Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Jawa Barat > Berita
APBN Berperan Kuat Sebagai Instrumen Pembangunan dan Penjaga Kesehatan Fiskal Jawa Barat
Ferry Andika Harmen
Jum'at, 22 September 2023   |   90 kali

Bandung, 22 September 2023 – Ekonomi Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dari pertumbuhan nasional. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat adalah sebesar 5,25 persen menunjukan kinerja yang sangat baik. Hingga Agustus 2023, indikator ini juga menunjukkan aktivitas perekonomian domestik yang masih kuat. Tingkat inflasi sebesar 3,46 persen (yoy) dengan IHK 116,82. Nilai neraca perdagangan luar negeri Jawa Barat Juli 2023 surplus sebesar USD 2,10 miliar. Nilai ekspor mencapai USD 3,23 miliar sedangkan nilai impor mencapai USD 1,13 miliar. Pertumbuhan ekonomi yang sangat baik ini tidak terlepas dari dukungan kinerja APBN di Jawa Barat. Sebagai upaya mengawal pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, kinerja APBN 2023 di Jawa Barat hingga akhir Agustus 2023 menunjukan surplus sebesar Rp25,63 triliun. Pendapatan negara yang tumbuh positif menjaga kinerja belanja negara yang positif dan pembiayaan yang antisipatif.

Belanja Negara Terus Bertumbuh

Belanja Negara tumbuh 5,04 persen atau sebesar Rp3,48 triliun. Belanja Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 7,74 persen sementara realisasi TKD tumbuh sebesar 3,52 persen terutama ditopang oleh pertumbuhan DAK Non Fisik. Sampai dengan 31 Agustus 2023, realisasi Belanja Negara mencapai Rp72,53 triliun. Komponen Belanja Pemerintah Pusat (BPP) telah terealisasi sebesar Rp26,80 triliun (56,14 persen dari Pagu), ditopang Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Bantuan Sosial. Realisasi Fungsi Pendidikan sebesar Rp5,67 triliun (59,0 persen dari Pagu) terutama digunakan untuk Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah dan Peningkatan Akses, Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan. Pada Fungsi Ekonomi realisasi dikontribusi oleh Program Ketahanan Sumber Daya Air, Dukungan Manajemen, Infrastruktur Konektivitas, Mitigasi dan Pelayanan Geologi, Pengelolaan Spektrum Frekuensi, Standar Perangkat dan Layanan Publik, serta Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas 

Dari sisi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), sampai dengan akhir Agustus 2023 telah tersalur sebesar Rp45,73 triliun (66,83 persen dari Pagu). Kinerja TKD yang menguat dipengaruhi oleh DAK Non Fisik karena peningkatan yang signifikan pada penyaluran BOS.

Pendapatan Negara s.d. Agustus 2023 Tumbuh Positif

Sampai dengan 31 Agustus 2023 total pendapatan negara mencapai Rp98,16 triliun atau 64,35 persen dari total target pendapatan negara tahun ini. Penerimaan Pajak Jawa Barat mencapai Rp74,26 triliun atau 71,26 persen dari target APBN 2023 Rp104,20 triliun. Kinerja penerimaan pajak yang semakin baik dipengaruhi tetap meningkatnya konsumsi sebagai peningkatan aktivitas ekonomi di Jawa Barat s.d. bulan Agustus 2023 dan dampak implementasi UU HPP. Sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor masih menjadi kontributor terbesar yaitu sekitar 68,88 persen (Rp51,14 triliun). Sedangkan pertumbuhan terbesar disumbang sektor Kebudayaan, Hiburan, dan Rekreasi dan sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum, masing-masing sebesar 87,56 persen dan 46,31persen.

Realisasi penerimaan Kepabeanan Dan Cukai Jawa Barat terealisasi sebesar Rp19,65 triliun (45,06 persen dari target APBN 2023). Bea Masuk tumbuh positif dan masih didominasi dari Tempat Penimbunan Berikat. Penerimaan impor BC 2.0 (tunai dan berkala) pada bulan Agustus relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Cukai, penerimaan Etil Alkohol (EA) tumbuh positif, sementara Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan Hasil Tembakau (HT) masih tumbuh negatif. Penerimaan extra effort pada bulan Agustus sebesar Rp5,99 miliar utamanya didorong oleh pelunasan piutang audit dan Ultimum Remedium Cukai (Denda Cukai). Pada Agustus 2023, penerimaan dari PNBP di Jawa Barat mencapai Rp4,25 triliun, tumbuh 18,80 persen (c-to-c) dan telah mencapai 89,85 persen dari target APBN 2023 Rp4,73 triliun.

Realisasi PNBP Lainnya sebesar Rp2,31 triliun atau 138,19 persen dari target peningkatan utamanya disumbang oleh peningkatan Pendapatan atas Layanan Kementerian/Lembaga antara lain Pendapatan Kekayaan Negara dan Lelang, Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran Yang Lalu, Pendapatan Pelayanan Pertanahan, Pendapatan Penerbitan STNK, Pendapatan BPKB, dan Pendapatan Paspor. Realisasi Pendapatan BLU sebesar Rp1,93 triliun atau 63,34 persen dari target. Terutama dengan meningkatnya pendapatan jasa pelayanan pendidikan PTN BLU dan Rumah Sakit BLU serta Tenaga Pekerjaan Informasi Pelatihan dan Teknologi.

APBN menjadi instrumen yang sangat sangat penting, menjaga kesejahteraan rakyat dan mendorong perekonomian untuk bertransformasi menciptakan nilai tambah dan juga produktivitas kinerja yang baik, khususnya di Jawa Barat. Kinerja APBN yang baik ini akan menjadi modal untuk menjaga kewaspadaan terhadap berbagai gejolak dan ketidakpastian sepanjang tahun 2023, baik yang berasal dari luar maupun yang berasal dari dalam negeri. Dalam mempertahankan momentum transformasi ekonomi, APBN berperan kuat sebagai instrumen pembangunan dan penjaga kesehatan fiskal. Kinerja baik APBN telah terbukti berjalan progresif secara konsisten. Namun demikian, pemerintah akan terus waspada dan melakukan mitigasi guna mengantisipasi ketidakpastian di sepanjang tahun 2023.  

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini