Pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi saat ini menuntut kita untuk semakin
memperbaiki serta meningkatkan kemampuan kita baik hard skill maupun soft skill.
Bila kita diperhatikan, beberapa kemampuan yang dibutuhkan di masa depan
cenderung mengedepankan peranan soft
skill dibanding hard skill. Soft
skill adalah atribut pribadi atau bisa juga disebut kemampuan interpersonal
yang dibutuhkan dalam pekerjaan, hal ini juga biasanya diartikan sebagai cara
kita berinteraksi dengan orang lain.
Beberapa
kemampuan yang dibutuhkan di masa depan berkaitan dengan soft skill yaitu ; kemampuan kepemimpinan, kreatifitas, kerjasama
tim, negosiasi, networking, personal branding, dll. Bila diteliti, kemampuan-kemampuan
tersebut berdasar pada salah satu kemampuan dasar yaitu kemampuan komunikasi.
Seperti yang kita tau, komunikasi adalah ilmu dasar yang kita pelajari sejak
dilahirkan. Dewasa ini, banyak sekali lembaga maupun ahli yang membahas lebih
mendalam mengenai ilmu komunikasi. Tidak heran bila pelatihan communication skill menjadi salah satu
pelatihan yang diminati masyarakat.
Tapi
apakah betul bila kemampuan komunikasi hanyalah sebatas kemampuan soal
berbicara saja?
Melalui
pelatihan Communication Skill yang diadakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan
Keuangan (BPPK) untuk pegawai Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu, ada
beberapa poin menarik yang dapat kita pelajari mengenai komunikasi. Hal-hal
yang dibahas yaitu : hal-hal dasar komunikasi, komunikasi verbal dan non verbal,
gaya komunikasi, teknik mendengar aktif, dan komunikasi persuasi. Pelatihan ini
bersifat aplikatif agar bisa diterapkan langsung oleh para pegawai dalam
bekerja untuk berkomunikasi dengan rekan kerja serta para stakeholder.
Mengenal
dasar-dasar mengenai komunikasi, tentunya kita perlu untuk mengetahui tujuan
komunikasi serta hambatan yang biasa dihadapi dalam berkomunikasi. Setelah
mengetahui hal tersebut, kita akhirnya dapat mengaplikasikan komunikasi yang
efektif sehingga mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat
dalam komunikasi.
Dalam
berkomunikasi, kita juga mengenal istilah komunikasi verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal adalah komunikasi dalam bentuk kata-kata baik secara lisan
dan tulisan sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi melalui gerakan
atau bahasa tubuh kita. Hal ini penting untuk kita ketahui untuk mendukung 3
(tiga) hal utama dalam berkomunikasi yaitu visual, vocal, dan verbal.
Berkomunikasi tentunya bukan hanya soal berbicara saja, menampilkan tampilan
yang menarik, mengatur volume, tempo dan ekspresi dalam berbicara serta
penggunaan kata-kata yang baik merupakan kunci kesuksesan kita dalam
berkomunikasi khususnya di depan orang banyak.
Setelah
mengetahui dasar-dasar dalam berkomunikasi, kita tentunya perlu mengetahui juga
gaya dalam berkomunikasi. Terdapat 3 (tiga) gaya komunikasi yang bisa kita
praktekan sesuai kebutuhan yaitu gaya komunikasi pasif, agresif dan asertfif.
Secara teori tentu saja kita perlu dominan mengambil gaya komunikasi asertif
dalam berkomunikasi sehari-hari. Seorang dengan gaya komunikasi asertif ini
biasanya bersifat ramah, dapat menyampaikan informasi dengan ringkas dan jelas,
mampu bersikap netral, dll. Gaya komunikasi ini biasanya dapat menciptakan
kemungkinan negoisasi, suasana saling menghargai, percaya dan kelancaran dalam
berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga tentu mendapati seorang
dengan gaya komunikasi yang pasif dengan ciri-ciri seperti kurang bersemangat,
kurang percaya diri, dengan bahasa tubuh yang depresif. Gaya komunikasi ini
tentu kurang disarankan untuk kita pakai, namun dalam beberapa kesempatan yang
memerlukan cooling down kita dapat
menggunakan gaya komunikasi ini. Gaya komunikasi yang terakhir adalah gaya komunikasi
agresif, seorang dengan gaya komunikasi ini biasanya sulit mendengar pendapat
lawan bicara, suka memaksakan kehendaknya, membuat situasi terancam, dll. Gaya
komunikasi ini adalah salah satu yang perlu dijauhi kecuali kita sedang dalam
keadaan terancam atau mendesak dan perlu melakukan pembelaan diri. Jadi apa
gaya komunikasi yang sering kita terapkan?
Dalam
berkomunikasi, kita tentu tidak melulu berbicara saja tapi juga mendengarkan.
Mempelajari teknik mendengarkan aktif merupakan sesuatu yang menarik dalam
berkomunikasi. Sebagai seorang pendengar kita perlu memperhatikan 3 (tiga) keterampilan
yaitu; sensing atau memperhatikan apa yang lawan bicara kita sampaikan secara
verbal maupun non verbal. Kedua yaitu attending atau berusaha memberikan
perhatian penuh terhadap pembicara dan yang terakhir adalah responding atau
memberikan respon terhadap apa yang sedang dibicarakan oleh pembicara. Setelah menguasai
3 (tiga) keterampilan tersebut, kita dapat mempraktikan teknik mendengar secara
aktif, yaitu : paraphrasing atau menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri
apa yang dimaksudkan pembicara, reflecting atau mengekspresikan perasaan atas
apa yang terlah disampaikan pembicara, neutral technique atau melakukan
anggukan sebagai respon kita mendengarkan pembicara, clarifying atau teknik
untuk kita mengetahui informasi lebih lanjut dari pembicara dan summarization
atau menarik kesimpulan dari apa yang tengah dibicarakan oleh pembicara.
Mengetahui
berbagai ilmu dasar komunikasi dengan baik tentunya bukan hanya untuk kita
gunakan sebagai pembicara saja, namun bisa kita gunakan juga untuk mempengaruhi
dan mempersuasi orang lain. Kemampuan ini biasanya sangat berguna dalam melaksanakan
pekerjaan khususnya untuk meningkatkan rasa percaya masyarakat atas pekerjaan
atau pelayanan yang kita berikan. Dalam melaksanakan komunikasi persuasi
terdapat beberapa taktik yang mempengaruhi, pertama persuasi rasional dimana
kita melakukan ajakan dengan memberikan data-data rasional, kedua daya tarik
inspirasional yaitu kita memberi ajakan dengan menceritakan cerita-cerita yang
menginspirasi dari pengalaman sebelumnya, dan konsultasi yaitu mengajak dengan
memberikan konsultasi yang dibutuhkan oleh lawan bicara kita. Dengan taktik
tersebut diharapkan dalam membuat kita lebih mudah dalam melakukan ajakan atau
mempengaruhi lawan bicara kita.
Setelah mengetahui beberapa ilmu dasar dalam berkomunikasi, kita dapat melihat bahwa komunikasi memang tidak hanya sekedar berbicara saja, ada beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan baik dari penampilan, cara berbicara, teknik mendengarkan dan beberapa hal pendukung lainnya. Teknik-teknik dasar ini bila dipraktikkan secara terus menerus diharapkan dapat membentuk gaya komunikasi baik bagi pembicara maupun para pendengarnya. (RRK)
Ilustrasi: pinterest