Pandemi Covid-19 telah mengubah
kebiasaan di masyarakat, termasuk sistem operasi dalam bekerja. Dengan
mengikuti instruksi pemerintah untuk menghindari perkumpulan massa dan
penyebaran virus, setiap instansi dan/atau organisasi mengubah operasional
dengan bekerja dari rumah atau bekerja di kantor dengan pembatasan jumlah
pegawai dan serangkaian protocol yang harus ditaati. Pemberlakuan kebijakan ini
tentu menjadi tantangan dan memerlukan proses adaptasi, terutama agar tetap
memberikan pelayanan yang prima bagi public dan stakeholder.
Di masa
pandemi Covid-19 timbul kekhawatiran publik dalam memperoleh pelayanan publik
yang profesional, hasil survei Litbang Kompas pada 22-24 April 2020 dalam
Evaluasi Pelayanan Publik Selama Pandemi (Mayangsari, 2020) menyebutkan 9.2 %
responden khawatir akan menurunnya profesionalits ASN dalam memberikan
pelayanan publik. Untuk
menjawab tantangan dan kekhawatiran tersebut pada hari Rabu, 21 Oktober 2020 Balai Diklat Keuangan Cimahi
bekerja sama dengan Kanwil DJKN Banten, menyelenggarakan Kemenkeu Corpu Open Class bertajuk “New Normal New Hospitality: Transformasi
Standar Pelayanan di Era New Normal”.
Menghadirkan 3 (tiga) narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi
yang berkompeten dan berpengalaman di bidang hospitality berbagi
strategi dalam memberikan pelayanan prima bagi publik dan stakeholder di
tengah Pandemi.
Retno Dayu W,
Widyaiswara BDK Cimahi narasumber pertama pada sesi webinar ini menyampaikan
bahwa ASN sebagai pelayan publik harus memiliki jiwa hospitality
sehingga tidak hanya mampu memberikan pelayanan prima namun sekaligus
memberikan pengalaman yang berkesan dan tak terlupakan bagi penerima layanan.
Untuk menjadi ASN yang berjiwa hospitality
dibutuhkan komitmen kuat dalam bekerja secara profesional dan berorientasi pada
kepuasan stakeholder. Sikap proaktif dan cepat tanggap, kejelasan waktu,
kemudahan akses, keramahan, kesopanan, kelengkapan sarana prasarana,
transparansi, keamanan dan kenyamanan adalah prasyarat yang harus dipenuhi
dalam menciptakan pengalaman yang mengesankan bagi penerima layanan. Namun
perlu diingat bahwa pengalaman penerima layanan adalah area yang membutuhkan
pemeliharaan dan perhatian terus menerus sehingga tercipta hubungan emosional
dan kepuasan penerima layanan yang pada akhirnya mendorong peningkatan
pencapaian tujuan organisasi.
Win Your
Customer's Heart with Your Heart, begitulah jargon yang diusung oleh Hearty
Service Trainer, A.S. Mayangsari sebagai narasumber kedua, membangun hubungan
emosional dengan penerima layanan adalah hal yang penting. Memberikan pelayanan
yang baik bukan sekedar melayani berdasarkan SOP, namun mampu membahagiakan
penerima layanan. Dan hal itu dapat dilakukan pabila kita melayani dengan
perilaku yang bersumber dari hati yang baik. Mayangsari membagikan 3 Best
Strategy dalam Hearty Service diantaranya give your Best Look
(berpenampilan baik), deliver your Best words (bertutur kata dengan
baik) dan choose your Best role (berperilaku baik sesuai peran).
Merangkum dari
teori dan pemahaman yang disampaikan dua narasumber sebelumnya, Tetik F.
Ruwandari, selaku Kepala KPKNL Singkawang menyempurnakan sesi webinar ini
dengan berbagi pengalaman dalam praktik riil menjadi ASN yang berjiwa hospitality
dan menerapkan Hearty Service dalam memberikan pelayanan di KPKNL
Singkawang. Tetik mengungkapkan kunci utama dalam memberikan pelayanan yang
baik adalah human resource, setiap individu pegawai KPKNL Singkawang
harus memiliki komitmen yang kuat untuk melayani. Oleh karena itu program
peningkatan kompetensi dan character building dilakukan sebagai bentuk
upaya engagement dan menciptakan kepuasan pegawai, diantaranya
peningkatan soft competency melalui kegiatan outing, pemilihan best
employee, kegiatan bintal, penerapan co-working area, penyaluran
minat bakat dan membina hubungan harmonis antar pegawai.
Dengan
tumbuhnya jiwa hospitality di dalam diri setiap pegawai KPKNL
Singkawang, maka tugas berikutnya adalah eksekusi inovasi dalam pelayanan yang
ditujukan untuk memberikan customer satisfaction. Diantara beberapa
inovasi yang diimplementasikan KPKNL Singkawang adalah inovasi berbasis SOP dan
berbasis tekonologi, inovasi berbasis SOP berupa pemangkasan waktu layanan
sehingga menjadi lebih efektif dan efisien birokrasi sebagai contoh penetapan
status penggunaan BMN dari 5 hari menjadi 3 hari, persetujuan/penolakan
penjualan BMN dari 7 hari menjadi 6 hari serta penetapan jadwal lelang dari 2
hari menjadi 1 hari. Sementara untuk inovasi berbasis teknologi, KPKNL
Singkawang menghadirkan aplikasi SIAPPLE (Sistem Informasi Aplikasi Pengumuman
Pelaksanaan Lelang) yang membantu pengguna layanan mengupdate informasi
jadwal lelang, serta aplikasi SIAPIN (Sistem Aplikasi Pelayanan Informasi) yang
memberikan kemudahan akses bagi penerima layanan dalam memanfaatkan jasa dan
layanan KPKNL Singkawang.
Konsistensi,
inovasi dan terus menjaga retensi kepuasan pengguna layanan adalah bukti KPKNL
Singkawang layak menyandang predikat Kantor Pelayanan Terbaik Pertama
Kementerian Keuangan Tahun 2019. Di masa pandemi Covid-19, KPKNL Singkawang
juga terus berupaya menjaga retensi customer relationship dengan para
satker dan stakeholder melalui kegiatan KPKNL Singkawang Menyapa di Group
WhatsApp dengan membagikan pesan inspirasi harian atau sekedar salam sapa
untuk membagikan semangat positif bagi penerima layanan. Meskipun harus
membatasi pertemuan secara tatap muka untuk menghindari penyebaran virus
corona, namun KPKNL Singkawang terus berinovasi dalam memberikan pelayanan melalui
Sistem Pengawasan dan Pelayanan Pengaduan. Pengguna layanan dapat menghubungi hotline
KPKNL Singkawang di nomor WhatsApp yang aktif 24 Jam, melalui email
pengaduan.kpknlsingkawang@kemenkeu.go.id atau media sosial Instagram @kpknlsingkawang.
Mengakhiri paparannya, Tetik terus menggaungkan semangat pelayanan dari KPKNL
Singkawang dengan tagline "Dari Batas Negeri Kami Siap
Mengabdi". (Ayu)
Ditulis oleh:
Ayu Seger Miranda P
Pelaksana KPKNL Singkawang