Tegal – Kamis, 21 April 2016 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ( KPKNL ) Tegal mengadakan  morning call untuk mengevaluasi capaian kinerja triwulan I  2016. Acara dirangkai dengan Knowledge Sharing tentang aplikasi Sistem Monitoring Aktivitas Rutin   (SMARt) dan penataan kearsipan.

Acara dibuka oleh Kepala Subbagian Umum Wirta, mewakili Kepala KPKNL Tegal. Dalam sambutannya Wirta mengajak peserta untuk  memanfaatkan kegiatan ini sebagai ajang untuk menambah pengetahuan terhadap hal-hal yang baru seperti aplikasi SMARt ini yang akan lebih memudahkan pegawai melakukan pekerjaannya.

Sesi pertama disampaikan oleh Kepala Seksi Kepatuhan Internal Fatimatul Isnaeni, yang menyampaikan capaian kinerja KPKNL Tegal sampai dengan triwulan I. Berdasarkan persentase, 56,25 % IKU  telah melebih  target atau berwarna hijau sampai dengan Triwulan I dan 43,75 %.

Secara keseluruhan untuk Nilai Kinerja Organisasi (NKO) KPKNL Tegal sampai dengan Triwulan I telah mencapai 100,28 %. Dengan pencapaian NKO sebesar tersebut itu  diharapkan seluruh pegawai tetap berusaha meningkatkan dan lebih optimis lagi karena kita tidak tahu pencapaian untuk triwulan-triwulan berikutnya agar perhitungan diakhir tahun tetap menghasilkan NKO yang lebih baik.

Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian perhitungan nilai kinerja pegawai berdasarkan kualitas kontrak kinerja (K3) sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 234/KMK.01/2016. Pada kesempatan tersebut Fatimatul Isnaeni juga menyampaikan sekilas masalah mitigasi resiko pada seksi Pelayanan Lelang dan Piutang Negara.

Sesi kedua dilanjutkan mengenai pengelolaan dan pemberkasan arsip serta aplikasi SMARt yang disampaikan oleh staf Sub Bagian Umum Singgih Pramujito. Singgih mengatakan arsip merupakan sumber informasi yang juga berfungsi sebagai alat bukti pertanggungjawaban. Oleh karena itu, pengelolaan arsip adalah hal yang penting. “Manfaat pemberkasan arsip yang baik antara lain dapat lebih menghemat ruang, arsip kita lebih aman, mempermudah pencarian dan menciptakan efektifitas dan efisiensi,” jelas Singgih sambil memaparkan tata cara pemberkasan arsip yang benar

Aplikasi berguna dalam mewujudkan digitalisasi proses bisnis menuju DJKN modern. “Aplikasi (SMARt-red) yang berbasis web ini menggunakan SSO agar setiap pegawai bisa login. Aplikasi ini terintegrasi dengan aplikasi lainnya seperti Modul Persuratan, Modul Area Pelayanan Terpadu, dan Modul Personal SMARt yang mengintegrasi seluruh data hak dan kewajiban pegawai dalam satu halaman. Kemudian di akhir sesi dilaksanakan praktik penggunaan aplikasi SMARt secara langsung kepada seluruh pegawai. (Penulis/Foto: Seksi HI)