Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Tangerang I > Artikel
Menjadi Pemimpin Macromanagement atau Micromanagement, Tipe Kepemimpinan Mana yang Lebih Baik?
Nural Fajri
Rabu, 29 Maret 2023   |   2191 kali

Halo Sobat Tekad, apa kabar hari ini? Semoga penuh semangat, ya! Pada kesempatan ini, kita mau membahas tentang tipe leadership. Banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan dan keberhasilan sebuah organisasi, salah satunya adalah leadership/kepemimpinan.  Setiap pemimpin memiliki caranya masing-masing untuk membantu perusahaan/organisasi mencapai tujuannya.

 

Pemimpin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan perusahaan/organisasi, karena perannya sebagai penggerak anggota tim dan bertanggung jawab dengan segala tugas yang sudah didelegasikan agar bisa terlaksana dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Nah, ada dua tipe kepemimpinan yang akan kita bahas yaitu tipe pemimpin yang macromanagement dan micromanagement. Yuk, baca artikel ini!

 

 

Nah, Sobat Tekad, sebenernya apa sih definisi dari Macromanagement dan Micromanagement? Berikut penjelasannya.

 

Macromanagement atau manajemen makro adalah kepemimpinan yang dibangun atas dasar kepercayaan. Tujuan dari pemimpin makro adalah mendukung timnya tanpa melakukan kontrol yang berlebihan terkait dengan pekerjaan yang sudah diberikan kepada masing-masing anggota. Jadi, pemimpin yang makro fokus pada hasil pekerjaan, bukan pada bagaimana setiap anggota tim mengerjakan tugas yang sudah diberikan. Ketika pemimpin mendelegasikan tugas kepada anggota tim, pemimpin makro lebih mengutamakan dan menekankan agar hasil akhir pekerjaan sesuai dan terselesaikan dengan sebaik-baiknya agar tujuan bisa tercapai. Pemimpin makro membebaskan setiap anggotanya untuk berkreasi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Jadi, mereka pemimpin yang flexible.    

 

Sedangkan Micromanagement atau manajemen mikro adalah kepemimpinan yang melibatkan kontrol berlebihan dan sangat memperhatikan detail. Pemimpin mikro memantau dengan cermat semua yang dilakukan oleh setiap anggota timnya. Contohnya, pemimpin selalu ingin tahu apa yang sedang anggotanya lakukan saat ini, sudah sampai mana proses suatu pekerjaan, dan cenderung ikut serta dalam pengerjaan tugas yang sudah didelegasikan kepada anggota tim.

 

Sobat Tekad, Macromanagement dan Micromanagement ada keunggulan dan kelemahannya, loh. Apa aja sih?

 

Kita bahas pemimpin makro dulu ya. Dikutip dari situs deskbird.com pada artikel dengan judul “Micro vs. macro management | Focus on two different leadership types” keunggulan pemimpin makro / penerapan macromanagement adalah sebagai berikut:

 

·       Mendorong pemberdayaan anggota tim

·       Meningkatkan keterampilan dan pengembangan diri anggota tim

·       Memperkuat kepercayaan antara manajer/pemimpin dan anggota tim

·       Meningkatkan kreativitas, inovasi, dan perilaku berorientasi solusi

·       Sangat cocok untuk model kerja jarak jauh (work from home) atau hybrid

·       Meningkatkan keterlibatan dan motivasi pekerja

·       Meningkatkan efisiensi

·       Memberikan lebih banyak kepercayaan kepada anggota tim  

 

Kalau tadi sudah disebutkan kelebihan dari Macromanagement, ternyata tipe kepemimpinannya ada beberapa kelemahan juga:

 

·       Berpotensi menimbulkan masalah ketika ingin mencapai tujuan jangka pendek

·       Membuat karyawan merasa ditinggalkan oleh pemimpinnya

 

 

Jika tadi kita sudah membahas keunggulan dan kelemahan tipe kepemimpinan Macromanagement, sekarang saatnya membahas tentang Micromanagement. Sobat Tekad, berikut keunggulan dari seorang pemimpin mikro / penerapan Micromanagement:

 

·       Membantu menangani tujuan atau proyek jangka pendek yang penuh tantangan

·       Dapat meyakinkan anggota tim yang kurang percaya diri, terutama mereka yang terbiasa bekerja secara terstruktur

 

Selain keunggulannya, Sobat Tekad juga perlu tau kelemahan dari Micromanagement, yaitu sebagai berikut:

 

·       Membuat kemampuan kreativitas dan inovasi anggota tim tidak terasah dengan maksimal

·       Memberi anggota tim perasaan bahwa mereka tidak dipercaya atau tidak dihargai

·       Menciptakan rasa “frustasi” pada anggota tim karena selalu diawasi ketika bekerja

·       Membuat anggota tim kehilangan kepercayaan diri dan kemampuan mereka

·       Meningkatkan rasa bosan dan kelelahan anggota tim

·       Mengurangi keterlibatan dan produktivitas anggota tim

·       Membuat anggota tim kehilangan waktu karena harus melaporkan segala sesuatunya kepada pimpinan dan kekurangan waktu untuk mengerjakan tugas mereka

 

Jadi, sebenarnya lebih baik pemimpin Macromanagement atau Micromanagement?

 

Sobat Tekad, Macromanagement tidak selalu baik, begitupun Micromanagement tidak selalu buruk. Sobat Tekad justru harus bisa menjadi pemimpin yang lebih flexible tergantung dari keadaan atau proyek yang sedang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai. Ada waktunya perlu menjadi pemimpin yang makro. Misalnya, jika proyek yang dikerjakan membutuhkan kreativitas yang beragam dan anggota tim lebih didominasi oleh mereka yang sudah berpengalaman pada bidangnya. Ada saatnya juga, Sobat Tekad perlu menjadi pemimpin yang mikro. Misalnya, ketika ada proyek yang harus diselesaikan dalam jangka waktu yang cepat dan anggota tim yang ada lebih didominasi oleh anak-anak muda yang baru lulus dan belum punya banyak pengalaman pada bidangnya.

 

Kalau saat ini posisi Sobat Tekad sebagai anggota tim, penting untuk bisa menyesuaikan diri dengan tipe pemimpin saat ini. Setiap pemimpin punya caranya masing-masing dalam lead sebuah tim. Selama tujuannya jelas, Sobat Tekad hanya perlu beradaptasi dengan setiap pemimpin yang ada.

 

Semoga tulisan ini bisa menambah insight Sobat Tekad terutama untuk yang sedang memimpin tim maupun calon pemimpin dimasa depan ya!

 

Sumber:

 

Micro vs. macro management | Focus on two different leadership types

Macromanagement Is Just as Bad as Micromanagement

What is macromanagement? 5 big tips for effective macro managers  

 

By : Rochmah Sri Lestari

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini