Surakarta - Bertempat di Hotel Sunan Surakarta, pada tanggal 11-12 November 2013, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara (KPKNL) Surakarta mengadakan kegiatan Sosialisasi Penatausahaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara, dengan tema “Pengelolaan Barang Milik Negara menuju Tertib Administrasi, Tertib Hukum, dan Tertib Fisik BMN (Barang Milik Negara - red)”. Dalam acara ini, KPKNL Surakarta  mengundang 211 satker dengan total jumlah undangan yang hadir adalah 366 dari semua Kementerian Negara/Lembaga dan TNI-Polri di wilayah kerja KPKNL Surakarta, yang meliputi K/L Kota Surakarta, Kabupaten Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Sukoharjo, Boyolali, dan Klaten.

Sosialisasi dibuka oleh sambutan singkat Tuti Kurniyaningsih Kepala Seksi Pelayanan Penilaian mewakili Kepala KPKNL Surakarta. Dalam sambutannya Tuti menekankan bahwa  tujuan diadakannya sosialisasi ini agar satker semakin memahami arti penting penatausahaan dan pengelolaan BMN dalam rangka menuju tertib administrasi, tertib fisik dan tertib hukum. Dalam acara ini, antara lain dikupas masalah Pengelolaan BMN terkait Penetapan Status BMN, Pemanfaatan BMN, dan Penghapusan BMN yang disampaikan oleh Tim Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara KPKNL Surakarta. Selain itu, juga dibahas tentang Peranan Penilaian kaitannya dengan pemindahtanganan BMN dan pemanfaatan BMN berupa sewa yang dibawakan oleh Kepala Seksi Pelayanan Penilaian. Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi  KPPN Surakarta turut berpartisipasi  dalam acara tersebut dengan memberikan sosialisasi perihal Sistem Akuntasi Hibah berupa uang, barang dan surat berharga.

Kegiatan sosialisasi seperti ini bukan merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh KPKNL Surakarta, sehingga untuk membuat acara menarik, di sela-sela acara diadakan  “quiz educatif” untuk para peserta terkait pengelolaan dan penilaian BMN dengan harapan materi sosialisasi menjadi mudah dipahami. Dari pertanyaan yang disampaikan oleh Tim Pemandu Acara dapat dilihat bahwa satker sangat antusias mengikuti acara sampai selesai.

Dari kegiatan ini diharapkan satuan kerja semakin bersemangat dalam mengelola asetnya, dan tidak lagi memandangnya sebagai hal yang bisa disepelekan atau hanya bersifat pelengkap saja. Membangun kesadaran semua pihak bahwa pengelolaan BMN bukan semata-mata tugas dari pengelola, namun merupakan tugas bersama demi pembenahan aset negara menuju tertib administrasi, tertib hukum, dan tertib fisik BMN.(Indri-HI KPKNL Solo)