Halo Sobat Tekad, apa kabar hari ini? Semoga penuh
semangat, ya! Pada kesempatan ini, kita mau membahas tentang tipe leadership. Banyak faktor yang mempengaruhi
kesuksesan dan keberhasilan sebuah organisasi, salah satunya adalah leadership/kepemimpinan. Setiap pemimpin memiliki caranya
masing-masing untuk membantu perusahaan/organisasi mencapai tujuannya.
Pemimpin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan
perusahaan/organisasi, karena perannya sebagai penggerak anggota tim dan bertanggung jawab
dengan segala tugas yang sudah didelegasikan agar bisa terlaksana dengan baik
untuk mencapai tujuan perusahaan. Nah, ada dua tipe kepemimpinan yang akan kita
bahas yaitu tipe pemimpin yang macromanagement
dan micromanagement. Yuk, baca artikel
ini!
Nah, Sobat Tekad, sebenernya
apa sih definisi dari Macromanagement dan Micromanagement? Berikut
penjelasannya.
Macromanagement atau manajemen makro adalah kepemimpinan
yang dibangun atas dasar kepercayaan. Tujuan dari pemimpin makro adalah
mendukung timnya tanpa melakukan kontrol yang berlebihan terkait dengan
pekerjaan yang sudah diberikan kepada masing-masing anggota. Jadi, pemimpin
yang makro fokus pada hasil pekerjaan, bukan pada bagaimana setiap anggota tim
mengerjakan tugas yang sudah diberikan. Ketika pemimpin mendelegasikan tugas
kepada anggota tim, pemimpin makro lebih mengutamakan dan menekankan agar hasil
akhir pekerjaan sesuai dan terselesaikan dengan sebaik-baiknya agar tujuan bisa
tercapai. Pemimpin makro membebaskan setiap anggotanya untuk berkreasi untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Jadi, mereka pemimpin yang flexible.
Sedangkan Micromanagement
atau manajemen mikro adalah kepemimpinan yang melibatkan kontrol berlebihan dan
sangat memperhatikan detail. Pemimpin mikro memantau dengan cermat semua yang
dilakukan oleh setiap anggota timnya. Contohnya, pemimpin selalu ingin tahu apa
yang sedang anggotanya lakukan saat ini, sudah sampai mana proses suatu
pekerjaan, dan cenderung ikut serta dalam pengerjaan tugas yang sudah
didelegasikan kepada anggota tim.
Sobat Tekad, Macromanagement
dan Micromanagement ada keunggulan dan kelemahannya, loh. Apa aja sih?
Kita bahas pemimpin makro dulu ya. Dikutip dari situs
deskbird.com pada artikel dengan judul “Micro
vs. macro management | Focus on two different leadership types” keunggulan
pemimpin makro / penerapan macromanagement
adalah sebagai berikut:
· Mendorong pemberdayaan anggota tim
· Meningkatkan keterampilan dan pengembangan
diri anggota tim
· Memperkuat kepercayaan antara manajer/pemimpin
dan anggota tim
· Meningkatkan kreativitas, inovasi, dan
perilaku berorientasi solusi
· Sangat cocok untuk model kerja jarak jauh (work from home) atau hybrid
· Meningkatkan keterlibatan dan motivasi
pekerja
· Meningkatkan efisiensi
· Memberikan lebih banyak kepercayaan kepada anggota
tim
Kalau tadi sudah disebutkan kelebihan dari Macromanagement, ternyata tipe kepemimpinannya ada beberapa
kelemahan juga:
· Berpotensi menimbulkan masalah ketika ingin
mencapai tujuan jangka pendek
· Membuat karyawan merasa ditinggalkan oleh
pemimpinnya
Jika tadi kita sudah membahas keunggulan dan kelemahan
tipe kepemimpinan Macromanagement,
sekarang saatnya membahas tentang Micromanagement.
Sobat Tekad, berikut keunggulan dari seorang pemimpin mikro / penerapan Micromanagement:
· Membantu menangani tujuan atau proyek
jangka pendek yang penuh tantangan
· Dapat meyakinkan anggota tim yang kurang
percaya diri, terutama mereka yang terbiasa bekerja secara terstruktur
Selain keunggulannya, Sobat Tekad juga perlu tau kelemahan
dari Micromanagement, yaitu sebagai
berikut:
· Membuat kemampuan kreativitas dan inovasi
anggota tim tidak terasah dengan maksimal
· Memberi anggota tim perasaan bahwa mereka
tidak dipercaya atau tidak dihargai
· Menciptakan rasa “frustasi” pada anggota
tim karena selalu diawasi ketika bekerja
· Membuat anggota tim kehilangan kepercayaan
diri dan kemampuan mereka
· Meningkatkan rasa bosan dan kelelahan anggota tim
· Mengurangi keterlibatan dan produktivitas
anggota tim
· Membuat anggota tim kehilangan waktu karena
harus melaporkan segala sesuatunya kepada pimpinan dan kekurangan waktu untuk
mengerjakan tugas mereka
Jadi, sebenarnya lebih baik pemimpin
Macromanagement atau Micromanagement?
Sobat Tekad, Macromanagement
tidak selalu baik, begitupun Micromanagement
tidak selalu buruk. Sobat Tekad justru harus bisa menjadi pemimpin yang lebih flexible tergantung dari keadaan atau proyek
yang sedang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai. Ada waktunya perlu menjadi
pemimpin yang makro. Misalnya, jika proyek yang dikerjakan membutuhkan
kreativitas yang beragam dan anggota tim lebih didominasi oleh mereka yang
sudah berpengalaman pada bidangnya. Ada saatnya juga, Sobat Tekad perlu menjadi
pemimpin yang mikro. Misalnya, ketika ada proyek yang harus diselesaikan dalam
jangka waktu yang cepat dan anggota tim yang ada lebih didominasi oleh
anak-anak muda yang baru lulus dan belum punya banyak pengalaman pada
bidangnya.
Kalau saat ini posisi Sobat Tekad sebagai anggota tim,
penting untuk bisa menyesuaikan diri dengan tipe pemimpin saat ini. Setiap
pemimpin punya caranya masing-masing dalam lead
sebuah tim. Selama tujuannya jelas, Sobat Tekad hanya perlu beradaptasi dengan
setiap pemimpin yang ada.
Semoga tulisan ini bisa menambah insight Sobat Tekad terutama untuk yang sedang memimpin tim maupun
calon pemimpin dimasa depan ya!
Sumber:
Micro vs. macro management | Focus on two different
leadership types
Macromanagement Is Just as Bad as Micromanagement
What is macromanagement? 5 big tips for effective
macro managers
By : Rochmah Sri Lestari