SERASI yang
merupakan forum diskusi internal dan diikuti oleh seluruh pegawai KPKNL
Singkawang pada pekan kedua pasca libur panjang dalam rangka Lebaran tahun 2022
ini dilaksanakan dua hari yakni Selasa dan Kamis. Kegiatan yang dimulai tepat
pada pukul 08.00 WIB dan berlangsung selama lebih kurang 30 menit melalui media
zoom ini seperti biasa diawali dengan pembacaan doa, penayangan Mars
DJKN, laporan kondisi pegawai oleh masing-masing kepala seksi, penyampaian
materi, tanya jawab dan yel-yel sebagai penutup.
Selasa (17/05/2022)
sebagai pemateri adalah Vicencia Mita Haninditya yang merupakan Pelaksana pada
Sub Bagian Umum KPKNL Singkawang. Materi yang disampaikan dengan topic seputar
dunia kesehatan “Perbedaan Sunscreen dan Sunblock”. Pemateri
mengawali penyampaian materinya dengan menyampaikan latar belakang terkait topik
materi yang dibawakan yakni terkait fenomena panas terik yang terjadi
belakangan ini dipicu beberapa hal, antara lain posisi semu matahari saat ini
berada di wilayah utara ekuator dengan karakteristik tingkat pertumbuhan awan
dan hujan akan sangat kurang sehingga cuaca pada pagi menjelang siang hari akan
cukup panas. Fenomena ini mengindikasikan sebagian wilayah Indonesia akan
memasuki musim kemarau. Maka ada hal yang perlu diantisipasi dari fenomena
tersebut terkait dampaknya terhadap kesehatan utamanya kesehatan kulit. Pemateri
dalam penyampaian materinya kemudian menjabarkan mengenai pemakaian sunblock
dan sunscreen dalam usaha menjaga kesehatan kulit. Sunscreen dan sunblock
memiliki perbedaan satu dengan lainnya dan pemateri menjabarkannya dihadapan
seluruh pegawai KPKNL Singkawang dengan harapan dapat menambah wawasan dan
tentunya dapat diaplikasikan dalam menjaga kesehatan kulit dari serangan panas
matahari.
Kamis
(19/05/2022) adalah giliran Granthis, Pelaksana pada Seksi Piutang Negara KPKNL
Singkawang, menyampaikan materi Serasi. Materi masih seputar dunia kesehatan
yakni “Sarcopenia”. Apa itu sarcopenia? Pemateri menjelaskan
bahwa sarcopenia adalah hilangnya masa dan kekuatan otot rangka akibat
penuaan. Fenomena ini, menurut pemateri, adalah sangat mengerikan karena akan
membuat tubuh semakin tidak berdaya bahkan secara umum dapat mengurangi
kualitas hidup bagi manusia. Maka agar ihwal kita terhindar dari resiko
tersebut perlu pencegahan sejak dini agar fungsi otot dapat terjaga dengan
baik. Selama kesempatan waktu sekitar 30 menit pemateri menjelaskan lebih
detail mengenai sarcopenia mulai dari gejala dini, tren penderita
berdasarkan usia jenis kelamin dan wilayah, dan diakhiri dengan beberapa tips penting
dalam menjaga pola hidup yang baik agar terhindar dari serangan sarcopenia.
Penulis : Gusti