Hai SobatTekad!
Tahu tidak, kegiatan apa sih yang pasti
dilakukan oleh manusia disetiap hari nya?
Ya, betul berkomunikasi.
Seperti yang kita ketahui, manusia
merupakan mahluk sosial yang membutuhkan eksistensi manusia lain di
kehidupannya. Nah untuk memenuhi itu, kamu harus melakukan yang namanya
kegiatan komunikasi. Terbayang tidak sih bagaimana dunia ini tanpa adanya
komunikasi?
Akan sebanyak apa manusia yang tidak
memahami satu sama lain, akan sebanyak apa masalah yang akan datang karena
adanya kesalahpahaman, dan permasalahan lainnya yang disebabkan oleh tak adanya
komunikasi. Maka dari itu, didalam berjalannya kehidupan ini, kita harus
melakukan komunikasi agar dapat memudahkan kita dalam melakukan kegiatan
sehari-hari.
Komunikasi sudah dilakukan manusia sedari
ia dilahirkan loh. Seperti seorang bayi yang menangis ketika dilahirkan.
“Loh kok bisa bayi menangis ketika
dilahirkan disebut sebagai salah satu contoh komunikasi?”
Seperti dikutip dari detikHealth Rabu
(23/11/2022), bahwa bayi hanya bisa berkomunikasi dengan orangtuanya hanya
melalui tangisan saja, karena itu tangisan bayi yang terdengar saat dilahirkan
adalah salah satu bentuk komunikasi dari si bayi.
Perlu SobatTekad ketahui, bahwa secara
umum, komunikasi terdapat dua jenis yaitu Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non
Verbal. Yang dimaksud disini adalah bagaimana komunikasi itu disampaikan.
Komunikasi Verbal merupakan komunikasi yang disampaikan melalui kata-kata,
entah itu lisan maupun tulisan. Sementara Komunikasi Non Verbal merupakan
komunikasi yang disampaikan tidak menggunakan kata-kata, contohnya menggunakan
bahasa tubuh seperti mimik wajah, gerakan tangan, intonasi suara, dan kecepatan
berbicara. Sampai sini pahamkan mengenai bedanya cara penyampaian komunikasi?
Nah, lalu bagaimana cara agar
berkomunikasi yang efektif ?
Berkomunikasi efektif diartikan ketika si
komunikator dan juga komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama mengenai
sebuah pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya the
communication is in tune ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi
sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan. Menurut Stewart L. Tubbs dan
Sylavia Moss, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat
menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang
baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan.
Dilansir dari kutipan Joglo Jateng Rabu
(23/11/2022), bahwa komunikasi efektif adalah saling bertukar informasi, ide,
perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai harapan
dan dapat menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat komunikasi.
Agar komunikasi bisa berlangsung efektif,
perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Scoot M Cultip
dan Allen dalam bukunya Effective Public Relations, faktor-faktor tersebut
disebut dengan The Seven Communication, yaitu:
1.
Credibility
Kredibilitas
berkaitan erat dengan kepercayaan. Seorang komunikator yang baik harus memiliki
kredibilitas agar pesan yang disampaikan dapat tersasar dengan baik. Beberapa
hal yang berhubungan dengan kredibilitas misalnya kualifikasi atau tingkat
keahlian seseorang. Contoh, seorang dokter dianggap mempunyai kredibilitas
ketika ia menyampaikan hal-hal tentang kesehatan.
2.
Context
Konteks berupa
kondisi yang mendukung ketika berlangsungnya komunikasi. Supaya komunikasi
berjalan efektif, konteks yang tepat menjadi hal yang menarik perhatian
komunikan.
3.
Content
Isi pesan
merupakan bahan atau ,materi inti dari apa yang hendak disampaikan kepada
audiens. Komunikasi menjadi efektif apabila isi pesan mengandung sesuatu yang
berarti dan penting untuk diketahui oleh komunikan.
4.
Clarity
Pesan yang jelas
alias tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam adalah kunci
keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi adalah hal penting yang bisa
mengurangi dan menghindari risiko kesalahpahaman pada komunikan.
5.
Continuity and consistency
Agar komunikasi
berhasil, maka pesan atau informasi perlu disampaikan secara berkesinambungan
atau kontinyu. Misalnya, pesan pemerintah yang menganjurkan masyarakat untuk
menggunakan kendaran umum dibandingkan kendaraan pribadi harus selalu
disampaikan melalui berbagai media secara terus menerus supaya pesan itu dapat
tertanam dalam benak dan mempengaruhi perilaku masyarakat.
6.
Capability of Audience
Komunikasi dapat
dikatakan berhasil apabila sang penerima pesan memahami dan melakukan apa yang
terdapat pada isi pesan. Dalam hal ini, tingkat pemahaman seseorang bisa
berbeda-beda tergantung beberapa faktor, contohnya latar belakang pendidikan,
usia ataupun status sosial.
7.
Channels of Distributions
Selain berbicara
secara langsung kepada audiens, ada cara lain untuk berkomunikasi, yaitu
menggunakan media. Bentuk-bentuk media komunikasi yang biasa digunakan saat ini
adalah media cetak ataupun elektronik. Pertimbangkan secara matang pemilihan
media yang sesuai dan tepat sasaran agar tidak terjadi komunikasi yang sia-sia.
Source : https://joglojateng.com/2022/02/15/melalui-7-c-mari-kita-ciptakan-komunikasi-yang-efektif/
Setelah membaca
artikel ini, apakah menurutmu cara berkomunikasi sehari-harimu sudah efektif,
SobatTekad?
By : Wulanda
Oktaviani Fajri
KPKNL Tangerang I