Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Singkawang > Artikel
Ketika Komunikasi Bukan Hanya Soal Bicara
Regina Ria Karolina
Selasa, 19 April 2022   |   1161 kali

Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi saat ini menuntut kita untuk semakin memperbaiki serta meningkatkan kemampuan kita baik hard skill maupun soft skill. Bila kita diperhatikan, beberapa kemampuan yang dibutuhkan di masa depan cenderung mengedepankan peranan soft skill dibanding hard skill. Soft skill adalah atribut pribadi atau bisa juga disebut kemampuan interpersonal yang dibutuhkan dalam pekerjaan, hal ini juga biasanya diartikan sebagai cara kita berinteraksi dengan orang lain.

Beberapa kemampuan yang dibutuhkan di masa depan berkaitan dengan soft skill yaitu ; kemampuan kepemimpinan, kreatifitas, kerjasama tim, negosiasi, networking, personal branding, dll. Bila diteliti, kemampuan-kemampuan tersebut berdasar pada salah satu kemampuan dasar yaitu kemampuan komunikasi. Seperti yang kita tau, komunikasi adalah ilmu dasar yang kita pelajari sejak dilahirkan. Dewasa ini, banyak sekali lembaga maupun ahli yang membahas lebih mendalam mengenai ilmu komunikasi. Tidak heran bila pelatihan communication skill menjadi salah satu pelatihan yang diminati masyarakat.

Tapi apakah betul bila kemampuan komunikasi hanyalah sebatas kemampuan soal berbicara saja?

Melalui pelatihan Communication Skill yang diadakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) untuk pegawai Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu, ada beberapa poin menarik yang dapat kita pelajari mengenai komunikasi. Hal-hal yang dibahas yaitu : hal-hal dasar komunikasi, komunikasi verbal dan non verbal, gaya komunikasi, teknik mendengar aktif, dan komunikasi persuasi. Pelatihan ini bersifat aplikatif agar bisa diterapkan langsung oleh para pegawai dalam bekerja untuk berkomunikasi dengan rekan kerja serta para stakeholder.

Mengenal dasar-dasar mengenai komunikasi, tentunya kita perlu untuk mengetahui tujuan komunikasi serta hambatan yang biasa dihadapi dalam berkomunikasi. Setelah mengetahui hal tersebut, kita akhirnya dapat mengaplikasikan komunikasi yang efektif sehingga mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat dalam komunikasi.

Dalam berkomunikasi, kita juga mengenal istilah komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dalam bentuk kata-kata baik secara lisan dan tulisan sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi melalui gerakan atau bahasa tubuh kita. Hal ini penting untuk kita ketahui untuk mendukung 3 (tiga) hal utama dalam berkomunikasi yaitu visual, vocal, dan verbal. Berkomunikasi tentunya bukan hanya soal berbicara saja, menampilkan tampilan yang menarik, mengatur volume, tempo dan ekspresi dalam berbicara serta penggunaan kata-kata yang baik merupakan kunci kesuksesan kita dalam berkomunikasi khususnya di depan orang banyak.

Setelah mengetahui dasar-dasar dalam berkomunikasi, kita tentunya perlu mengetahui juga gaya dalam berkomunikasi. Terdapat 3 (tiga) gaya komunikasi yang bisa kita praktekan sesuai kebutuhan yaitu gaya komunikasi pasif, agresif dan asertfif. Secara teori tentu saja kita perlu dominan mengambil gaya komunikasi asertif dalam berkomunikasi sehari-hari. Seorang dengan gaya komunikasi asertif ini biasanya bersifat ramah, dapat menyampaikan informasi dengan ringkas dan jelas, mampu bersikap netral, dll. Gaya komunikasi ini biasanya dapat menciptakan kemungkinan negoisasi, suasana saling menghargai, percaya dan kelancaran dalam berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga tentu mendapati seorang dengan gaya komunikasi yang pasif dengan ciri-ciri seperti kurang bersemangat, kurang percaya diri, dengan bahasa tubuh yang depresif. Gaya komunikasi ini tentu kurang disarankan untuk kita pakai, namun dalam beberapa kesempatan yang memerlukan cooling down kita dapat menggunakan gaya komunikasi ini. Gaya komunikasi yang terakhir adalah gaya komunikasi agresif, seorang dengan gaya komunikasi ini biasanya sulit mendengar pendapat lawan bicara, suka memaksakan kehendaknya, membuat situasi terancam, dll. Gaya komunikasi ini adalah salah satu yang perlu dijauhi kecuali kita sedang dalam keadaan terancam atau mendesak dan perlu melakukan pembelaan diri. Jadi apa gaya komunikasi yang sering kita terapkan?

Dalam berkomunikasi, kita tentu tidak melulu berbicara saja tapi juga mendengarkan. Mempelajari teknik mendengarkan aktif merupakan sesuatu yang menarik dalam berkomunikasi. Sebagai seorang pendengar kita perlu memperhatikan 3 (tiga) keterampilan yaitu; sensing atau memperhatikan apa yang lawan bicara kita sampaikan secara verbal maupun non verbal. Kedua yaitu attending atau berusaha memberikan perhatian penuh terhadap pembicara dan yang terakhir adalah responding atau memberikan respon terhadap apa yang sedang dibicarakan oleh pembicara. Setelah menguasai 3 (tiga) keterampilan tersebut, kita dapat mempraktikan teknik mendengar secara aktif, yaitu : paraphrasing atau menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri apa yang dimaksudkan pembicara, reflecting atau mengekspresikan perasaan atas apa yang terlah disampaikan pembicara, neutral technique atau melakukan anggukan sebagai respon kita mendengarkan pembicara, clarifying atau teknik untuk kita mengetahui informasi lebih lanjut dari pembicara dan summarization atau menarik kesimpulan dari apa yang tengah dibicarakan oleh pembicara.

Mengetahui berbagai ilmu dasar komunikasi dengan baik tentunya bukan hanya untuk kita gunakan sebagai pembicara saja, namun bisa kita gunakan juga untuk mempengaruhi dan mempersuasi orang lain. Kemampuan ini biasanya sangat berguna dalam melaksanakan pekerjaan khususnya untuk meningkatkan rasa percaya masyarakat atas pekerjaan atau pelayanan yang kita berikan. Dalam melaksanakan komunikasi persuasi terdapat beberapa taktik yang mempengaruhi, pertama persuasi rasional dimana kita melakukan ajakan dengan memberikan data-data rasional, kedua daya tarik inspirasional yaitu kita memberi ajakan dengan menceritakan cerita-cerita yang menginspirasi dari pengalaman sebelumnya, dan konsultasi yaitu mengajak dengan memberikan konsultasi yang dibutuhkan oleh lawan bicara kita. Dengan taktik tersebut diharapkan dalam membuat kita lebih mudah dalam melakukan ajakan atau mempengaruhi lawan bicara kita.

Setelah mengetahui beberapa ilmu dasar dalam berkomunikasi, kita dapat melihat bahwa komunikasi memang tidak hanya sekedar berbicara saja, ada beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan baik dari penampilan, cara berbicara, teknik mendengarkan dan beberapa hal pendukung lainnya. Teknik-teknik dasar ini bila dipraktikkan secara terus menerus diharapkan dapat membentuk gaya komunikasi baik bagi pembicara maupun para pendengarnya. (RRK)

Ilustrasi: pinterest

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini