinerja APBN yang baik akan tetap dijaga dengan terus meningkatkan akselerasi belanja dan upaya antisipasi perlambatan pendapatan. APBN dipastikan akan terus hadir untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi, khususnya merespon tekanan global saat ini.

SP-99/KLI/2023

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini