Tangerang – 300 siswa SMA Negeri 1 Tangerang mengikuti Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Goes to School, (13/8). Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL Tangerang) menjadi inisiator acara ini dengan dukungan Direktorat Hukum dan Humas Kantor Pusat DJKN.

“Kenapa kekayaan negara harus dijaga? Jika negara diibaratkan dengan rumah tangga dan memiliki mobil, terus diparkir di sembarang tempat. Maka yang akan terjadi, mobil itu akan hilang. Di lain hal, jika rumah tangga tersebut memiliki barang elektronik dan tidak dirawatnya, maka barang itu akan rusak. Begitu juga kekayaan negara, harus dijaga dan dikelola dengan baik. Tujuannya adalah demi kemakmuran rakyat,” jelas Kepala KPKNL Tangerang Tatang Maulana saat menjadi narasumber.

Tatang menerangkan bahwa menjaga aset negara tidak hanya tugas pegawai DJKN tetapi tugas seluruh warga negara indonesia termasuk generasi muda. “Menjaga aset negara sebagai kekayaan republik ini adalah penting dan harus dilakukan sejak sekarang terutama oleh generasi muda Indonesia. Aset yang kita miliki inilah sumber kesejahteraan kita kini dan masa nanti. Karena itu harus dijaga dan dikelola dengan sebaik-baiknya supaya bangsa ini tidak mengalami kebangkrutan,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan salah satu siswa tentang apa saja yang bisa dilakukan dalam menjaga aset negara, Tatang mengungkap menjaga negara dapat dilakukan secara sederhana. “Salah satu caranya adalah tidak mencorat-coret fasilitas umum dengan pilox (cat semprot-red),” tambahnya.

SMA Negeri 1 Tangerang menyambut baik pelaksanaan acara ini. “Saya selaku pengajar berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan siswa tentang organisasi DJKN serta memberi pengetahuan baru tentang apa itu aset negara, penilaian, dan lelang,” ucap perwakilan guru Joko Tingkir.

Acara yang mengambil tema “Mengenal Lebih Dekat Pengelolaan Kekayaan Negara” ini diselenggarakan menyesuaikan jiwa muda anak SMA. Selain melalui ceramah umum, pengenalan tugas dan fungsi DJKN juga dikemas dalam bentuk games dan kuis.

DJKN Goes to School semakin meriah dengan adanya simulasi lelang. 3 handphone dan 1 tas punggung laku terjual. Peminatnya pun sangat banyak. Saling tawar harga pun terjadi sampai menemukan penawar tertinggi.(Teks/Foto: Apit Rina W/Suhandi)