Tarakan – “Besok tanggal
30 Oktober 1946 adalah suatu hari yang mengandung sejarah bagi tanah air kita.
Rakyat kita menghadapi penghidupan baru. Besok mulai beredar Oeang Republik
Indonesia sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah. Mulai pukul 12 tengah
malam nanti, uang Jepang yang selama ini beredar sebagai uang yang sah, tidak
laku lagi. Beserta uang Jepang itu ikut pula tidak laku uang Javasche Bank. Dengan ini, tutuplah
suatu masa dalam sejarah keuangan Republik Indonesia. Masa yang penuh dengan
penderitaan dan kesukaran bagi rakyat kita. Uang sendiri itu adalah tanda
kemerdekaan Negara” Wakil Presiden Mohammad Hatta pada pidatonya 29 Oktober
1946 melalui Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta. Pidato tersebut
seharusnya dapat menjadi refleksi bagi setiap pegawai kementerian keuangan agar
selalu bekerja keras serta ikhlas mengelola dan mengamankan keuangan juga
kekayaan negara karena demi menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Sejak saat
itulah Indonesia mampu menerbitkan mata uang sendiri sehingga tanggal 30
Oktober diperingati sebagai Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) setiap
tahunnya.
Tahun ini adalah
tahun ke-72 Indonesia mempunyai mata uang sendiri. Untuk memperingatinya,
seluruh jajaran Kementerian Keuangan di Kota Tarakan menyelenggarakan berbagai
lomba antar kantor di bawah Kementerian Keuangan. Lomba tersebut diadakan
dengan tujuan untuk membangun sinergi antar jajaran pegawai di lingkungan
Kementerian Keuangan. Lomba yang dilaksanakan antara lain lomba futsal, bola
voli, badminton, tenis meja, tenis lapangan, catur, gaple, dan karaoke. KPKNL
Tarakan, sebagai salah satu kantor vertikal di lingkungan Kementerian Keuangan,
juga turut berpartisipasi dalam lomba-lomba itu. Tak hanya ikut meramaikan,
KPKNL Tarakan bahkan mampu menyabet
gelar Juara Umum dengan perolehan 2 medali emas yang berasal dari cabang lomba
badminton dan karaoke, serta 1 medali perunggu yang diperoleh dari cabang lomba
tenis meja.
Rangkaian
peringatan HORI diakhiri dengan upacara bendera pada Selasa (30/10). Upacara
tersebut sekaligus menjadi upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh
pada tanggal 28 Oktober 2018 yang lalu. Seluruh pegawai yang hadir di lapangan
upacara KPP Pratama Tarakan dengan mengenakan baju putih dengan bawahan hitam
serta pita hitam tersemat di lengan kiri sebagai tanda duka atas terjadinya
musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 yang mana dalam pesawat tersebut
terdapat 21 pegawai Kementerian Keuangan yang sedang menuju tempat tugas untuk
berbakti bagi negeri.
Dalam prosesi
upacara, inspektur upacara membacakan pula sambutan Menteri Keuangan pada
Peringatan Hari Oeang ke-72. Pada sambutan tersebut, Menteri Keuangan juga
mengapresiasi hasil kerja keras para pegawai Kementerian Keuangan yang dapat
dilihat pada capaian realisasi penerimaan pendapatan negara dan hibah
telah mencapai 69,26 persen sampai dengan akhir Triwulan III 2018 dari target
yang ditetapkan. Adapun penerimaan perpajakan telah mencapai 63,32 persen dari
target yang ditetapkan pada APBN 2018. Berdasarkan pola pertumbuhannya (year-on-year) realisasi penerimaan
perpajakan hingga akhir Agustus 2018 tumbuh sebesar 16,87 persen. Di bidang
kekayaan negara, dalam hal ini DJKN, juga diapresiasi atas selesainya penilaian
kembali aset negara. Total Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan
tanggal 12 Oktober 2018 mencapai Rp 5.728 triliun, atau mengalami kenaikan
sebesar 272,42 persen dalam 10 tahun.
Sebagai penutup upacara, tak lupa pembaca doa membimbing para peserta upacara untuk mendoakan korban-korban bencana yang terjadi pada beberapa bulan terakhir seperti gempa di Nusa Tenggara Barat, gempa di Sulawesi Tengah, dan jatuhnya pesawat Lion Air tempo hari.
(Teks: Laksono Mustiko Aji, Editor: Ani Rejeki, Foto: Laksono Mustiko Aji/Wone Subhanayati)