Denpasar - Bertempat di ruang rapat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bali Nusa Tenggara (Kanwil DJKN Balinusra) diadakan serah terima jabatan eselon III di lingkungan Kanwil DJKN Balinusra sekaligus  penandatanganan  Kontrak Kinerja (14/4). Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pejabat eselon IV beserta pegawai Kanwil DJKN Balinusra maupun para pejabat eselon IV Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Denpasar ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari pelantikan para pejabat eselon III di lingkungan DJKN di Kantor Pusat DJKN (11/4).

Kepala Kanwil DJKN Balinusra Etto Sunaryanto dalam sambutannya memberikan arahan kepada para pejabat yang baru dilantik. ”Mutasi adalah hal yang biasa dan pasti terjadi dalam suatu organisasi,  kita sebagai insan DJKN harus siap menerima tugas apapun yang dibebankan kepada kita,” ujar Etto.

Serah terima jabatan eselon III Kanwil DJKN Balinusra disertai dengan penyerahan memori jabatan dari pejabat lama kepada pejabat baru. Adapun posisi jabatan yang baru pada Kanwil DJKN Balinusra yaitu Kepala Bagian Umum dijabat oleh Risang Hanung Hascarya, Kepala Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara dijabat oleh Irwan Mardianto, Kepala Bidang Penilaian dijabat oleh Hendri Daniel Tobing dan Kepala Bidang Kepatuhan Internal dijabat oleh Sumarsono. Posisi jabatan kepala kantor operasional yang baru adalah Kepala KPKNL Denpasar dipercayakan kepada Syamsudin, Kepala KPKNL Singaraja  oleh Wahyu Nendro dan Kepala KPKNL Kupang oleh I Wayan Subadra.

Seusai serah terima jabatan acara dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak kinerja para pejabat yang baru. Penandatanganan Kontak Kinerja merupakan suatu bentuk implementasi dari tugas-tugas baru yang akan diemban dan harus dilaksanakan oleh pejabat yang telah dilantik tersebut. Etto berpesan kepada seluruh pejabat baik yang akan bertugas ke luar wilayah Kanwil Balinusra maupun yang akan mengemban tugas baru di Kanwil balinusra  agar segera beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. “Banyak cara untuk mengatasi kendala dan hambatan yang mungkin akan terjadi pada tempat tugas yang baru, asalkan mau mengatasi dengan mengubah setiap hambatan dan kendala menjadi suatu tantangan yang bisa menjadi batu loncatan menunju sukses,” pesan Etto.

Mengakhiri arahannya Etto menghimbau agar senantiasa berupaya untuk meng-update perkembangan peraturan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya, “Jika aturan dalam suatu organisasi tidak berjalan dengan baik maka akan terjadi konflik kepentingan baik antar individu maupun antar organisasi, oleh karena itu segala peraturan yang ada agar difungsikan sebagai alat pengendali pada organisasi sehingga dapat  berjalan dengan baik dan tercapai sesuai target yang dibebankan,” tutur Etto. (Teks/Foto : Sukanari/Zul/ Ferry Edit-KIHI)